PENGERTIAN IDEOLOGI : Macam Macam Ideologi, Kapitalisme, Komunis di Dunia

Pengertian Ideologi – Ideologi adalah sebuah gagasan atau ide. Kata tersebut diciptakan oleh Destutt de Tracy di akhir abad ke 18 untuk membuat definisi sains tentang ide. Pada dasarnya ideologi juga bisa dianggap sebagai visi komprehensif yang digunakan untuk memandang berbagai hal yang diajukan oleh masyarakat dominan.

Tujuan dari dibuatnya ideologi ini adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran yang normatif. Dalam sebuah negara, ideologi adalah sistem pemikiran yang abstrak dan diterapkan di masyarakat sehingga akan muncul konsep yang akan menjadi inti politik.

 


Macam-Macam Ideologi


pengertian ideologi
amac.ud

Dari pengertian tersebut maka muncullah berbagai macam ideologi yang berkembang di masyarakat dan digunakan hingga saat ini. Masing-masing kumpulan masyarakat tentunya memiliki ideologi yang dipegang masing-masing sebagai dasar dalam memandang berbagai hal yang terjadi dalam lingkungan tersebut.

Sehingga harapannya dengan adanya ideologi yang tepat maka masyarakat juga dapat hidup lebih sejahtera dan saling berdampingan dengan baik. Berikut beberapa macam ideologi yang ada di masyarakat dan perlu untuk diketahui :

 

1. Kapitalisme

Kapitalisme
Kapitalisme | id.pinterest.com

Paham atau ideologi kapitalisme adalah meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan berbagai usaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Tokoh besar dalam berkembangnya ideologi ini adalah Adam Smith yang menyerang merkantilisme melalui para psiokrat karena menganggapnya kurang mendukung perekonomian masyarakat.

Para psiokrat itu beranggapan bahwa tanah adalah hal yang paling penting dalam pola produksi. Adam Smith beranggapan ada kekuatan tersembunyi yang dapat mengatur pasar sehingga pasar harus memiliki kebebasan dari investasi pemerintah.

Dalam hal ini pemerintah hanya bertugas untuk mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan rakyatnya. Beberapa negara yang menganut paham kapital adalah Spanyol, Belanda, Australia Portugis dan Perancis.


2. Komunisme

Komunisme
Komunisme | id.pinterest.com

Komunisme adalah ideologi politik dan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas, tanpa negara, dan tanpa kepemilikan pribadi. Komunisme berdasarkan pada prinsip bahwa semua alat produksi dan sumber daya harus dimiliki bersama oleh seluruh anggota masyarakat, dan distribusi barang dan jasa harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.

Komunisme muncul sebagai kritik terhadap sistem kapitalis yang dianggap menimbulkan ketimpangan, eksploitasi, dan alienasi antara kelas-kelas sosial. Komunisme dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, yang mengembangkan teori perjuangan kelas, materialisme historis, dan sosialisme ilmiah. Komunisme juga dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran sebelumnya, seperti utopianisme, anarkisme, dan sosialisme.

Ciri-ciri ideologi komunisme adalah sebagai berikut:

  • Tidak ada kelas sosial, semua orang memiliki kedudukan dan hak yang sama di mata hukum dan masyarakat.
  • Tidak ada negara, semua bentuk kekuasaan dan otoritas dihapuskan, dan masyarakat diatur secara demokratis dan kolektif oleh rakyat sendiri.
  • Tidak ada kepemilikan pribadi, semua alat produksi dan sumber daya dimiliki secara komunal oleh masyarakat, dan tidak ada yang boleh menguasai atau mengeksploitasi milik bersama.
  • Tidak ada uang, semua transaksi ekonomi dilakukan dengan cara barter, tukar-menukar, atau berdasarkan kebutuhan, dan tidak ada yang boleh mengumpulkan atau menyimpan kekayaan.
  • Tidak ada agama, semua bentuk kepercayaan dan praktik religius dianggap sebagai candu dan penghalang bagi kemajuan sosial, dan digantikan oleh rasionalitas dan ilmu pengetahuan.

Sistem ekonomi komunisme adalah sebagai berikut:

  • Produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh masyarakat, masyarakat menentukan apa yang harus diproduksi, bagaimana cara memproduksinya, siapa yang berhak mendapatkannya, dan berapa banyak yang harus dikonsumsi.
  • Prinsip ekonomi yang dianut adalah “dari setiap orang sesuai dengan kemampuannya, kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhannya”, artinya setiap orang harus berkontribusi sesuai dengan kemampuan dan bakatnya, dan setiap orang harus mendapatkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
  • Tujuan ekonomi yang dikejar adalah “kebahagiaan terbesar bagi jumlah terbesar”, artinya ekonomi harus berorientasi pada kesejahteraan dan kepuasan rakyat, bukan pada keuntungan dan akumulasi modal.

Contoh penerapan ideologi komunisme dalam berbagai bidang adalah sebagai berikut:

  • Pemerintahan: Komunisme menerapkan sistem pemerintahan yang disebut sebagai diktatur proletar, yaitu pemerintahan yang dijalankan oleh kelas pekerja atau buruh, yang merebut kekuasaan dari kelas borjuis atau kapitalis. Contoh negara yang pernah menerapkan sistem ini adalah Uni Soviet, Republik Rakyat Cina, dan Kuba.
  • Pendidikan: Komunisme menerapkan sistem pendidikan yang bersifat gratis, wajib, dan seragam untuk semua orang, tanpa membedakan kelas, gender, atau golongan. Sistem pendidikan ini bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi rakyat, serta menanamkan ideologi dan nilai-nilai komunis. Contoh negara yang menerapkan sistem ini adalah Korea Utara, Vietnam, dan Laos.
  • Budaya: Komunisme menerapkan sistem budaya yang disebut sebagai realisme sosialis, yaitu sistem budaya yang menggambarkan kehidupan dan perjuangan rakyat secara realistis, heroik, dan optimis, serta mengkritik dan menolak budaya-budaya yang dianggap borjuis, reaksioner, atau dekaden. Contoh negara yang menerapkan sistem ini adalah Albania, Kamboja, dan Mongolia.


3. Liberalisme

Liberalisme
Liberalisme | id.pinterest.com

Liberalisme adalah sebuah ideologi politik yang berkembang di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18. Ideologi ini berpusat pada prinsip kebebasan individu, hak asasi manusia, dan persamaan di hadapan hukum. Liberalisme juga menghargai nilai-nilai seperti rasionalitas, kebebasan berpikir, dan kemajuan.

Liberalisme lahir sebagai reaksi terhadap sistem feodalisme dan monarki absolut yang menindas kehidupan rakyat. Rakyat tidak memiliki hak untuk berpendapat, berdagang, beribadah, atau memiliki milik pribadi. Rakyat juga harus tunduk pada kekuasaan raja, bangsawan, dan gereja. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan protes dari berbagai kalangan, terutama kaum borjuis dan intelektual.

Para pemikir liberalisme, seperti John Locke, Jean-Jacques Rousseau, Voltaire, dan Immanuel Kant, mencoba untuk memberikan solusi atas masalah-masalah tersebut. Mereka mengkritik sistem feodalisme dan monarki absolut yang dianggap tidak sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk rasional dan bebas. Mereka mengusulkan sistem liberal yang dianggap lebih sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kemajuan.

Secara umum, ciri-ciri ideologi liberalisme adalah sebagai berikut:

  • Mengutamakan kebebasan individu, yaitu hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan dari pihak lain, selama tidak merugikan orang lain.
  • Menghormati hak asasi manusia, yaitu hak yang melekat pada setiap manusia tanpa memandang ras, agama, gender, atau golongan, seperti hak hidup, hak berpendapat, hak beragama, hak milik, dan hak mendapatkan perlindungan hukum.
  • Menjunjung tinggi persamaan di hadapan hukum, yaitu prinsip bahwa semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan masyarakat, tanpa adanya diskriminasi atau perlakuan istimewa.
  • Menganut sistem demokrasi, yaitu sistem pemerintahan yang berdasarkan pada kehendak rakyat, yang diwujudkan melalui pemilihan umum, perwakilan, dan partisipasi politik.
  • Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya, yaitu sikap yang terbuka terhadap perkembangan baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia.
  • Membatasi peran negara, yaitu pandangan bahwa negara tidak boleh campur tangan dalam urusan pribadi dan ekonomi rakyat, kecuali untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keadilan.
  • Menerapkan ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi yang didasarkan pada mekanisme pasar, di mana harga dan jumlah barang dan jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran, serta persaingan yang sehat.

Ideologi liberalisme memiliki berbagai macam aliran dan varian, tergantung pada sudut pandang dan tujuan dari para pemikir dan pelakunya. Beberapa aliran dan varian liberalisme yang terkenal adalah:

  • Liberalisme klasik, aliran liberalisme yang muncul pada abad ke-17 dan ke-18, yang menekankan pada kebebasan individu, hak asasi manusia, dan batasan kekuasaan negara. Contoh tokoh liberalisme klasik adalah John Locke, Adam Smith, dan Thomas Jefferson.
  • Liberalisme sosial, aliran liberalisme yang muncul pada abad ke-19 dan ke-20, yang menambahkan unsur kepedulian sosial, kesejahteraan rakyat, dan peran negara dalam ekonomi. Contoh tokoh liberalisme sosial adalah John Stuart Mill, John Maynard Keynes, dan Franklin D. Roosevelt.
  • Liberalisme neo, aliran liberalisme yang muncul pada akhir abad ke-20, yang menggabungkan unsur liberalisme klasik dan sosial, dengan menyesuaikan dengan kondisi globalisasi, multikulturalisme, dan pluralisme. Contoh tokoh liberalisme neo adalah John Rawls, Robert Nozick, dan Amartya Sen.

Ideologi liberalisme memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah dunia, terutama pada abad ke-18 dan ke-19. Beberapa peristiwa yang dipicu oleh ideologi liberalisme adalah Revolusi Amerika, Revolusi Prancis, Revolusi Industri, dan Revolusi Meiji. Beberapa negara yang menganut sistem liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Jepang. Ideologi liberalisme juga mempengaruhi gerakan-gerakan sosial dan politik di berbagai belahan dunia, seperti gerakan hak sipil, gerakan hak wanita, gerakan hak LGBT, dan gerakan lingkungan.


4. Konservatif

Konservatif
Konservatif | id.pinterest.com

Konservatisme atau konservatif adalah paham yang memiliki beberapa unsur penting yang harus ada di dalamnya yaitu sebagai berikut :

  • Filsafatnya adalah perubahan tidak selalu berarti sebuah kemajuan. Maka lebih baik perubahan itu berlangsung tahap demi tahap tanpa harus mengguncang struktur sosial politik dalam sebuah negara atau masyarakat yang bersangkutan
  • Inti pemikiran dari paham konservatisme ini adalah memelihara kondisi yang sudah ada dan menjaga kestabilan yang dinamis serta statis
  • Landasan pemikiran konservatisme ini adalah bahwa manusia pada dasarnya adalah lemah dan terdapat insting jahat di dalam dirinya. Sehingga diperlukan pola pengendalian dengan aturan yang ketat
  • Memiliki sistem pemerintahan antara demokratis dan otoriter


5. Sosialisme

Sosialisme
Sosialisme | id.pinterest.com

Sosialisme adalah sebuah ideologi yang menentang sistem kapitalis yang dianggap menimbulkan kesenjangan dan eksploitasi antara kelas-kelas sosial. Sosialisme berusaha untuk menciptakan masyarakat yang adil, merata, dan setara, dengan mengutamakan kepentingan dan kekuasaan negara atas alat-alat produksi. Sosialisme juga menghapus hak milik pribadi yang dianggap sebagai sumber egoisme dan konflik.

Sosialisme lahir sebagai reaksi terhadap Revolusi Industri yang terjadi di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Revolusi Industri memicu pertumbuhan ekonomi yang pesat, tetapi juga menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, kerja paksa, dan polusi. Para buruh pabrik hidup dalam kondisi yang buruk, sementara para pemilik pabrik menikmati kekayaan dan kemewahan. Hal ini menimbulkan ketidakpuasan dan protes dari kalangan rakyat.

Para pemikir sosialisme, seperti Simonde de Sismondi, Lauderdale, Adam Muller, Henry Charles Carey, Friedrich List, dan Karl Marx, mencoba untuk memberikan solusi atas masalah-masalah tersebut. Mereka mengkritik sistem kapitalis yang dianggap tidak manusiawi, tidak adil, dan tidak berkelanjutan. Mereka mengusulkan sistem sosialis yang dianggap lebih sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberlanjutan.

Secara umum, ciri-ciri ideologi sosialisme adalah sebagai berikut:

  • Tidak ada pembagian kelas sosial, semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan masyarakat.
  • Mengutamakan kepentingan dan kekuasaan negara, negara bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua aspek kehidupan rakyat, termasuk ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
  • Hak milik pribadi atas alat-alat produksi tidak diakui, alat-alat produksi seperti tanah, mesin, pabrik, dan modal, dimiliki secara bersama oleh negara atau masyarakat.
  • Berpegang pada prinsip kesetaraan dan sederajat, semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, tidak ada diskriminasi atau perlakuan istimewa berdasarkan ras, agama, gender, atau golongan.
  • Kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara, negara menentukan apa yang harus diproduksi, bagaimana cara memproduksinya, siapa yang berhak mendapatkannya, dan berapa banyak yang harus dikonsumsi.

Ideologi sosialisme memiliki berbagai macam aliran dan varian, tergantung pada sudut pandang dan tujuan dari para pemikir dan pelakunya. Beberapa aliran dan varian sosialisme yang terkenal adalah:

  • Sosialisme utopis, aliran sosialisme yang berusaha untuk menciptakan masyarakat ideal yang sempurna, tanpa adanya konflik, kekerasan, atau ketidakadilan. Contoh tokoh sosialisme utopis adalah Robert Owen, Charles Fourier, dan Henri de Saint-Simon.
  • Sosialisme ilmiah, aliran sosialisme yang berdasarkan pada analisis ilmiah terhadap sejarah dan perkembangan masyarakat. Aliran ini menganggap bahwa sosialisme adalah tahap akhir dari evolusi sosial, setelah melewati tahap-tahap sebelumnya, seperti komunalisme, feodalisme, dan kapitalisme. Contoh tokoh sosialisme ilmiah adalah Karl Marx, Friedrich Engels, dan Vladimir Lenin.
  • Sosialisme demokratik, aliran sosialisme yang menggabungkan prinsip-prinsip sosialisme dengan prinsip-prinsip demokrasi. Aliran ini menolak kekerasan dan revolusi sebagai cara untuk mencapai sosialisme, tetapi lebih memilih jalur reformasi dan partisipasi politik. Contoh tokoh sosialisme demokratik adalah Eduard Bernstein, Clement Attlee, dan Willy Brandt.
  • Sosialisme nasional, aliran sosialisme yang mengkombinasikan prinsip-prinsip sosialisme dengan prinsip-prinsip nasionalisme. Aliran ini menekankan pentingnya identitas dan kepentingan nasional, serta menentang pengaruh asing dan globalisasi. Contoh tokoh sosialisme nasional adalah Adolf Hitler, Benito Mussolini, dan Sukarno.

Ideologi sosialisme memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah dunia, terutama pada abad ke-20. Beberapa negara yang pernah atau masih menganut sistem sosialis adalah Uni Soviet, Republik Rakyat Cina, Kuba, Vietnam, dan Korea Utara. Ideologi sosialisme juga mempengaruhi gerakan-gerakan sosial dan politik di berbagai belahan dunia, seperti gerakan kemerdekaan, gerakan buruh, gerakan feminis, dan gerakan lingkungan.


6. Fasisme

Fasisme
Fasisme | id.pinterest.com

Fasisme adalah sebuah ideologi dan gerakan politik yang menganut paham otoritarianisme, ultranasionalisme, dan militerisme. Fasisme menolak demokrasi, pluralisme, liberalisme, sosialisme, dan komunisme. Fasisme menganggap bahwa bangsa dan ras sendiri adalah yang terbaik dan berhak menguasai bangsa dan ras lain. Fasisme juga menghapus hak-hak individu demi kepentingan negara dan pemimpin. Fasisme sering dikaitkan dengan sikap nasionalisme yang berlebihan atau radikal.

Fasisme muncul di Eropa pada awal abad ke-20, setelah Perang Dunia I. Fasisme dipelopori oleh Benito Mussolini di Italia, yang kemudian diikuti oleh Adolf Hitler di Jerman. Fasisme juga memiliki pengikut di negara-negara lain, seperti Spanyol, Jepang, Rumania, Kroasia, dan Cina. Fasisme menjadi salah satu penyebab Perang Dunia II, karena ambisi ekspansi dan agresi militer dari negara-negara fasis. Fasisme juga bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan, seperti genosida, holokaus, dan perbudakan.

Fasisme memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kepemimpinan bak diktator, yang memiliki kekuasaan absolut dan tidak dapat dikritik atau ditentang.
  • Otokrasi yang terpusat, yang mengendalikan semua aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
  • Militerisme, yang mengutamakan kekuatan dan kehormatan militer, serta mengorbankan sumber daya dan nyawa rakyat untuk perang.
  • Pemberangusan paksa terhadap oposisi, yang dilakukan dengan cara intimidasi, penangkapan, penyiksaan, pembunuhan, atau pembasmian.
  • Kepercayaan terhadap adanya hierarki sosial, yang membedakan antara bangsa dan ras yang superior dan inferior, serta antara kelas dan golongan yang berbeda.
  • Penghilangan hak-hak individu atas nama kebaikan negara dan ras, yang mengharuskan rakyat untuk tunduk dan patuh kepada pemimpin dan negara, serta mengorbankan kebebasan dan kepentingan pribadi.
  • Penyeragaman dan pengontrolan luar biasa terhadap masyarakat dan ekonomi, yang dilakukan dengan cara propaganda, sensor, indoktrinasi, korporatisme, atau teror.

Fasisme adalah salah satu bentuk paham politik yang paling ditentang dan dikritik oleh banyak pihak, karena dianggap sebagai ancaman bagi kemanusiaan, demokrasi, dan perdamaian dunia. Fasisme juga dianggap sebagai salah satu penyebab utama dari penderitaan dan kematian jutaan orang di sepanjang sejarah.


7. Pancasila

Pancasila
Pancasila | id.pinterest.com

Tentu seperti yang sudah kita ketahui bahwa Pancasila merupakan ideologi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang memiliki arti asas atau prinsip.

Sebagaimana namanya Pancasila memiliki lima poin dasar yang dijadikan sebagai ideologi atau patokan masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai tindakan. Isi dari kelima sila tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kelima sila tersebut isinya sudah mengalami revisi dan melalui berbagai pertimbangan matang agar dapat menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa serta bernegara dengan baik.

Apapun yang terjadi di masyarakat sebenarnya dalam kembali lagi pada dasar negara Indonesia yaitu Pancasila karena sudah ada banyak yang dapat dijelaskan dari kelima pasal tersebut, apalagi sudah banyak juga butir pengamalan Pancasila yang diturunkan dari dasar negara tersebut.

Sebenarnya ideologi memiliki ciri-ciri yaitu memiliki derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup berbangsa dan bernegara. Selain itu ideologi juga mewujudkan asas kerohanian, pandangan hidup, pandangan dunia dan pedoman hidup dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Ada beberapa fungsi dari ideologi ini yaitu sebagai berikut :

  • Sebagai kekuatan untuk memberikan semangat serta motivasi pada individu, masyarakat serta bangsa dan negara dalam menjalani kehidupan serta mencapai tujuannya
  • Sarana dalam memformulasikan serta mengisi kehidupan manusia secara individu
  • Jembatan pergeseran dari kendali dan kekuasaan dari generasi tua dengan generasi muda agar kehidupan dapat berjalan tetap selaras dan tenteram

Adanya ideologi yang tepat untuk sebuah negara memang menjadi hal yang sangat penting karena sebagai pedoman hidup tentunya juga akan mempengaruhi berbagai kondisi di negara tersebut.

Namun memang seringkali pada generasi saat ini terutama, makna dari ideologi ini sudah mulai dilupakan dan tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut memicu banyaknya masalah di kalangan masyarakat yang sebenarnya tidak perlu terjadi jika ideologi yang sudah dibuat berdasarkan pemikiran matang bisa dijalankan dengan baik dan benar.

Sehingga anda perlu mengetahui dengan baik ideologi atau paham yang ada di negara masing-masing untuk kemudian diamalkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *