10+ Tugas Marketing dan Sales Dalam Perusahaan & Perbedaannya

Tugas Marketing – Proses paling sulit dalam dunia bisnis bukanlah memproduksi barang, tetapi memasarkannya kepada publik. Karena itu, marketing maupun sales harus terdiri dari orang yang cekatan, punya skill komunikasi yang baik, serta memiliki daya persuasif yang mumpuni.

Lalu, apa saja tugas marketing dan sales? Untuk mengetahui detail tugasnya, Anda harus paham bahwa marketing dan sales adalah dua divisi yang berbeda. Jadi, tugas dan tanggung jawabnya pun pasti berbeda juga.

Marketing bisa diartikan sebagai kegiatan bisnis yang mencakup perencanaan produk dan penjualan. Perencanaan di sini dimulai dari menetapkan harga hingga merancang strategi pemasaran yang sesuai.

Sementara itu, sales adalah bagian perusahaan yang bertugas untuk menjual produk secara langsung ke konsumen. Secara sederhana, marketing terfokus pada konsep dan perencanaan, sedangkan sales lebih berpusat pada masalah teknis penjualan dan pelayanan konsumen.

Marketing lebih memikirkan bagaimana produknya bisa dikenal oleh publik dan diminati banyak orang. Di pihak lain, sales lebih fokus dengan bagaimana agar produknya bisa laku terjual.

Marketing dan sales memang memiliki tujuan yang sama sehingga nyaris tidak terlihat perbedaannya. Agar lebih bisa membedakan antara sales dan marketing, Anda perlu menyimak tugas keduanya di bawah ini.

Tugas Marketing Perusahaan

tugas marketing
pixabay.com

1. Menganalisis dan Menentukan Target Pasar

Sebelum memasarkan produk, divisi marketing harus melakukan analisis pasar, yaitu mencari tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.

Tak hanya itu, pihak marketing juga wajib menentukan target pasar yang sesuai dengan produk yang akan dijual. Hal ini sangat penting dilakukan karena akan berpengaruh pada strategi promosi yang akan diambil.

Sebagai contoh, tim marketing di perusahaan telekomunikasi seluler mendapat tugas untuk memasarkan produk baru, misalnya voucher data internet. Tim perlu mencari tahu apakah voucher data tersebut sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

Langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar yang dinilai berpotensi untuk membeli voucher tersebut. Ketika target pasar sudah ditentukan, tim marketing akan lebih mudah dalam menetapkan harga maupun pembuatan strategi promosi.

2. Analisis Produk

Tim marketing wajib mengetahui detail produk yang akan dipasarkan. Detail yang dimaksud mencakup bahan dasar, harga pokok produksi, hingga keunggulan barang yang bisa ditonjolkan.

Mengapa perlu mengetahui hal-hal detail seperti ini? Tentunya agar tim marketing lebih mudah menetapkan harga. Ketika sudah tahu kelebihan produknya, marketing juga bisa merancang strategi promosi yang tepat untuk menarik minat konsumen.

3. Menetapkan Harga

Tim marketing bertugas untuk menetapkan harga produk yang akan dipasarkan. Penentuan harga inipun harus dengan beberapa pertimbangan. Harga pokok produksi, kualitas/kuantitas produk, target pasar, dan juga faktor pesaing adalah hal-hal yang bisa mempengaruhi harga.

4. Merancang Strategi Promosi Offline

Merencanakan promosi bisa jadi tugas utama dari divisi marketing. Di tahap inilah semua orang yang terlibat harus memikirkan cara untuk memperkenalkan produk yang sudah dibuat perusahaan kepada masyarakat.

Tak hanya itu, tim marketing juga bertugas mencari cara agar calon konsumen tertarik membelinya. Merancang strategi promosi tidak bisa sembarangan dan harus didasarkan pada beberapa hal.

Ambil saja contoh kasus pada poin pertama, yaitu tentang penjualan voucher data internet. Misalnya target pasar utama adalah orang-orang yang sering menggunakan internet, yaitu usia remaja sekolah hingga dewasa muda.

Maka, promosi yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan semua media yang ada, mulai dari iklan di televisi, radio, hingga pembuatan baliho. Karena anak-anak muda juga sering memakai internet, promosi juga harus dilakukan via media sosial.

Tim marketing bisa bekerja sama dengan perusahaan advertising yang paham tentang bagaimana membuat iklan yang menarik bagi kaum milenial. Bisa juga dengan menggandeng influencer atau tokoh terkenal di kalangan anak muda.

Strategi pemasaran lain, misalnya mengikuti pameran, menciptakan peluang kerja sama sponsor dengan kegiatan-kegiatan tertentu, membuka stan di beberapa titik keramaian, dan masih banyak lagi cara yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan produk ke publik.

5. Merancang Strategi Digital Marketing

Di jaman teknologi ini, pola penjualan bergeser pada promosi-promosi berbasis internet. seorang marketing dituntut unuk menguasai dunia digital marketing, mulai media sosial, website ataupun marketplace beserta dengan teknik-teknik untuk mengoptimalkannya. 

6. Memastikan Kepuasan Konsumen

Saat produk sudah berhasil dipasarkan, bukan berarti pihak marketing langsung lepas tangan. Tim marketing masih punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa target pemasaran sudah tercapai, yaitu calon konsumen mengenal produk dan tertarik untuk membelinya.

Tim marketing juga harus menjamin kepuasan konsumen. Artinya, apa yang ditawarkan perusahaan dan dipromosikan oleh pihak marketing memang sesuai dengan ekspektasi publik.

Misal, tim marketing mempromosikan produk dengan menawarkan berbagai keunggulannya. Bila konsumen merasa puas dan produk memang sesuai seperti promosinya, maka target pemasaran sudah tercapai.

Akan tetapi, ketika produk dan promosi tidak sesuai, hal ini bisa menimbulkan kekecewaan konsumen yang berimbas pada citra perusahaan. Jadi, marketing tak hanya bertujuan menjual produk, tetapi juga melindungi nama baik brand dengan menjaga kepuasan pelanggan.

Tugas Sales Perusahaan

tugas sales
pixabay.com

1. Merancang Strategi Penjualan

Jika tim marketing lebih fokus pada strategi promosi, sales justru berpusat pada teknis penjualan produknya secara langsung kepada konsumen. Jadi, sales harus punya cara tersendiri agar produk bisa laku terjual.

Strategi yang dilakukan pun bisa bermacam-macam, misalnya saat menjual produk makanan, sales bisa menyediakan tester, bisa juga dengan menerapkan sistem garansi untuk menjamin kepuasan konsumen. Strategi lain yang patut dicoba adalah menerapkan metode jemput bola.

Dalam dunia bisnis, metode jemput bola adalah strategi penjualan yang paling efektif. Metode ini dilakukan dengan cara mendatangi calon konsumen secara langsung, jadi tidak hanya menunggu sampai ada orang yang datang membeli.

2. Aktif Mencari Konsumen

Sales harus selalu aktif mencari konsumen dan tidak pantang menyerah. Dengan menerapkan metode jemput bola, sales perlu mencari tahu tentang lokasi mana saja yang sekiranya terdapat banyak calon konsumen.

Setelah menentukan lokasi, jangan lupa untuk mempelajari sifat calon konsumennya, apakah termasuk konsumtif atau justru sangat selektif dalam hal berbelanja. Intinya, sales perlu mengenal calon konsumen terlebih dulu sebelum mempromosikan dan menjual produknya.

3. Melayani dan Menjaga Hubungan Baik Dengan Konsumen

Pembeli bisa didapatkan dengan mudah, tetapi tidak dengan pelanggan. Saat sudah berhasil mendapatkan seorang pembeli, sales harus terus memberikan pelayanan yang maksimal sekaligus menjaga hubungan baik dengan konsumen tersebut.

Hal ini sangat penting dilakukan agar konsumen tidak kapok dan membeli produk secara terus-menerus. Ketika sales mendapatkan pelanggan, target penjualan pun bisa lebih mudah terpenuhi.

4. Merekap Data Penjualan

Tugas terakhir adalah merekap atau mencatat semua transaksi penjualan. Data ini berguna sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui apakah strategi yang dijalankan sudah berhasil atau tidak. Dari sinilah pihak sales manager bisa membuat keputusan atau strategi lanjutan.


Nah, itu dia beberapa tugas yang harus dilakukan oleh tim marketing dan sales yang serupa tetapi tak sama. Meski punya tugas yang berbeda, sales dan marketing tetaplah berkaitan dan harus saling bekerja sama demi tercapainya tujuan perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *