PENGERTIAN BUMN & BUMD : Tujuan, Ciri, Bentuk-Bentuk dan Contoh BUMN BUMD

Pengertian BUMN dan BUMD – Indonesia mengusung sistem ekonomi Pancasila, yang menganut sistem ekonomi campuran. Sehingga segala kekayaan negara akan yang berhubungan dengan kehidupan rakyat akan dikelola oleh pemerintah.

Akan tetap tetap membuka lebar peran swasta dalam dunia ekonomi. Caranya dengan mengoperasikan BUMD dan BUMN. Apa sebenarnya pengertian, jenis, tujuan dan contoh badan usaha milik pemerintah pusat dan daerah tersebut?

Pengertian BUMN

pengertian bumn
sindonews.com

Berdasarkan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pengertian BUMD adalah suatu badan yang modalnya berasal dari kekayaaan negara dan kemudian pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah. Dengan begitu, BUMN termasuk pelaku ekonomi di sistem perekonomian Indonesia.

Pendirian BUMN bertujuan guna mewujudkan harapan masyarakat yang sejahtera, sehingga segala kebutuhan rakyat bisa terpenuhi dalam berbagai sektor. Sangat banyak sektor kebutuhan masyarakat yang dikelola oleh BUMN, beberapa diantaranya adalah keuangan, konstruksi, listrik, perdagangan telekomunikasi, transportasi, perikanan, pertanian, perkebunan, energi dan lain sebagainya.

 

Bentuk Bentuk BUMN

BUMN dibagi atas dua macam atau jenis dalam penyelenggaraan usahanya, yakni Badan Usaha Umum atau Perum dan Badan Usaha Perseroan atau Persero. Berikut ini penjelasan singkatnya.

  • Persero (Badan Usaha Perseroan). BUMN ini paling sedikit harus memiliki modal sebesar 51 persen dari keseluruhan total modalnya. Sedangkan 49 persennya bisa dimiliki oleh pihak lainnya. Jadi negara harus mendominasi kepemilikan saham BUMN. Regulasi ini berlandaskan pada Peraturan Pemerintah No.12 tahun 1998. Biasanya pendirian Persero atas usulan dari Presiden, tapi dijalankan sepenuhnya oleh Menteri. Sesuai pada peraturan yang sudah ditetapkan. Sebagian besar dari pekerja di Persero adalah PNS (Pegawai Negeri Sipil), yang memiliki tanggung jawab langsung pada negara.
  • Perum (Badan Usaha Umum). Modal BUMN ini keseluruhannya ditanggung oleh negara. Jadi Perum sepenuhnya milik pemerintah, dan tidak membagikan perusahaan dalam bentuk saham. Akan tetapi badan usaha ini tetap memiliki tujuan guna menyertakan modal di dalam usaha  lain dengan persetujuan Menteri yang berwenang. Walaupun modalnya dari negara, tetapi sistem pengelolaannya dipisahkan dari kekayaan negara.

 

Tujuan BUMN

Pengelolaan BUMN selalu berpedoman pada terwujudnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, berbagai tujuan dirancang agar harapan itu bisa terealisasi dengan baik. Nah, apa sajakah tujuan dari pendirian BUMN/

  • Berkontribusi untuk pertumbuhan serta perkembangan ekonomi secara nasional.
  • Memberikan tambahan pendapatan atau kekayaan negara.
  • Guna mendapatkan keuntungan finansial.
  • Sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap penyediaan barang dan jasa berkualitas, agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
  • Sebagai pionir berbagai kegiatan usaha, khususnya yang tidak ditekuni oleh koperasi atau pihak swasta.
  • Memberikan partisipasi dalam pembimbingan dan bantuan bagi masyarakat, koperasi dan pengusaha ekonomi lemah.

 

Contoh BUMN

Pemimpin BUMN Perseroan disebut sebagai direksi, tidak memperoleh fasilitas negara dan tujuan badan usaha ini adalah mengumpulkan laba atau keuntungan. Beberapa contoh dari jenis BUMN ini adalah

PT Perusahaan Listrik Negara, PT Adhi Karya Tbk, PT Krakatau Steel Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Garuda Indonesia, PT Kereta Api Indonesia, PT Pindad, PT Garam, PT Balai Pustaka, PT Pertamina dan lain sebagainya.

Ciri dari BUMN Perum adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat, pemimpinnya adalah seorang direktur atau direksi, dan pekerjanya adalah pegawai dari perusahaan swasta. Beberapa contoh BUMN Perum adalah Perumnas, Peruri, Damri, Pegadaian, balai Pustaka, Bulog, Antara, Jasatirta, dan lain sebagainya.

Pengertian BUMD

rri.co.id

BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) merupakan badan usaha yang dikelola, dibina dan diawasi oleh pemerintah daerah. Sebagian besar bahkan secara keseluruhan modalnya berasal dari negara, yang diambil dari pendapatan masing-masing daerah.

Jadi, BUMN bisa dikatakan sebagai cabang dari BUMN. Peranannya sangat penting dalam mengoperasikan dan mengembangkan bidang ekonomi daerah dan nasional.

Bentuk Bentuk BUMD

Bentuk badan usaha ini bisa dalam berbagai bidang. Sebagai contoh bidang transportasi umum seperti bus kota. Bidang Pengelolaan Pasar seperti PDRPH (Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan). Pada bidang jasa perbankan, maka akan didirikan Bank Daerah. Sedangkan dalam bidang penyediaan air bersih, maka akan dikelola oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum).

Peran BUMD

Keberadaan BUMD memiliki peran atau fungsi yang sangat penting. Sehingga bila pengelolaannya sangat profesional, maka akan memberikan dampak positif bagi daerah dan masyarakatnya. Nah, apa sajakah peranan pentingnya?

  • Penyedia barang bernilai ekonomis yang tidak mampu diproduksi oleh swasta.
  • Sebagai instrumen daerah untuk menata perekonomian daerah.
  • Pihak yang mengelola berbagai aset dan sumber daya alam daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  • Menghadirkan pelayanan prima bagi masyarakat luas.
  • Berkontribusi dalam kemajuan sektor bisnis yang belum dilirik oleh swasta.
  • Sebagai penyedia lapangan pekerjaan.
  • Membina pengembangan unit  usaha kecil seperti koperasi.
  • Mendorong kemajuan masyarakat di beragam bidang kehidupan.

 

Tujuan BUMD

Pastinya pendirian BUMD dengan mengedepankan pemenuhan segala kebutuhan masyarakat di berbagai bidang. Bisa saja karena bidang tersebut belum diminati oleh pihak swasta, atau belum tersentuh secara maksimal oleh swasta atau memang harus dikelola sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Berikut ini beberapa tujuan dari pendirian BUMN.

  • Berperan sebagai sumber pendapatan atau penerimaan daerah serta negara. Selain itu, memiliki tujuan juga dalam mengembangkan tingkat perekonomian masyarakat.
  • Memberikan keuntungan finansial bagi daerahnya masing-masing.
  • Memberikan berbagai manfaat melalui penyediaan barang atau jasa yang kualitasnya tinggi. Sehingga bisa memadai guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
  • Sebagai perintis kegiatan usaha atau bisnis, yang pada umumnya belum bisa dilakukan oleh koperasi ataupun pihak swasta.
  • Senantiasa memberikan pembimbingan dan membantu masyarakat, lembaga koperasi dan penguasa yang termasuk dalam golongan ekonomi lemah.
  • Memiliki kontribusi dalam pembangunan daerah, agar mampu memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat.

Contoh BUMD

Contoh badan usaha yang dikelola daerah antara lain BPD (Bank Pembangunan Daerah), Perusahaan Daerah Angkutan Kota (seperti Bus Kota, Trans Jakarta, Trans Jogja), PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan masih banyak lagi contoh BUMD lainnya.

Nah, dari berbagai penjabaran di atas maka bisa disimpulkan kalau BUMD memiliki berbagai ciri khusus, dibandingkan dengan BUMN. Apa sajakah ciri-cirinya?

  • BUMD didirikan dan diawasi oleh pemerintah daerah.
  • Pemerintah mempunyai kekuasaan absolut, karena sebagai pemegang hak kekayaaan usahanya.
  • Pemerintah daerah menguasai seluruh atau sebagian besar modal BUMD.
  • BUMD dipimpin oleh seorang direksi yang bisa diangkat dan diberhentikan kepala daerah (bupati, walikota atau gubernur).
  • Segala risiko yang terjadi pada BUMD ditanggung secara penuh oleh pihak pemerintah.
  • Sebagai penyumbang kas atau sumber pendapatan daerah bahkan negara.
  • Sebagai instrumen penting guna pengembangan ekonomi di daerah dan nasional.
  • Tidak semata-mata mencari keuntungan, karena laba harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Jadi tujuan BUMD tidak untuk mengumpulkan keuntungan sebesar mungkin tapi dengan modal sekecil mungkin.
  • Pemegang saham BUMD adalah pemerintah.
  • BUMD bisa menghimpun dana atau keuangan dari berbagai pihak seperti lembaga perbankan dan non bank. 

Demikian artikel singkat mengenai penjelasan tentang BUMN dan BUMD baik itu pengertian jenis dan juga contoh dari BUMN dan juga BUMD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *