» CONTOH KETERAMPILAN TEKNIS : Soft Skill & Hard Skill Dalam Dunia Kerja

Keterampilan Teknis dan Non Teknis – Pengertian keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan pikiran, ide ataupun kreativitas dalam melakukan suatu hal sehingga sesuatu tersebut dapat bermanfaat atau mempunyai nilai. Sedangkan teknis secara sederhana dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersifat teknik. 
Keterampilan teknis adalah teknik yang digunakan atau dimiliki untuk membuat sesuatu dapat lebih berguna dan bermanfaat. kemampuan teknis berhubungan dengan hardskill, sedangkan kemampuan non teknis umumnya berhubungan dengan softskill.

Pengertian Soft Skill

pixabay.com

Softskill adalah suatu perkembangan dari EQ, dan berhubungan dengan kemampuan untuk bersosialiasi. Kemampuan bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain ini dapat dikembangkan agar jadi lebih maksimal.

Selain kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, softskill juga berbicara tentang bagaimana berhubungan dengan dirinya sendiri. Softskill yang baik ditunjang oleh kinerja otak kanan yang baik.

Cara mengembangkan softskill berbeda dengan hardskill, karena softskill juga berkaitan dengan bakat, atau hobby, ataupun karakter dari seseorang. Cara meningkatkan softskill belum tentu didapatkan di dunia pendidikan seperti sekolah ataupun universitas.

Cara mendapatkannya adalah orang tersebut harus mempunyai kemauan untuk memotivasi dirinya agar menjadi lebih baik, kemauan untuk introspeksi diri, dan mendengarkan kritikan ataupun masukan dari lingkungan sekitar. Singkatnya pengalaman hidup akan ambil peran lebih besar untuk meningkatkan kemampuan ini.

Jenis Jenis Softskill dan Contohnya

Soft skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan kepribadian, komunikasi, atau atribut personal yang dibutuhkan untuk memberikan performa baik di dalam pekerjaan.

Soft skill berbeda dengan hard skill, yang merupakan keterampilan yang dapat diukur, diuji, dan dievaluasi, seperti kemampuan akuntansi, menulis, atau mendesain. Soft skill penting untuk dimiliki karena dapat membantu Anda beradaptasi dengan perubahan industri, bersaing di dunia kerja, dan bekerja sama dengan orang lain

Jenis jenis softskil dan contohnya secara umum dibagi kedalam dua kategori, yaitu kemampuan interpersonal atau kemampuan yang mampu mengatur dirinya sendiri. Contoh kemampuan interpersonal adalah tanggung jawab, pengendalian diri, integritas, dan kepercayaan diri.

Kategori yang kedua yaitu kemampuan interpersonal atau kemampuan untuk bersosialisasi. Contohnya adalah

  • Kemampuan beradaptasi dengan orang lain
  • Berbagai ilmu pada orang lain
  • Negosiasi
  • Bekerja dalam tim
  • Kemampuan memimpin.

Jadi pengembangan softskill harus bersifat menyeluruh, karena kita tidak akan bisa bersosialisasi dengan baik dengan orang lain, jika bersosialisasi kepada sendiri saja tidak karuan.

Kemampuan memecahkan masalah dan juga berpikir secara kritis merupakan bagian dari softskill, dan hal inilah yang merupakan mahakarya dan inti dari sebuah softskill. Dapat disebut mahakarya karena kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis adalah gabungan dari kemampuan interpersonal, dan juga kemampuan interpersonal. Kemampuan memecahkan masalah inilah yang membuat seseorang tidak akan hanya bekerja seperti mesin.

Contoh Softskil dalam Kehidupan sehari-hari

Beberapa contoh soft skill yang umum dan berguna untuk karier Anda dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Komunikasi: kemampuan untuk menyampaikan dan menerima informasi, ide, atau emosi secara efektif dan sopan.
  • Penyelesaian masalah: kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi untuk suatu masalah yang dihadapi.
  • Kreativitas: kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru, inovatif, atau unik yang dapat memberikan nilai tambah.
  • Manajemen waktu: kemampuan untuk mengatur, merencanakan, dan memprioritaskan tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam batas waktu tertentu.
  • Kepercayaan diri: kemampuan untuk percaya pada kemampuan, kualitas, atau nilai diri sendiri.
  • Adaptabilitas: kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi, lingkungan, atau orang-orang yang berbeda.
  • Kepemimpinan: kemampuan untuk memimpin, menginspirasi, dan mengkoordinasikan orang-orang untuk mencapai tujuan bersama.
  • Berpikir kritis: kemampuan untuk mengevaluasi, membandingkan, dan menilai informasi, argumen, atau gagasan secara logis dan objektif.
  • Etos kerja: sikap, nilai, atau prinsip yang menunjukkan komitmen, dedikasi, dan profesionalisme dalam bekerja.
  • Kedisiplinan: kemampuan untuk mengikuti aturan, prosedur, atau standar yang ditetapkan

Pengertian Hard Skill

pixabay.com

Hardskill adalah kemampuan kemampuan teknis yang meliputi ilmu pengetahuan, ilmu teknologi, dan juga berbagai jenis kemampuan dan keterampilan lainnya terkait bidang ilmu yang ditekuni. Hardskill berhubungan dengan IQ dan membutuhkan kinerja otak kiri yang baik. Untuk mengembangkan hardskill dibutuhkan softskill yang baik.

Ada kondisi dimana seseorang dapat mengembangkan hardskill yang baik namun tidak di iringi dengan softskill yang baik, maka hal itu merupakan sesuatu yang berbahaya. Orang yang seperti itu akan cenderung menggunakan kepintarannya untuk membodohi orang lain, dan melakukan tindakan tindakan destruktif.

Bukti nyata dari pengembangan hardskill dan softskill adalah seorang siswa yang malas (tidak mampu mengatur dirinya sendiri) maka dapat dipastikan siswa tersebut akan sudah untuk mendapatkan pengembangan hardskill, karena kemungkinan besar ia akan sering terlambat masuk sekolah, bahkan sering bolos.

Jika siswa tersebut pada akhirnya tetap bisa menguasai suatu hardskill di bidang ilmu tertentu, maka ilmu itu belum tentu dapat berguna bagi orang banyak atau bahkan malah bisa merusak, karena tidak didasari oleh nilai nilai kejujuran, berpikir kritis, dan kepedulian terhadap sesama.

Contoh dari kasus ini adalah seorang koruptor merupakan seorang yang mungkin ahli dalam hal keuangan, namun kepintaran itu ia gunakan hanya untuk kepentingan diri sendiri, dan merugikan orang lain.

Contoh Hardskill untuk Karier

Hard skill adalah keterampilan teknis yang dapat dipelajari, diukur, dan dievaluasi, seperti kemampuan akuntansi, menulis, atau mendesain.

Hard skill biasanya berkaitan dengan kemampuan menggunakan alat, perangkat, atau software tertentu yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu. Hard skill dapat diperoleh melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman kerja.

Hard skill penting untuk dimiliki karena dapat menunjukkan kompetensi, kualifikasi, dan produktivitas seseorang dalam dunia kerja.

Hardskil yang dimiliki seseorang umumnya akan cenderung berfokus kepada satu titik saja atau satu bidang ilmu saja. Berbeda dengan contoh softskill yang secara lengkap harus dapat dimiliki oleh seseorang. Beberapa contoh hard skill yang umum dan berguna untuk karier.

  • Kemampuan bermain sepak bola
  • Kemampuan bernyanyi
  • Kemampuan akuntansi
  • Kemampuan menggambar.
  • Microsoft Office: kemampuan menggunakan aplikasi Microsoft Word, Excel, dan Power Point untuk membuat dokumen, spreadsheet, dan presentasi.
  • Pemrograman: kemampuan membuat, mengedit, dan memperbaiki kode program menggunakan bahasa pemrograman tertentu, seperti Java, Python, C++, dan lain-lain.
  • UI/UX Design: kemampuan mendesain antarmuka dan pengalaman pengguna yang menarik, mudah, dan nyaman untuk aplikasi web atau mobile.
  • SQL: kemampuan menggunakan Structured Query Language untuk mengelola, menganalisis, dan memanipulasi data dalam database relasional.
  • Digital Marketing: kemampuan menggunakan media sosial, email, atau platform online lainnya untuk mempromosikan produk, jasa, atau merek.
  • Bahasa Asing: kemampuan berbicara, membaca, menulis, atau mendengar bahasa selain bahasa ibu, seperti Inggris, Mandarin, Jepang, dan lain-lain.
  • SEO/SEM: kemampuan mengoptimalkan situs web atau konten agar mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari, seperti Google, Bing, atau Yahoo .
  • Akuntansi: kemampuan mencatat, menghitung, dan melaporkan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu organisasi atau bisnis.
  • Mengetik: kemampuan mengetik dengan cepat, akurat, dan tanpa melihat keyboard.
  • Mengendarai: kemampuan mengoperasikan kendaraan bermotor, seperti mobil, motor, atau truk, dengan aman dan sesuai dengan peraturan lalu lintas

Seorang pemain sepak bola hebat kemungkinan hanya akan ahli dalam bermain bola saja, dan belum tentu bisa menjadi seorang penyanyi hebat, begitu juga sebaliknya. Jadi hardskill harus bersifat terfokus pada satu bidang ilmu saja agar dapat berkembang lebih optimal.

Hardskill dapat dikembangkan dalam sebuah kursus, sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan atau pelatihan lainnya. Jadi bisa dibilang bahwa semua jenis bidang ilmu merupakan bagian atau contoh dari hardskill.

Bahkan sebenarnya kemampuan kasar sekalipun seperti pekerjaan kuli panggul sudah merupakan contoh dari hardskill yang didapat dengan cara belajar untuk mengangkat beban berat tanpa jatuh kepada senior atau temannya.

Apa Pentingnya Hardskill dan Softskill Dalam Dunia Kerja?

Hardskill dan Softskill Dalam Dunia Kerja
Hardskill dan Softskill Dalam Dunia Kerja | id.pinterest.com

Hardskill dan softskill penting untuk dimiliki dalam dunia kerja secara seimbang. Berbeda jenis pekerjaan, maka akan berbeda pula jenis hardskill dan softskill yang dibutuhkan, dan begitu juga proposinya.

Sebagai contoh pekerjaan seorang direktur akan membutuhkan komposisi softskill dan hardskill yang sangat seimbang, dibandingkan pekerjaan kasar seperti kuli panggul misalnya yang lebih banyak proporsi hardskill ketimbang softskillnya. Berikut ini adalah beberapa kumpulan softskill dan juga hardskill yang sangat dibutuhkan secara seimbang dalam dunia kerja.

1. Pentingnya Softskill

Pertama seseorang harus punya kemampuan berkomunikasi agar mampu berbaur dengan semua rekan kerjanya. Kedua adalah fleksibilitas sangat penting karena hal ini dapat membuat seseorang tidak memaksakan kehendaknya sendiri dalam sebuah rapat.

Ketiga adalah kemampuan untuk memimpin karena semua organisasi membutuhkan sosok pemimpin sejati. Walaupun seseorang belum mendapat jabatan pemimpin, namun kemampuan memimpin harus tetap dimiliki, karena bagaimanapun setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri.

Keempat adalah kemampuan untuk memotivasi, baik diri sendiri ataupun orang lain. Kemampuan ini berkaitan dengan kata kata yang akan keluar dari mulut seseorang, seseorang dengan motivasi rendah hanya akan mengeluarkan kata kata skeptic dan menjatuhkan semangat rekan rekannya.

Kelima adalah kesabaran, dengan kesabaran yang baik, seseorang dapat menjadi pembawa damai di tengah lingkungan kerjanya. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat lingkungan kerja bisa mengalami kondisi stress yang berat.

Terakhir adalah kemampuan untuk memecahkan masalah baik itu masalah pribadi ataupun masalah organisasi. Sudah tidak dapat dipungkiri bahwa dunia ini tidak lepas dari masalah, dan hari esok sudah mempunyai jenis masalah lain yang berbeda dari pada hari ini.

2. Pentingnya Hardskill

Apapun bidang ilmunya, hardskill adalah hardskill yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Pertama tama seseorang harus mempunyai kemampuan Bahasa asing. Misalnya adalah Bahasa Inggris, mau tidak mau, dunia yang semakin terglobalisasi menuntut akan hal ini.

Kedua adalah sertifikat atau lisensi di bidang ilmu yang dipelajari. Dengan adanya lisensi maka seseorang dapat lebih dipercaya untuk menghandle proyek proyek besar di masa depan. Ketiga adalah seseorang harus menjadi orang yang selalu up to date akan perkembangan jaman.

Hal ini dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sangat cepat akhir akir ini. Jadi agar tidak kalah bersaing seseorang juga harus mampu dan selalu berusaha untuk mempelajari perkembangan terbaru dari bidang ilmu yang ditekuninya.

Sebagai penutup baik itu hardskill ataupun softskill, bagi seseorang yang berkecimpung di dunia karir yang paling penting adalah memiliki sikap untuk tidak cepat puas diri. Sikap cepat puas diri akan membuat pengembangan diri menjadi terhambat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *