KENAKALAN REMAJA : Pengertian, Jenis, Penyebab dan Contoh

Pengertian Kenakalan Remaja adalah suatu bentuk aktivitas, kegiatan, ataupun perbuatan yang melanggar norma, ketentuan, dan peraturan hukum. Biasanya dilakukan oleh anak-anak berusia 13 sampai dengan 18 tahun.

Para remaja ini melakukan tindakan tersebut karena didorong berbagai faktor, ditambah dengan adanya kesempatan. Perbuatan mereka disebut dengan tindakan patologis karena mereka melanggar norma hukum, dan berbuat diluar batas yang dapat merugikan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan juga orang lain.

Tidak semua kenakalan remaja dilakukan secara individual (sendiri). Tindakan ini juga sangat sering dilakukan secara berkelompok. Ada beberapa kenakalan yang berakibat fatal dan bisa mendapatkan sanksi hukum, atau bahkan sampai dipenjara.

 

Jenis-Jenis Kenakalan Remaja

pengertian kenakalan remaja
rakyatku.com

Seiring perkembangan zamannya sekarang ini ada banyak jenis-jenis kenakalan remaja dari yang paling ringan hingga tergolong bera.. Berikut ini adalah beberapa jenis kenakalan remaja yang ada di lingkungan sekitar.

1. Memakai Narkoba
Kebanyakan para remaja yang memakai narkoba bermula dari  dorongan rasa keingintahuan yang tinggi sehingga akhirnya mereka mencoba barang nikotin tersebut. Dalam beberapa kasus juga para remaja ini dipengaruhi oleh teman dekatnya yang lebih dulu memakai narkoba.

2. Pencurian
Banyak dari orang dewasa berpikir bahwa pencurian kerap kali dilakukan oleh orang yang berusia diatas 20 tahun. Namun, kenyataan tidak demikian, banyak remaja melakukan tindakan pencurian yang didasari oleh berbagai faktor.

3. Balapan Liar
Biasanya kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh beberapa kelompok tertentu. Kenakalan remaja balapan liar tentu sangat berbahaya bagi diri sendiri karena dapat merenggut nyawa. Serta mengganggu lingkungan sekitar.

4. Tawuran
Sejak dahulu, banyak media memberitakan tentang tawuran antar pelajar. Kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh kelompok pelajar dari sekolah tertentu. Kenakalan remaja yang satu ini memang sedikit mereda akhir-akhir ini, tapi itu tidak bisa dikatakan berhenti seutuhnya.

Mereka yang melakukan tawuran biasanya dilakukan antar siswa sekolah tertentu dengan berbagai faktor pendukung.

Masih banyak lagi jenis-jenis kenakalan remaja seperti bolos sekolah, minum-minuman keras, perjudian, bahkan juga ada yang melakukan tindak penipuan.

Penyebab Kenakalan Remaja

tirto.id

Setiap ada sebab pastinya ada akibat. Begitu juga dengan kenakalan remaja, banyak faktor pendukung terjadinya tindakan diluar batas yang akhirnya melanggar norma dan aturan hukum negara yang berlaku.

Mereka melakukan tindakan tersebut secara sengaja bahkan karena ketidaksengajaan. Menurut penelitian terdapat 2 faktor yang sangat dominan yang menjadi penyebab para remaja melakukan tindakan yang melanggar aturan tersebut, diantaranya adalah faktor eksternal ( lingkungan ) dan faktor internal (diri sendiri )

1. Faktor Eksternal

Kenakalan remaja bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal. Faktor-faktor ini bisa datang dari lingkungan di sekitar remaja, interaksi sosial, pengaruh budaya, dan kondisi sosial yang mempengaruhi perilaku remaja. Berikut adalah beberapa faktor eksternal yang bisa mempengaruhi kenakalan remaja:

a. Keluarga

Keluarga menjadi faktor eksternal utama yang paling mempengaruhi kenakalan remaja. Mengapa demikian? Karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang mereka kenal sejak kecil hingga tumbuh dewasa. Bagaimana cara orang tua mendidik anak, perhatian orang tua, serta gaya asuh orang tua menjadi faktor utama bagaimana karakter anak terbentuk.

Biasanya anak-anak yang memiliki masalah keluarga kerap kali melakukan tindakan yang melanggar hukum. Awalnya mereka mencoba mencari perhatian dengan kenakalan kecil sehingga mereka terbiasa diperhatikan mendapat perhatian dari tindakan tersebut.

Lambat launnya tanpa didikan dan arahan yang benar, anak-anak bisa salah langkah sehingga melakukan kenakalan yang lebih parah.

Berikan edukasi yang tepat untuk anak-anak anda, sehingga mereka siap menghadapi masa pencarian jati diri mereka ketika memasuki usia remaja.

b. Pergaulan / Pengaruh Teman Sebaya

Bagaimana pergaulan seorang anak perlu sangat diperhatikan. Tidak ada salahnya untuk tahu dengan siapa mereka bergaul. Sebagai orang tua, cobalah untuk terbuka dan menjalin komunikasi dengan anak-anak untuk mengetahui sejauh mana pergaulan mereka.

Berikan arahan dengan bijak untuk mengambil sikap yang tepat ketika bergaul dengan siapapun, karena teman-teman bisa menjadi faktor seorang anak melakukan tindak kejahatan.

c. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial mencakup lingkungan dimana para remaja tersebut tinggal, bersekolah, dan juga bergaul. Lingkungan sosial merupakan faktor kedua pembentukan karakter anak.

d. Media dan Teknologi

Paparan yang berlebihan terhadap konten negatif di media, seperti kekerasan, pornografi, atau penggunaan narkoba dalam film, musik, atau permainan video, bisa mempengaruhi persepsi dan perilaku remaja.

e. Pengaruh Budaya

Budaya populer dan tren masyarakat bisa memberikan pengaruh yang besar terhadap remaja. Misalnya, glamorisasi gaya hidup yang tidak sehat, konsumsi alkohol, atau penggunaan narkoba dalam budaya pop dapat memengaruhi perilaku remaja.

f. Faktor Sosioekonomi

Kondisi ekonomi yang sulit, termasuk kemiskinan, ketidakstabilan pekerjaan orang tua, atau lingkungan yang kurang aman secara ekonomi, dapat memengaruhi perilaku remaja.

g. Ketersediaan Narkoba dan Alkohol

Lingkungan di mana narkoba atau alkohol mudah diperoleh tanpa pengawasan dapat memengaruhi remaja untuk mencoba dan menggunakan zat-zat tersebut.

h. Kondisi Sosial dan Politik

Konflik sosial, ketidakadilan, atau perubahan politik yang signifikan dalam masyarakat juga dapat memengaruhi perilaku remaja.

Memahami faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kenakalan remaja dapat membantu untuk mengambil langkah-langkah yang lebih efektif dalam mencegah atau mengatasi masalah perilaku tersebut. Upaya kolaboratif dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan sangat penting dalam memberikan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif bagi remaja.

2. Faktor Internal (Diri Sendiri)

Faktor internal, atau faktor yang berasal dari dalam diri remaja itu sendiri, juga memainkan peran penting dalam perilaku kenakalan remaja. Beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi perilaku kenakalan remaja termasuk:

a. Pencarian Jati Diri

Memasuki masa pubertas, biasanya anak-anak akan mencari karakter jati diri mereka. Mereka akan memiliki krisis pembentukan karakter sampai mendapatkannya. Dalam fase ini, peran keluarga serta lingkungan sekitar menjadi faktor pendukung pembentukan karakter. Jika seorang remaja mendapat rahan serta perhatian yang baik mereka bisa terhindar dari kenakalan remaja.

b. Pengendalian Diri yang Lemah

Meski dari pihak keluarga telah memberikan arahan dan didikan yang tepat. Terkadang, seorang remaja memiliki kelemahan dalam pengendalian diri. Mereka belum bisa mengontrol emosi serta rasa penasaran dengan tepat, sehingga mudah terjerumus melakukan kenakalan remaja.

c. Kurangnya Keterampilan Penyesuaian Diri

Remaja yang kesulitan dalam mengatasi tekanan, stres, atau konflik emosional mungkin cenderung menggunakan perilaku kenakalan sebagai cara untuk mengatasi atau melarikan diri dari masalah tersebut.

d. Kurangnya Kemampuan Komunikasi

Kesulitan dalam menyampaikan perasaan atau masalah yang dihadapi kepada orang lain, termasuk orang tua atau teman, dapat menyebabkan frustrasi yang mendorong perilaku kenakalan.

e. Gangguan Mental atau Emosional

Remaja yang mengalami gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku lainnya mungkin cenderung melakukan perilaku kenakalan sebagai bentuk pelarian atau cara untuk mengatasi penderitaan psikologis mereka.

f. Kurangnya Pengetahuan dan Pemahaman

Remaja yang kurang memiliki pengetahuan atau pemahaman yang cukup tentang konsekuensi dari perilaku kenakalan atau kurangnya keterampilan dalam membuat keputusan yang baik mungkin rentan terhadap perilaku negatif.

g. Kecenderungan untuk Mengikuti Kelompok

Ada remaja yang cenderung untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok mereka tanpa mempertimbangkan akibat dari perilaku tersebut.

h. Rasa Percaya Diri yang Rendah

Remaja dengan rasa percaya diri yang rendah atau rendahnya harga diri mungkin cenderung mencari pengakuan atau perhatian dengan melakukan perilaku yang tidak pantas.

i. Rasa Tidak Diterima atau Terisolasi

Perasaan tidak diterima dalam kelompok teman sebaya atau lingkungan sosial dapat menyebabkan remaja mencari identitas baru atau perhatian melalui perilaku kenakalan.

j. Kurangnya Pengawasan Diri

Kurangnya kemampuan untuk mengontrol impuls dan emosi juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi remaja melakukan perilaku kenakalan.

Memahami faktor internal yang mempengaruhi perilaku remaja dapat membantu untuk merencanakan strategi yang lebih efektif dalam membantu remaja mengatasi dan mengelola faktor-faktor ini. Bantuan psikologis, dukungan sosial, pembangunan keterampilan sosial dan emosional, serta pendekatan holistik yang memperhatikan faktor-faktor ini dapat membantu remaja untuk berkembang menjadi individu yang lebih sehat secara mental dan emosional.


50 Contoh Kenakalan Remaja

contoh kenakalan remaja
markijar.com

Kenalakan remaja umumnya terjadi dalam lingkungan luar sekolah ataupun lingkungan sekolah. Berikut adalah contoh kenakalan-kenakalan remaja

  1. Merokok.
  2. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
  3. Menggunakan narkoba terlarang.
  4. Melanggar aturan sekolah.
  5. Bolos sekolah tanpa izin.
  6. Membohongi orang tua atau guru.
  7. Perilaku kenakalan dalam kelompok atau geng.
  8. Tawuran antar remaja.
  9. Memiliki perilaku agresif atau kasar.
  10. Melakukan vandalisme.
  11. Membuat grafiti di tempat umum.
  12. Pencurian kecil atau mencuri barang.
  13. Memiliki perilaku seksual yang tidak pantas untuk usia mereka.
  14. Mengemudi secara ugal-ugalan atau tanpa izin.
  15. Menggunakan teknologi untuk melakukan kejahatan atau perundungan daring (cyberbullying).
  16. Mengabaikan kewajiban sekolah atau pekerjaan.
  17. Menonton atau menyebarkan konten yang tidak pantas secara daring.
  18. Mengabaikan peraturan lalu lintas.
  19. Bermain game judi.
  20. Memiliki perilaku yang merugikan diri sendiri (self-harm).
  21. Memiliki perilaku mabuk di tempat umum.
  22. Bergaul dengan teman yang memiliki pengaruh negatif.
  23. Mengonsumsi obat-obatan terlarang.
  24. Memiliki perilaku menyimpang seksual.
  25. Memiliki perilaku mengganggu ketenangan umum.
  26. Memiliki perilaku mencari sensasi.
  27. Memiliki perilaku merusak atau mengganggu ketertiban umum.
  28. Menyalahgunakan media sosial untuk tujuan negatif.
  29. Memiliki perilaku menyimpang di tempat umum.
  30. Melanggar batas-batas hukum.
  31. Mengabaikan tanggung jawab keluarga.
  32. Tidak patuh terhadap peraturan di rumah.
  33. Memiliki perilaku konfrontatif terhadap orang tua atau otoritas.
  34. Memiliki perilaku kasar terhadap hewan.
  35. Menggunakan kata-kata kasar atau menghina orang lain.
  36. Terlibat dalam hubungan yang tidak sehat atau kekerasan dalam pacaran.
  37. Memiliki perilaku intimidasi atau menindas teman sebaya.
  38. Menggunakan senjata tanpa izin atau dengan tujuan negatif.
  39. Melanggar aturan komunitas.
  40. Memiliki perilaku kekerasan di sekolah.
  41. Mengintimidasi atau mengganggu orang lain secara verbal atau fisik.
  42. Memiliki perilaku manipulatif terhadap orang lain.
  43. Mengeksplorasi seksualitas tanpa pengertian yang memadai.
  44. Memiliki perilaku yang mengganggu perdamaian lingkungan.
  45. Terlibat dalam aksi kekerasan politik atau radikalisme.
  46. Melanggar hak privasi orang lain.
  47. Terlibat dalam aksi pencemaran nama baik.
  48. Memiliki perilaku obsesif terhadap hal-hal tertentu.
  49. Memiliki perilaku konsumtif yang tidak sehat.
  50. Menyontek dalam ujian atau tugas sekolah.

 

Kenakalan Remaja Pada saat Tahun Baru

Kenakalan Remaja Pada saat Tahun Baru | id.pinterest.com

Kenakalan remaja saat perayaan tahun baru dapat menjadi masalah serius jika tidak diawasi dengan baik. Beberapa perilaku kenakalan yang mungkin terjadi pada malam tahun baru termasuk:

  1. Konsumsi Alkohol yang Berlebihan: Banyak remaja cenderung menggunakan malam tahun baru sebagai alasan untuk minum alkohol secara berlebihan, yang bisa berakibat pada kecelakaan, perilaku berisiko, atau kesehatan yang buruk.
  2. Pesta liar atau Tawuran: Malam tahun baru sering kali menjadi momen di mana remaja berkumpul dalam jumlah besar dan jika tidak diawasi dengan baik, hal ini bisa berujung pada pesta liar yang melibatkan tawuran, kekerasan, atau kerusuhan.
  3. Perilaku Merusak atau Vandalisme: Ada kemungkinan bahwa remaja dapat terlibat dalam tindakan vandalisme seperti merusak properti umum atau pribadi sebagai bentuk “kenakalan” pada malam tahun baru.
  4. Penggunaan Narkoba Terlarang: Malam tahun baru juga bisa menjadi kesempatan bagi remaja untuk menggunakan narkoba terlarang, mengingat situasi yang seringkali tidak terawasi dan kurangnya pengawasan.
  5. Perilaku Berbahaya di Jalan: Pengemudi muda yang merayakan malam tahun baru dapat terlibat dalam mengemudi mabuk atau ugal-ugalan di jalan, yang meningkatkan risiko kecelakaan atau bahaya bagi diri mereka dan orang lain.
  6. Perilaku Seksual yang Tidak Aman: Tidak jarang remaja terlibat dalam perilaku seksual yang tidak aman atau mempertaruhkan keselamatan mereka sendiri dan orang lain.

Untuk mencegah kenakalan remaja pada malam tahun baru, penting untuk memberikan pengawasan yang memadai, berkomunikasi secara terbuka tentang risiko dan konsekuensi dari perilaku yang tidak pantas, dan memberikan alternatif yang aman untuk merayakan. Selain itu, keterlibatan orang tua, pendekatan yang konsisten dalam menegakkan aturan, serta pengawasan yang cermat terhadap aktivitas remaja dapat membantu mencegah terjadinya perilaku kenakalan pada malam tahun baru.


Cara Mengatasi Kenakalan Remaja

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja | id.pinterest.com

Mengatasi kenakalan remaja melibatkan pendekatan yang holistik dan mendalam. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah kenakalan remaja:

  1. Komunikasi Terbuka: Penting untuk membangun hubungan yang baik dengan remaja melalui komunikasi terbuka. Dengarkan dengan empati, berikan dukungan, dan dorong mereka untuk berbicara tentang masalah atau perasaan yang mereka alami.
  2. Batas dan Aturan yang Jelas: Tetapkan aturan yang jelas di rumah atau di lingkungan sosial yang positif. Pastikan remaja memahami konsekuensi dari melanggar aturan tersebut.
  3. Memberikan Teladan Positif: Jadilah contoh yang baik bagi remaja. Tunjukkan perilaku yang diharapkan dan berikan contoh positif tentang bagaimana menghadapi masalah dan stres dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional: Bantu remaja untuk mengembangkan keterampilan sosial, emosional, dan keterampilan hidup yang positif. Ini dapat meliputi mengelola emosi, meningkatkan kemampuan komunikasi, dan membangun hubungan yang sehat.
  5. Mendorong Keterlibatan Positif: Dorong remaja untuk terlibat dalam aktivitas yang positif, seperti olahraga, seni, kegiatan sukarela, atau klub yang sesuai dengan minat mereka. Hal ini dapat membantu mereka menemukan identitas diri yang positif dan mengalihkan energi mereka ke hal-hal yang bermanfaat.
  6. Konseling atau Bantuan Profesional: Jika kenakalan remaja ini telah mencapai tingkat yang serius, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog, konselor, atau terapis yang dapat membantu remaja dalam mengatasi masalahnya.
  7. Pendidikan dan Pengetahuan: Berikan pendidikan yang tepat mengenai bahaya perilaku kenakalan remaja seperti narkoba, alkohol, seks bebas, dan tindakan berbahaya lainnya. Pastikan remaja memahami konsekuensi dari perilaku tersebut.
  8. Penguatan Dukungan Keluarga: Melibatkan keluarga dalam upaya untuk mengatasi kenakalan remaja sangat penting. Dukungan keluarga dan kehadiran orang tua yang terlibat dan peduli sangat berarti bagi remaja.
  9. Membangun Lingkungan yang Aman: Pastikan lingkungan di sekitar remaja aman dan mendukung pertumbuhan positif. Ini termasuk lingkungan sekolah, lingkungan sosial, dan lingkungan rumah.
  10. Keterlibatan Masyarakat: Dukungan dari masyarakat juga penting. Masyarakat dapat memberikan program-program atau kesempatan bagi remaja untuk terlibat dalam aktivitas positif dan mendapatkan dukungan lebih luas.
  11. Berikan kasih sayang, perhatian yang cukup untuk anak anda. Apalagi ketika mereka memasuki usia pubertas saat mencari jati dirinya sendiri. Merikan mereka keteladanan serta berikan beberapa contoh orang dewasa yang patut ditiru.
  12. Orang tua wajib memberikan motivasi positive setiap kegiatan yang dilakukan oleh sang anak selama mereka melakukan hal yang bermanfaat. Jangan pernah membatasi kreativitas anak, sehingga mereka tidak terlalu terbebani dengan tuntutan dari orang tua. Berikanlah sanksi jika memang dibutuhkan untuk efek jera ketika melakukan kesalahan.

Ingatlah bahwa setiap remaja memiliki kebutuhan dan situasi yang berbeda. Pendekatan yang efektif dapat bervariasi tergantung pada individu dan kondisi uniknya. Kunci utamanya adalah memberikan dukungan, pemahaman, dan arahan yang positif bagi remaja agar dapat mengatasi kenakalan mereka.

 


Setiap perbuatan pasti akan memberikan dampak bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Begitu juga dengan kenakalan remaja. Tindakan kenakalan yang mereka lakukan jika terjadi dalam lingkungan keluarga, tentunya masih bisa mendapatkan pengarahan yang tepat dari orang tua.

Namun, bagaimana jika kenakalan remaja tersebut terjadi di lingkungan sosial? Tentu saja para pelakunya akan merugikan orang lain. Jika kenakalan remaja sudah sangat berbahaya maka sanksinya adalah dipenjara. Tidak jarang pula dapat dikucilkan dari lingkungan sekitar yang bisa membahayakan mental anak tersebut dikemudian hari.

Dengan mengetahui pengertian,contoh, dampak, serta cara mengatasi kenakalan remaja; kita diharapkan dapat mengatasi permasalahan kenakalan remaja dan mengarahkan remaja ke arah yang lebih baik.

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *