120+ Contoh Peribahasa dan Artinya (A Sampai Z)

Contoh Peribahasa – Peribahasa adalah salah satu bentuk kebahasaan yang digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan suatu hal yang terlintas dalam pikiran manusia.Dalam peribahasa terkandung makna kiasan yang berisi perbandingan, prinsip hidup, perumpamaan, nasihat, aturan-aturan, tingkah laku dan lain sebagainya.

Makna yang terdapat dalam peribahasa memiliki penyimpangan dari bentuk arti aslinya. Maka dari itu, peribahasa yang juga disebut sebagai sastra lisan, tidak dapat diartikan secara langsung atau “mentah”, melainkan harus melalui sebuah pemahaman yang benar.

Peribahasa lahir dari kebudayaan, setiap daerah seperti sunda, jawa, minang, batak, bugis, melayu, Papua dll pasti memiliki suatu peribahasa tertentu yang lahir dari lingkungan,  budaya dan juga kultur yang terdapat di daerahnya masing- masing.


Jenis- Jenis Peribahasa

contoh peribahasa
contoh peribahasa | pixabay.com

Peribahasa digolongkan menjadi beberapa jenis, Menurut Rumadi, peribahasa digolongkan menjadi 3 , yakni:

  1. Pepatah
    Jenis peribahasa yang mengandung ajaran atau nasihat yang berasal dari orang tua.
  2. Perumpamaan
    Perumpamaan adalah peribahasa yang berupa perbandingan.
  3. Ungkapan
    Suatu kata khusus yang manyatakan maksud dalam bentuk kiasan. 

Nah, dari ketiga jenis peribahasa tersebut beberapa ungkapannya pasti sering kita dengar baik itu dalam kehidupan sehari hari ataupun anda mengenal istilah tersebut di media cetak seperti koran ataupun media televisi.

Sebagai Referensi dan informasi tambahan mengenai peribahasa.

Peribahasa adalah bagian dari kekayaan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam buku bahasa Indonesia, terdapat berbagai jenis peribahasa yang biasanya dikategorikan berdasarkan tema, konsep, atau makna yang terkandung di dalamnya. Beberapa jenis peribahasa yang umum ditemukan dalam buku bahasa Indonesia antara lain:

Peribahasa Tentang Alam

Peribahasa yang berhubungan dengan alam, cuaca, atau fenomena alam seperti “hujan emas di negeri orang”.

Peribahasa Tentang Kehidupan Sehari-hari

Peribahasa yang menggambarkan situasi atau kejadian sehari-hari, misalnya “air tenang menghanyutkan”.

Peribahasa Tentang Kebijaksanaan

Peribahasa yang berisi nasihat atau kebijaksanaan, seperti “melentur buluh biarlah dari rebungnya”.

Peribahasa Tentang Hubungan Sosial

Peribahasa yang menyoroti hubungan antarmanusia atau interaksi sosial, seperti “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”.

Peribahasa Tentang Moralitas

Peribahasa yang mengandung pesan moral atau etika, misalnya “tak kenal maka tak sayang”.

Peribahasa Tentang Pekerjaan dan Profesi

Peribahasa yang berkaitan dengan pekerjaan atau profesi, seperti “gajah mati meninggalkan gading”.

Peribahasa Tentang Keadaan Alam dan Lingkungan

Peribahasa yang berkaitan dengan keadaan lingkungan, misalnya “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”.

Peribahasa Tentang Nilai dan Kebudayaan

Peribahasa yang mencerminkan nilai-nilai atau kebiasaan budaya, seperti “bagai kera dapat bunga”.

Peribahasa Tentang Pengetahuan dan Pendidikan

Peribahasa yang menekankan pentingnya pengetahuan atau pendidikan, seperti “tak ada gading yang tak retak”.

Peribahasa Tentang Kepribadian dan Karakter

Peribahasa yang berhubungan dengan sifat atau kepribadian seseorang, misalnya “seperti katak di bawah tempurung”.

Buku-buku bahasa Indonesia sering kali mengandung berbagai jenis peribahasa, baik yang dikategorikan menurut tema maupun abjad, dan biasanya disertai dengan arti, penggunaan, serta contoh kalimat untuk membantu pembaca memahami maknanya.


Contoh Peribahasa dan Artinya

contoh peribahasa dan artinya
pixabay.com

Berikut ini adalah beberapa contoh peribahasa bahasa Indonesia yang sering digunakan dan populer dan artinya serta penjelasannya singkat.

Contoh Peribahasa Huruf A

  1. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang
    (Berbuat baik hanya ketika seseorang mempunyai banyak harta)
  2. Ada udang dibalik batu
    ada maksud tersembunyi 
  3. Ada gula ada semut
    dimana ada kesenangan, disitu pasti ada keramaian
  4. Ada asap ada api
    segala akibat pasti ada sebabnya
  5. Air beriak tanda tak dalam
    orang yang banyak bicara, biasanya kurang berilmu
  6. Air tenang menghanyutkan
    orang pendiam, tapi banyak ilmu 
  7. Air susu dibalas dengan air tuba
    kebaikan yang dibalas dengan kejahatan
  8. Air tenang jangan disangka tiada buayanya
    orang pendiam belum tentu penakut
  9. Anjing menggonggong kafilah berlalu
    tidak peduli pada omongan, cemoohan, cibiran orang lain
  10. Ayam berkokok hari siang
    mendapatkan sesuatu yang telah lama diidamkan
  11. Adat pasang berturung naik
    nasib orang tidak akan selamanya sama, pasti ada senang dan sedih
  12. Air jernih ikannya jinak
    suatu negeri atau wilayah makmur dengan penduduk yang juga ramah
  13. Asam di darat, ikan di laut, bertemu di belanga
    kalau sudah jodoh, pada akhirnya nanti akan bertemu juga

 

Contoh Peribahasa B

  1. Bagai air di daun talas
    Orang yang tidak tetap pendiriannya / plin plan
  2. Bergantung pada akar lapuk
    Mengharapkan bantuan pada orang yang tak mungkin memberikan bantuan
  3. Bagai makan buah simalakama
    Kondisi atau keaadan yang membuat serba salah (mau melakukan A salah, B salah)
  4. Bagai pungguk merindukan bulan
    Mengharapkan sesuatu yang sulit sekali terwujudkan
  5. Berguru kepalang ajar bagai bunga kembang tak jadi
    Mempelajari ilmu setengah-setengah tak akan membawa manfaat
  6. Bagai telur diujung tanduk
    Situasi dimana seseorang berada dalam kondisi berbahaya atau genting.
  7. Bagai aur dengan tebing
    Saling tolong menolong
  8. Bagai api dengan asap
    persahabatan yang erat dan tak terpisahkan
  9. Bagai anjing menyalak di ekor gajah
    Orang hinta atau miskin melawan orang berkuasa atau kaya
  10. Bagai musuh dalam selimut
    Teman atau orang dekat yang diam diam berkhianat
  11. Bagai bumi dan langit
    Dua hal yang berbeda jauh dan tak bertolak belakang satu sama lain
  12. Berakit rakit ke hulu Berenang renang ke tepian, Bersakit sakit dahulu bersenang-senang kemudian
    Untuk mencapai keberhasilan atau kesenangan, kita harus bersusah payah dan pantang menyerah
  13. Bagai katak dalam tempurung
    Orang yang wawasannya sedikit pandangannya pun akan sempit 
  14. Bagai mentimun dengan durian
    orang lemah tak berdaya melawan orang yang berkuasa
  15. Besar pasak daripada tiang
    Besar pengeluaran daripada pendapatan
  16. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing
    Bersama sama dalam suka ataupun duka, dalam senang ataupun susah

 

Contoh Peribahasa C

  1. Cempedak berbuah nangka
    Mendapatkan sesuatu lebih dari yang kita harapkan
  2. Cepat kaki ringan tangan
    Orang yang suka tolong menolong dalam kebaikan

 

Contoh Peribahasa D

  1. Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri
    sesenang-senangnya hidup di negeri orang, lebih senang hidup di negeri sendiri.
  2. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
    sejajar dalam martabat/tingkat/kedudukanya
  3. Dikasih hati minta jantung
    Orang yang tidak tahu terima kasih atau melunjak
  4. Dunia tak selebar daun kelor
    Dunia itu luas dan tidak sempit
  5. Datang tidak berjemput pulang tidak berantar
    Tidak dipedulikan atau diabaikan
  6. Dari telaga yang jernih tak akan mengalir air yang keruh
    Orang-orang yang baik akan melahirkan keturunan yang baik pula
  7. Di mana bumi di pijak disitu langit dijunjung
    Hormatilah adat dan budaya di tempat kita berada
  8. Duduk sama rendah berdiri sama tinggi
    Sama kedudukan, tingkat atau martabatnya.
  9. Datang tampak muka, pulang tampak punggung
    Hendaklah berpamitan ketika datang ataupun pulang
  10. Diatas langit masih ada langit
    Diatas orang hebat/pintar/pandai dsb masih ada orang yang lebih tinggi lagi tingkat kehebatannya.

 

Contoh Peribahasa E

  1. Embun diujung rumput
    Hubungan, pekerjaan atau kedudukan dll yang sangat rapuh atau mudah goyah
  2. Emas disangka loyang
    Orang jahat disangka orang baik / orang pintar disangka orang bodoh
  3. Esa hilang dua terbilang
    Berusaha dengan keras hingga tujuan tercapai
  4. Emas berkilau hendak disimpan
  5. Enak makan dikunyah enak kata diperkatakan
    Segala sesuatu haruslah dimusyarahkan terlebih dahulu

Contoh Peribahasa F

  1. Fajar menyingsing elang menyongsong
    Sambutlah pagi dengan penuh semangat untuk bekerja dengan gigih

Contoh Peribahasa G

  1. Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan tampak.
    Kesalahan sendiri tak pernah terlihat, tapi kesalahan orang lain walaupun kecil terlihat jelas.
  2. Gali lubang tutup lubang
    Berhutang untuk membayar hutang yang lainnya
  3. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
    Seorang pendidik / pemimpin /orang tua haruslah memberi contoh yang baik .
  4. Gayung bersambut kata berjawab
    Menangkis atau menjawab pertanyaan orang
  5. Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang.
    Orang baik akan meninggalkan nama baik, orang jahat akan meninggalkan nama yang tercemar ketika sudah tiada.
  6. Gajah mati karena gadingnya.
    Orang yang celaka karena kelebihan yang dimilikinya

Contoh Peribahasa H

  1. Hancur badan dikandung tanah budi baik terkenang jua.
    meskipun jasad manusia sudah tak berbentuk lagi di kubur, tapi kalau melakukan kebaikan maka orang akan tetap mengingatnya.
  2. Hasrat hati memeluk gunung apa daya tangan tak sampai.
    ingin mempunyai atau memiliki sesuatu tapi sayang hanya sebatas impian.
  3. Hangat hangat tahi ayam
    kemauan yang tidak tetap
  4. hati gatal mata digaruk
    punya keinginan tapi tak punya kemampuan untuk mendapatkannya.
  5. hidup berkerat rotan
  6. harum semerbak mengandung mala
  7. hangat hangat kuku
    agak hangat
  8. hidup berakal mati beriman
  9. Habis manis sepah dibuah
    setelah tidak berguna lagi lalu dibuang atau tidak dipedulikan
  10. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, orang mati meninggalkan nama
  11. Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai

 

Contoh Pribahasa I – M

  1. Indah kabar daripada rupa
    suatu keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang kita perkirakan sebelumnya.
  2. Jatuh diatas tilam
    mendapat keuntungan besar
  3. Jangan memancing di air keruh
    mengambil keuntungan diatas peristiwa yang menyedihkan
  4. Kacang lupa akan kulitnya
    lupa akan asalnya atau tak tahu diri
  5. Karena nila setitik rusak susu sebelangga
    karena persoalan kecil, seluruh keadaan menjadi berantakan 
  6. Kura kura dalam perahu
    menanyakan sesuatu yang dia sendiri sebetulnya sudah tahu jawabannya
  7. Kecil-kecil cabai rawit
    tampaknya kecil, tapi pemberani, cerdik atau membahayakan
  8. Lempar batu sembunyi tangan
    melakukan suatu kejahatan, kemudian pura- pura tidak melakukan perbuatan tersebut
  9. Malu bertanya sesat dijalan
    segan bertanya membuat kita rugi karena permasalahan kita tak pernah terselesaikan.
  10. Musang berbulu ayam
    orang jahat yang bertingkah seperti orang baik
  11. Menang jadi arang, kalah jadi abu
    Dalam pertengkaran, menang atau kalah sama sama mendapatkan kerugian
  12. Menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri.
    bila orang membuka aib keluarga sendiri, sama seperti membuka aib sendiri
  13. Membasuh muka dengan air liur.
    hendak mencuci aib, tetapi bahkan menambahnya.
  14. Membasuh arang dimuka
    melakukan usaha untuk mencuci noda atau malu
  15. Menjilat air ludah
    meminta kembali hal atau barang yang telah diberikan/ tak tahu malu

 

Contoh Peribahasa N – R

  1. Nasi sudah menjadi bubur
    perbuatan yang sudah terlanjur terjadi dan tidak dapat diperbaiki lagi
  2. Pagar makan tanaman
    orang yang merusakan barang yang dititipkan atau diamanatkan padanya*
  3. Pucuk dicinta ulam pun tiba
    mendapat sesuatu lebih dari yang diharapkan/harapan yang terwujud

Contoh Peribahasa S

  1. Seperti anjing dan kucing
    selalu bertengkar tak pernah rukun
  2. Seperti labu dibenam
  3. Setali tiga uang
  4. Sudah jatung tertimpa tangga
    mendapatkan musibah ketika mendapat musibah (berturut-turut)
  5. Sambil menyelam minum air
    mengerjakan suatu pekerjaan sambil menyelesaikan pekerjaan/ masalah orang lain
  6. Sebagai api makan sekam
    suatu dendam yang tersembunyi dan membahayakan
  7. Seperti kayu terapung dilatu
    pekerjaan atau perkara yang tak terutus
  8. Seperti ayam kehilangan induk
    menderita kesusahan karena kehilangan sosok pemimpin
  9. Sepandai- pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga
    sehebat hebatnya orang pasti memiliki kelemahan
  10. Seperti air di dalam kolam
    orang yang memiliki pembawaan tenang
  11. Sedia payung sebelum hujan
    mempersiapkan sesuatu sebelum hal yang tidak diinginkan datang
  12. Sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit
    usaha kecil yang dilakukan secara terus menerus pasti akan membuahkan hasil
  13. Seperti pinang dibelah dua
    orang yang memiliki wajah atau karakter mirip
  14. Seperti ilmu padi makin berisi makin merunduk
    semakin berilmu, orang akan semakin rendah hati
  15. Senjata makan tuan
    sesuatu yang direncanakan untuk melukai orang lain, tapi malah berbalik melukai diri sendiri
  16. Serigala berburu domba
    orang yang kelihatannya pendiam dan penurut tapi sebetulnya kejam/jahat/curang.
  17. Seperti kerbau dicocok hidung
    o
    rang yang tidak punya pendirian dan selalu menuruti kemauan orang lain
  18. Seperti katak dalam tempurung
    orang yang wawasannya kurang luas 

Contoh Peribahasa T

  1. Tak ada gading yang tak retak
    tak ada sesuatu yang tak ada cacatnya
  2. Tangan mencencang bahu memikul
    siapa yang berbuat kesalahan dia sendirilah yang merasakan akibatnya
  3. Tikus mati dilumbung padi
    negara kaya namun rakyatnya tidak dapat menikmati kekayaan tersebut
  4. Terdorong gajah karena besarnya
  5. Tong kosong nyaring bunyinya
    orang yang kurang ilmu banyak bicara 
  6. Tak ada rotan akar pun jadi
    apabila yg baik tidak ada, maka yang kurang baik pun bisa dimanfaatkan
  7. tercoreng arang di kening
    mendapat malu
  8. tajam ke bawah tumpul ke atas
    galak ke orang-orang lemah dan lembut pada orang-orang kaya/berkuasa
  9. Tua tua keladi makin tua makin menjadi
    orang yang umurnya sudah tua, tapi lagaknya seperti anak muda

 

Contoh Peribahasa U-Z

  1. Usul menunjukan asal
    Kkelakuan seseorang dapat menunjukan dari mana asal keturunannya
  2. Udang tidak tahu bongkoknya
    orang yg tidak sadar diri atas segala kekurangan yg dimiliki
  3. Udang tak tahu di bungkuknya orang tak tahu buruknya
    orang yang tidak menyadari kekurangan dan kesalahannya sendiri
  4. Umur setahun jagung
    belum berpengalaman
  5. Waktu adalah uang 
    waktu adalah kesempatan (Orang yang menghargai waktu)
  6. Walau seribu anjing menyalak gunung takkan runtuh
    orang yang mempunyai prinsip hidup tinggi tak tergoyahkan dengan godaan
  7. Yang secupak takkan jadi segantang
    sesuatu yang tak dapat diubah lagi
  8. Zaman beralih musim bertukar
    segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaan zaman
  9. Zaman beredar musim berganti
    musim yang tak dapat ditentukan kapan akan berganti.

 


Contoh Kalimat Peribahasa Indonesia

Contoh Kalimat Peribahasa Indonesia
Contoh Kalimat Peribahasa Indonesia

Selain membahas contoh peribahasa dan artinya seperti pada list diatas. Kita juga memberikan beberapa contoh kalimat menggunakan peribahasa- peribahasa tersebut. Berikut beberapa diantaranya.

Contoh Kalimat Peribahasa 

  • Dian dan Fatimah sudah berteman sejak kelas 1 SD, dimana ada Dian, disitu pasti ada Fatimah. Mereka bagai api dengan asap. (tak dapat terpisahkan).
  • Kau jangan sombong dengan kepintaranmu!. Ingat! Diatas langit masih ada langit (diatas orang pintar/kaya dll masih ada yang lebih tinggi lagi).
  • Pak Asmuri tidak mungkin manghukum Rio tanpa alasan yang jelas, dia pasti telah melakukan kesalahan. Ada asap pasti ada api. ada akibat pasti ada sebabnya.
  • Setelah sukses sebagai pengusaha bengkel Motor di desanya. Yuda menjadi sombong, menyapa teman- temanya saja sudah tidak mau. Padahal teman- temannya dulu sering membantunya ketika hidupnya kesusahan. Yuda seperti Kacang lupa kulitnya.
  • Wajah Sulastri mirip sekali seperti wajah Nisa Sabyan. Mereka Seperti pinang dibelah dua.
  • Awalnya Jojo berniat menjahili Adi yang sedang tidur dengan melemparkan petasan disamping kasur. Namun petasan itu malah meledak ketika dinyalakan ditangannya sehingga melukai tangan kanannya. dia terkena Senjata makan tuan.
  • Jeri dan Herli hidupnya gak pernah akur. setiap hari mereka selalu bertengkar hanya karena masalah yang kadang sepele. Mereka Seperti kucing dan anjing.
  • Padahal aku sudah meminjamkannya uang lima ribu, eh dia malah memaksa dan minta dipinjami uang sepuluh ribu. Sudah Dikasih hati malah minta jantung.
  • Hukum di negara ini memang Tajam keatas tumpul kebawah. Koruptor yang korupsi uang negara sampai ratusan milyar hanya dihukum 4 tahun penjara. sedangkan maling ayam malah dihukum 6 tahun. 
  • Adiknya pendiam, pintar dan rajin mengaji, Sedangkan kakaknya banyak bicara, bodoh dan  sering mabuk-mabukan. Walaupun mereka berdua adalah saudara kandung. Tapi sifat mereka Bagaikan langit dan bumi.
  • “Air tenang menghanyutkan, jadi hati-hati meskipun tampak sepele.”
  • “Ada asap, ada api, tanda-tanda aneh bisa menjadi petunjuk penting.”
  • “Bagai kera dapat bunga, dia meraih kesuksesan tanpa usaha yang berarti.”
  • “Besar pasak daripada tiang, risiko yang dihadapi lebih besar daripada keuntungannya.”
  • “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh, kekompakan memperkuat, perpecahan melemahkan.”
  • “Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, patuhi aturan dan norma setempat.”
  • “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama, kebaikan yang ditinggalkan akan dikenang.”
  • “Habis manis sepah dibuang, setelah tidak berguna, dia diabaikan.”
  • “Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri, rezeki di rumah lebih baik daripada di tempat asing.”
  • “Karena nila setitik, rusak susu sebelanga, kesalahan kecil bisa menyebabkan kerusakan besar.”
  • “Melentur buluh biarlah dari rebungnya, pendidikan anak sejak kecil akan membentuk karakternya.”
  • “Menjelang matahari terbit, burung-burung sudah berkicau, di saat yang tepat, rencana sudah disiapkan.”
  • “Musuh dalam selimut, hati-hati dengan orang yang pura-pura baik.”
  • “Sambil menyelam minum air, bisa melakukan dua hal sekaligus.”
  • “Seperti katak di bawah tempurung, terlalu terbatas dalam pengetahuan tentang dunia.”
  • “Sudah jatuh tertimpa tangga, mendapat masalah bertubi-tubi.”
  • “Tak ada gading yang tak retak, setiap orang punya kelemahan.”
  • “Tak kenal maka tak sayang, sulit mencintai yang tidak dikenal.”
  • “Tong kosong nyaring bunyinya, orang bodoh suka banyak bicara.”
  • “Ukur baju di badan sendiri, perhatikan kekurangan diri sendiri sebelum menilai orang lain.”

Itulah beberapa Contoh Peribahasa dan artinya dalam bahasa Indonesia yang biasa ditemukan di pergaulan keseharian kita.

Baca Juga : Contoh Kata Baku dan Tidak Baku

Beberapa daftar kumpulan peribahasa akan mengalami penambahan atau pembaharuan dari segi jumlah kata dan pemutakhiran maknannya. Sekian, Terima Kasih dan #Wassalam

credits: saldian, anadler, lie yan, seka ayu

11 comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *