Kosakata Bahasa Sunda Sehari-Hari dan Artinya #57 | Lemes & Halus

Kosakata Bahasa Sunda- Bahasa sunda merupakan bahasa terbesar kedua yang paling banyak di gunakan di Indonesia setelah bahasa Jawa, bahasa sunda digunakan oleh sebagian masyarakat provinsi Jawa Barat dan juga Banten.

Belajar bahasa sunda penting sekali untuk kamu yang ingin atau akan tinggal di lingkungan yang mayoritas penduduknya berbahasa Sunda, baik itu sekolah maupun bekerja dan lain sebagainya.

Dengan mengenal sedikit dasar-dasar tentang bahasa dan kebiasaan orang Sunda, itu dapat memudahkan kamu dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Mari kita mengenal kosakata bahasa sunda lemes atau bahasa sunda halus sehari-hari yang biasa digunakan dalam setiap Percakapan bahasa Sunda.

Kosakata Bahasa Sunda Sehari- Hari

kosakata bahasa sunda
arthworks.blogspot.com

Tulisan ini akan dibagi menjadi 2 bagian, pertama adalah bentuk kumpulan kosakata bahasa sunda itu sendiri dan yang terakhir adalah penjelasan dari kosakata-kosakata tersebut.

Sebagian besar kosakata ini adalah bahasa sunda halus atau bahasa sunda lemes. Semuanya dapat digunakan dalam percakapan keseharian karena ini bukan bahasa sunda kasar.

 

Daftar Kosakata Bahasa Sunda Dalam Percakapan Sehari-Hari

No Bahasa Sunda Bahasa Indonesia
1 Punten Permisi
2 Hatur Nuhun Terima Kasih
3 Aya – Aya Waé. Ada – Ada Saja
4 Kumaha, Damang? Bagaimana, Sehat?
5 Badé Kamana? Mau Kemana?
6 Kumaha Bagaimana
7 Iraha Kapan
8 Timana Darimana
9 Kamana Kemana
10 Naon Apa
11 Kunaon Kenapa
12 Nuju Naon Lagi Ngapain?
13 Nanaonan Ieu. Apa – Apaan Ini
14 Aya Naon? Ada Apa
15 Ari Eta Teh Naon Kalau Itu Apaan?
16 Tipayun nya! Duluan ya!
17 Ngan Kitu Hungkul Cuma Gitu Doang
18 Sakedap Deui Sebentar Lagi
19 Karunya Teuing Kasihan
20 Loba Kahayang Banyak Maunya
21 Rame Jigana. Seru Kayaknya
22 Nu Leres Yang bener?
23 Dangukeun Dengarkan
24 Bade, Moal? Mau (jadi), Nggak?
25 Horéam Ah Males Ah
26 Tunduh Euy Ngantuk Ih
27 Hoyong / Hayang Pengen
28 Namina Saha? Namanya Siapa?
29 Sugan teh saha Kirain Siapa
30 Geleuh Ih Jijik Ih
31 Terang teu? Tahu nggak?
32 Gelo Manéh Gila Kamu
33 Hareudang Euy Gerah Ih
34 Kumaha Anjeun Wéh Terserah Kamu Aja
35 Angger weh! Tetep Aja!
36 Kumaha Engké Weh Gimana Nanti Aja
37 Kadieu atuh Kesini Dong
38 Nya Enya Atuh. Ya Iya Dong
39 Hilap Deui Lupa Lagi
40 Kamana Deui Kemana Lagi
41 Nuju Milarian Naon Lagi Nyari Apa
42 Nuju Ngantosan Saha Lagi Nunggu Siapa
43 Sabodo Teuing Bodo Amat
44 Tong Jangan
45 Tong Sok Api – Api Jangan Suka Pura – Pura
46 Tong Hilap, nya Jangan Lupa, ya
47 Tong Ngalamun Jangan Melamun
48 Tong Ngambek Atuh Jangan Marah Dong
49 Tong Kitu Atuh Jangan Begitu Dong
50 Tong Hereuy Waé Atuh Jangan Bercanda Mulu Dong
51 Tong Asa-asa Jangan Ragu-Ragu
52 Ngawadul Ngabohong
53 Gampil Pisan Mudah Banget
54 Kaduhung (Pisan) Nyesel Banget
55 Bageur Pisan Baik Banget
56 Geulis Pisan Cantik Banget
57 Kasép Pisan Ganteng Banget
58 Lieur Ah Pusing Ah/Bingung
59 Emang Kunaon? Emang Kenapa?
60 Nuju Dimana? Lagi Dimana
61 Buruan Atuh Cepetan Dong
62 Kumaha Anjeun Weh Terserah Kamu Aja
     
     

 


Penjelasan Kosakata Bahasa Sunda Dalam Tabel (Di Atas)

Kosakata Bahasa Sunda Sehari-Hari
Kosakata Bahasa Sunda Sehari-Hari

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai kosakata dalam Bahasa Sunda yang disusun dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman.


1.Punten = Permisi / Maaf

Kata “punten” digunakan ketika misalnya kita melewati seseorang / kerumunan orang (red-selanjutnya di tulis seseorang saja), biasanya nanti orang tersebut akan membalas dengan kata “mangga” yang artinya Silahkan.

Kata bahasa sunda lemes bisa juga digunakan untuk permintaan maaf, misalnya ketika kamu tak sengaja menginjak sendal seseorang, kamu bisa menggunakan kata Punten yang artinya adalah “Maaf”.

2. Hatur Nuhun = Terima Kasih

Digunakan untuk menyatakan rasa terima kasih kepada seseorang, namun kamu bisa juga cukup dengan mengucapkan “Nuhun”. bila dianalogikan dalam bahasa Indonesia Hatur Nuhun artinya adalah terima kasih. Sedangkan “Nuhun” adalah Makasih.

3. Aya-Aya Wae = Ada – ada saja

Digunakan ketika kamu misalnya bertemu dengan teman yang tingkahnya konyol, pengucapan huruf e dalam kata wae, sama seperti pengucapan e dalam kata “Merk”.

Contoh pengucapannya: ah aya-aya wae kamu mah.

4. Kumaha, Damang? = Bagaimana, Sehat?

Kosakata sunda halus satu ini bisa juga memiliki arti “Apa kabar?”. Biasanya digunakan untuk menanyakan kabar seseorang. contohnya kamu menanyakan kabar seorang teman lama lewat chat “Kumaha, damang?” .

Biasanya mereka akan menjawabnya dengan kata “Alhamdulillah damang (sehat). Sae (baik) dan sebagainya.

5. Bade Kamana? = Mau Kemana?

Digunakan misalnya ketika kamu melihat seseorang Ibu-ibu lewat di depanmu”Bade Kamana, bu?”. ini adalah kosakata bahasa sunda yang halus, ada juga kata “Arek Kamana?” yang memiliki arti sama, namun penggunaanya lebih informal (ditujukan kepada orang yang sudah kita kenal dan dekat).

6 – 9. Kamana = Kemana | Iraha = Kapan | Timana = Darimana | Kumaha = Bagaimana.

Keempat kata tersebut merupakan kata tanya dan tentu saja sangat sering digunakan orang sunda dalam kesehariannya

Contoh = Timana, bu? (darimana, bu) , Kumaha ieu (Bagaimana ini) dll.

10. Naon = Apa

“Naon” merupakan kata dalam Bahasa Sunda yang artinya “apa” dalam Bahasa Indonesia. Kata ini digunakan untuk menanyakan sesuatu atau meminta penjelasan terkait dengan suatu hal.

Contoh penggunaan kata “naon”:

Naon wae barang nu rek di cokot?

(Barang apa aja yang mau di ambil?)

11. Kunaon = Kenapa

“Kunaon” adalah kata dalam Bahasa Sunda yang memiliki arti sama dengan “kenapa” atau “mengapa” dalam Bahasa Indonesia. Kata ini digunakan untuk menanyakan alasan atau penyebab suatu hal.

Contoh penggunaan kata “kunaon”:

Kunaon anjeun henteu datang ka acara mang tohir?

(Kenapa kamu tidak datang ke pesta om tohir?)

12. Nuju Naon = Lagi Apa

“Nuju naon” adalah frasa dalam Bahasa Sunda yang secara harfiah berarti “menuju ke mana” atau “akan ke mana” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menanyakan arah atau tujuan dari suatu perjalanan atau kegiatan.

Contoh penggunaan frasa “nuju naon”:

Nuju naon wae ayena di damelan teh?

(lagi ngapain aja sekarang dikerjaan?)

13. Nanaonan Ieu = Apa – Apaan Ini

“Nanaonan” dalam Bahasa Sunda memiliki arti “apa-apaan” atau “bermacam-macam.” Kata ini digunakan untuk menyatakan variasi atau keberagaman dari suatu hal.

Engges Nanaonan ieu, Rambut meni acak-acakan kitu.

(apa-apaan ini, rambut berantakan banget)

14. Aya naon = Ada apa

“Aya naon” adalah frasa dalam Bahasa Sunda yang secara harfiah berarti “ada apa” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menanyakan tentang keberadaan atau eksistensi sesuatu.

Contoh penggunaan frasa “aya naon”:

Pertanyaan:

Aya naon di luar? (Ada apa di luar?)

Jawaban:

Aya anak anjing. (Ada anak anjing.)

15. Ari eta teh naon = Kalau itu apaan?

Kalimat “Ari eta teh naon” dalam Bahasa Sunda secara harfiah dapat diartikan sebagai “Kalau itu apaan” dalam Bahasa Indonesia. Kalimat ini digunakan untuk menanyakan tentang ketidaktahuan atau kejadian apa yang terjadi.

Contoh penggunaan “Ari eta teh naon”:

Ari eta teh naon wae nya, abi hilap deui?

(Kalau itu apa aja ya, aku lupa lagi)

16. Tipayun, nya! = Duluan, ya!

Ini digunakan ketika misalnya kamu pamit duluan, ada juga kata “Tiheula, nya”, yang memiliki arti sama namun kata “Tipayun, nya!” penggunaanya lebih sopan.

Contohnya: Duh, saya harus nganter Ibu ke pasar nih, Tipayun, nya (sambil pergi).

17. Ngan kitu hungkul = Cuman gitu doang

Frasa “Ngan kitu hungkul” dalam Bahasa Sunda memiliki arti harfiah “Tapi begitu saja.” Frasa ini biasanya digunakan untuk menyatakan keheranan atau kekaguman terhadap sesuatu yang tidak biasa atau mengejutkan.

Contoh penggunaan “Ngan kitu hungkul“:

Kalimat:

Aing geus ningali film ieu. Ngan kitu hungkul!

(Saya sudah menonton film ini. Tapi begitu saja!)

Dalam contoh tersebut, frasa “Ngan kitu hungkul” digunakan untuk mengekspresikan rasa kagum atau keheranan terhadap sesuatu yang mengejutkan atau tidak biasa dalam film yang ditonton.

18. Sakedap Deui = Sebentar Lagi
Kata lain selain dari ini adalah “Sakedeung deui“, namun penggunaannya lebih informal.

Kela ieu menerken hp teh teh, da sakedap deui ge rengse

(Tunggu dulu benerin hp ini, sebentar lagi juga beres)

19. Karunya Teuing = Kasihan
Karunya memiliki arti “Kasihan” sedangkan teuing adalah kata akhiran, ada juga kata “Karunya pisan” yang memiliki artian Kasihan Banget, kamu tinggal sesuaikan saja penggunaannya.

20. Loba Kahayang = Banyak Maunya

“Loba kahayang” dalam Bahasa Sunda memiliki arti harfiah “banyak maunya” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menyatakan harapan, kebahagiaan, atau hal-hal yang menggembirakan.

Maneh mah, loba kahayang pisan tapi embung gawe

(Kamu banyak keinginan banget tapi gamau kerja)

21. Rame Jigana = Seru Kayaknya

Kalimat “Rame jigana” dalam Bahasa Sunda secara harfiah dapat diartikan sebagai “seru sepertinya / seru kayaknya” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menggambarkan harapan situasi atau tempat yang sangat ramai, penuh dengan orang atau aktivitas.

Contoh penggunaan “Rame jigana“:

Lamun ayena indit ka pangalengan, rame jigana komo jeng kabogoh mah.

Seperti kalau berangkat ke pangalengan, seru kayaknya apalagi sama pacar.

22. Nu Leres = Yang bener?

Nu leres” dalam Bahasa Sunda secara harfiah dapat diartikan sebagai “yang bener” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk merujuk kepada sesuatu yang sudah selesai atau lengkap atau menekankan tentang kebenaran.

Contoh penggunaan “Nu leres”:

Nu leres atuh upami damel teh, kudu sapenuh hate

(Yang bener aja kalau kerja itu, harus sepenuh hati)

23. Dangukeun = Dengarkan

“Dangukeun” merupakan kata dalam Bahasa Sunda yang bermakna “dengerin” dalam Bahasa Indonesia. Kata ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu kita harus menyimak apa yang disampaikan.

Contoh penggunaan kata “dangukeun”:

Danguken gera lagu takitak-takitak madep pisan beuh

(Yuk dengerin lagu takitak-takitak enak banget)

24. Bade, Moal! =  Jadi, Nggak!
Digunakan untuk menyatakan kepastian kepada seseorang. kata lain dari ungkapan ini adalah “Arek Moal”. Namun penggunaannya lebih Informal.

25. Horéam Ah = Males Ah

Contoh penggunaan kata “Horéam Ah“:

Hoream ah lamun, indit kajalan eta nanjak pisan.

(Males ah, apabila berangkat lewat sana, terlalu nanjak)

26. Tunduh Euy = Ngantuk Ih

Frasa “Tunduh Euy” dalam Bahasa Sunda bisa diartikan sebagai “ngantuk ih” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk memberikan penegasan bahwa kita sedang mengantung.

Contoh penggunaan “Tunduh Euy“:

Angger da lamun misalkan dek digawe, karasana teh tunduh wae euy.

(Kebiasaan deh kalo mau kerja, kerasanya tuh ngantuk terus)

27. Hoyong / Hayang = Pengen

Dalam Bahasa Sunda, “hoyong” memiliki arti yang mirip dengan “pengen” dalam Bahasa Indonesia, yang berarti “ingin” atau “menginginkan” sesuatu.

Contoh penggunaan “hoyong”: Kalimat: “Abdi hoyong mimitian kuring kaluar ti kota.” (Saya ingin mulai keluar dari kota.)

Dalam contoh tersebut, kata “hoyong” digunakan untuk menyatakan keinginan seseorang untuk memulai perjalanan atau aktivitas keluar dari kota.

28. Namina Saha? = Namanya Siapa?

Pernyataan “Namina saha?” merupakan kalimat dalam Bahasa Sunda yang memiliki arti yang mirip dengan “Namanya Siapa?” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk bertanya tentang nama seseorang.

Contoh penggunaan “Namina saha?”:

Namina saha tadi anu neumbe dongkap teh?

(Nama nya siapa tadi yang baru dateng?)

29. Sugan teh saha = Kirain Siapa

Sugan teh saha” dalam Bahasa Sunda memiliki arti yang mirip dengan “Kirain Siapa” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menyatakan kesalahpahaman atau kesimpulan yang keliru terhadap identitas seseorang atau sesuatu.

Contoh penggunaan “Sugan teh saha“:

“Sugan teh saha kitu, anu ngarerewas teh ai pek teh maneh gening!”

(Kirain siapa yang bikin kaget, ternyata kamu!)

30. Geleuh Ih Jijik Ih

Geleuh Ih” adalah ungkapan dalam Bahasa Sunda yang memiliki arti yang mirip dengan “Jijik Ih” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menyatakan perasaan tidak suka, jijik, atau merasa tidak nyaman terhadap sesuatu.

Contoh penggunaan “Geleuh Ih“:

“Geus lila eta teu dibersihan wc teh, ni geus geleuh ih!”

(Udah lama banget wc ga dibersihin, Jijik ih)

31. Terang teu? = Tahu nggak?

Terang teu?” dalam Bahasa Sunda artinya mirip dengan “Tahu nggak?” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk bertanya kepada seseorang apakah dia mengetahui atau memahami sesuatu.

Contoh penggunaan “Terang teu?“:

“Terang teu di mana imahna si iron man?”

(Tahu ngak, dimana letak rumahnya iron man?)

32. Gelo Manéh = Gila Kamu

Gelo maneh” merepresentasikan bahwa seseorang tersebut melalukan hal gila, genius, keren dan bisa saja konotasi negatif tergantung kalimat yang diucapkan.

Gelo maneh, kuatkan ges beres deui eta PR”

Gila ya kamu, sudah kelar lagi aja itu PR

33. Hareudang Euy = Gerah Ih

Hareudang Euy” adalah ungkapan dalam Bahasa Sunda yang memiliki arti yang mirip dengan “Gerah Ih” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menyatakan perasaan tidak nyaman karena panas atau udara yang terlalu hangat.

Contoh penggunaan “Hareudang Euy“:

Kalimat: “Hareudang euy, Kuat ka panas poe ieu!”

(Gerah ih, sangat panas hari ini!)

34. Kumaha Anjeun Wéh = Terserah Kamu Aja

Kumaha Anjeun Wéh” adalah frasa dalam Bahasa Sunda yang memiliki arti yang mirip dengan “Terserah Kamu Aja” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menyerahkan keputusan atau tanggung jawab kepada orang lain, menunjukkan sikap acuh tak acuh atau tidak ingin ambil pusing.

Contoh penggunaan “Kumaha Anjeun Wéh“:

“Milih warna cat untuk ker ruangan ieu mah, kumaha anjeun wéh, abi ngiring wae.”

(Memilih warna cat untuk ruangan ini terserah kamu saja, saya akan ikut.)

35. Angger weh! = Tetep Aja!

Angger weh!” adalah frasa dalam Bahasa Sunda yang memiliki arti yang mirip dengan “Tetap Aja!” dalam Bahasa Indonesia. Frasa ini digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu kondisi atau keadaan tetap sama atau tidak berubah meskipun ada usaha atau perubahan yang dilakukan.

Contoh penggunaan “Angger weh!”:

Urang geus lila teu ka tempat wisata ciwidey, angger weh, kieu-kieu keneh teu robah!”

(Saya udah lama ga ke tempat wisata daerah ciwidey, tetap aja masih sama seperti dahulu)

Digunakan ketika misalnya kesal terhadap seseorang, orang sunda biasa mengucapkan bodo teung atau sabodo teuing ah. Kalimat sunda satu ini tergolong unik karena bisa dikategorikan sebagai sunda lemes ataupun sunda kasar. Semuanya tergantung bagaimana intonasi kita ketika melapalkannya.


Bahasa Sunda yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama mencantumkan kosakata-kosakata Bahasa Sunda, dan bagian kedua adalah penjelasan dari masing-masing kosakata tersebut.

Artikel ini memberikan beragam kosakata Bahasa Sunda beserta penjelasannya, menggambarkan keanekaragaman dan penggunaan Bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat berbagai kalimat dan ekspresi yang memperkaya percakapan sehari-hari dalam Bahasa Sunda, mulai dari ucapan sapaan, pertanyaan, sampai ungkapan perasaan.

Demikian beberapa Kosakata Bahasa Sunda Sehari-Hari yang sering digunakan dalam percakapan orang sunda secara halus atau lemes. Kalau ada kosakata bahasa sunda yang ingin ditanyakan, silahkan corat-coret di kolom komentar. Semoga bermanfaat .. #Wassalam

19 comments

  1. Mystery Reply

    Kalau bahasa sunda nya “maaf ya kalau kata-kata nya salah mohon di maklumi masih belajar”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *