Pengertian Pendidikan – Secara sederhana, Pendidikan adalah sarana yang dapat membebaskan seseorang dari kebodohan dan hal-hal yang ditimbulkan dari kebodohan tersebut, seperti kemiskinan, keterbelengguan, gampang ditipu, pola pikir sempit dan sebagainya.
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi juga pengetahuannya, semakin tinggi pengetahuan semakin berpeluang untuk mendapatkan karir, pekerjaan, kedudukan yang lebih baik di kehidupannya.
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang pendidikan, mulai dari apa itu definisi pendidikan, fungsi, manfaat, jenis jenis pendidikan serta masalah pendidikan yang ada di Indonesia.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Pendidikan
Pengertian Pendidikan secara umum adalah proses pengajaran suatu pengetahuan, keterampilan atau kebiasaan dari satu generasi ke generasi lain dibawah bimbingan seseorang secara langsung atau secara otodidak (belajar sendiri).
Pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik agar dapat mengetahui, mengevaluasi dan menerapkan setiap ilmu yang didapat dari pembelajaran di kelas atau pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Secara etimologi pendidikan berasal dari bahasa latin ducare yang artinya memimpin, menuntun atau mengarahkan, sedangkan e berarti “keluar” maksudnya dari dalam ke luar atau dari sedikit menjadi banyak. Pendidikan menuntun seseorang keluar dari ketidaktahuan tentang sesuatu menjadi tahu.
Secara khusus proses pendidikan terjadi di ruang kelas atau suasana pembelajaran formal (sd- perkuliahan). Namun, secara umum pendidikan dilakukan dimana saja, baik melalui pembelajaran online, home-schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka atau pengalaman pribadi.
Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli
- Menurut Prof. Dr. Imam Barnadib, Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis unuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
- Menurut M.J Langeveld, Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan juga bertanggung jawab secara susila.
- Menurut Ahmad D. Marimba dan Mahmud (2012), Pengertian pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama, membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah sebagai perilaku nyata yang bermanfaat pada kehidupan siswa di masyarakat.
- Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, Definisi pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kesimpulan
Pengertian Pendidikan adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan yang diajarkan oleh seorang pengajar ke peserta didik agar peserta didik memiliki kecerdasan, akhlak yang baik, kepribadian serta keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, bangsa dan orang-orang disekitarnya.
Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan diantarnya adalah untuk mengembangkan kemampuan, kemudian membentuk watak, atau pun kepribadian dari peserta didik agar dirinya tumbuh menjadi pribadi yang lebih bermartabat.
Horton, Hunt dan David Popenoe turut memberikan pendapat mengenai keterkaitan dari fungsi pendidikan dengan lembaga pendidikan itu sendiri, yang diantaranya terbagi menjadi beberapa fungsi di bawah ini;
Fungsi Pendidikan
- Mempersiapkan masyarakat agar dirinya dapat mencari nafkah dengan lebih mandiri
- Proses membangun serta mengembangkan minat atau pun bakat dari peserta didik, baik itu untuk kepuasan pribadi atau pun demi kepentingan masyarakat umum.
- Sebagai tindakan pelestarian budaya yang ada di lingkungan masyarakat itu sendiri.
- Proses penanaman keterampilan yang juga dibutuhkan pada keikutsertaannya dalam kegiatan demokrasi.
- Sebagai proses transfer/pemindahan budaya atau adat istiadat dari generasi terdahulu ke generasi selanjutnya
- Memilih dan mengajarkan peranan sosial
- Bentuk integrasi sosial yang ada di lingkungan masyarakat
- Melalui lembaga pendidikan juga dapat digunakan untuk mengajarkan bentuk dari corak kepribadian
- Menjadikannya sebagai sumber inovasi dalam kehidupan sosial di lingkungan masyarakat.
- Mensosialisasikan pada peserta didik mengenai perbedaan atau kultur yang ada di masyarakat luas, mulai dari perbedaan agama, suku dan juga budaya.
Tujuan Pendidikan
Setiap negara mempunyai cara berbeda dalam mendefinisikan tujuan pendidikan. Namun begitu, semuanya pasti mengarah pada satu tujuan, yakni membuat manusia cerdas, terampil, berakhlak dan menjadi warga negara yang baik.
A. Tujuan Pendidikan Nasional
Indonesia sebagai negara berdaulat juga memiliki tujuan pendidikan tersendiri, yang tertuang dalam UUD Pasal 31 ayat 5 yang Intinya;
- Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
- Tujuan Pendidikan Nasional adalah Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, sehat, kreatif, cakap, mandiri dan menjadi
B. Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO
Sebagai organisasi pendidikan dunia, Unesco mendefinisikan tujuan pendidikan sebagai;
- Learning to know (belajar untuk mengetahui)
- Learning to do (belajar untuk melakukan)
- Learning to be (belajar untuk menjadi)
- Learning to live together (belajar untuk hidup bersama).
Jenis Jenis Pendidikan
Pendidikan memiliki beberapa macam jenis jenis yang dapat ditempuh melalui jalur pendidikan formal, non-formal dan informal. Berikut ini adalah jenis jenis pendidikan dan juga jalur pendidikan yang dikutip dari situs wikipedia.
A. Macam Macam Jalur Pendidikan
- Jalur Pendidikan Formal -> Pendidikan yang diselenggarakan berjenjang oleh pemerintah, mulai dari pendidikan dasar, menengah sampai perguruan tinggi.
- Jalur Pendidikan non-Formal -> Pendidikan yang diselenggarakan secara swasta, seperti misalnya TPA atau taman pendidikan Al-Quran di masjid, bimbel, kursus komputer dsb.
- Jalur Pendidikan Informal -> jalur pendidikan keluarga atau lingkungan yang dibentuk secara mandiri.
B. Jenis Jenis Pendidikan
- Pendidikan Umum adalah Pendidikan yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan sebelum melanjutkan pendidikan ke tahap perguruan tinggi, misalnya SD, SMP dan SMA.
- Pendidikan Kejuruan adalah Pendidikan menengah yang bertujuan membentuk siswa agar langsung siap kerja ketika lulus. Misalnya Sekolah menengah kejuruan (SMK).
- Pendidikan Akademik adalah Pendidikan yang diarahkan pada penguasaan disiplin ilmu tertentu, misalnya pendidikan di Universitas atau lembaga yang setara.
- Pendidikan Profesi adalah pendidikan lanjutan setelah sarjana yang bertujuan untuk membawa peserta didik menjadi porfesional dalam satu bidang profesi, misalnya dokter, akuntan dll.
- Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi yang menyiapkan siswa mempunyai pekerjaan dengan keahlian tertentu, jenjang maksimalnya adalah 1 tahun (D1) sampai D4 (4 tahun setara S1).
- Pendidikan Agama adalah pendidikan yang menuntut seseorang menguasai ilmu dalam bidang keagamaan, misalnya pendidikan di pesantren.
- Pendidikan Khusus adalh pendidikan yang dilaksanakan untuk para siswa berkebutuhan khusus, misalnya Sekolah luar biasa atau LSB.
Manfaat Pendidikan
Pendidikan memiliki beragam manfaat yang dapat dirasakan siswa disaat itu juga ataupun di masa depannya. Berikut ini adalah beberapa manfaat pendidikan secara umum.
- Mengetahui Suatu Ilmu
- Belajar Mengerjakan Sesuatu
- Belajar Memecahkan Masalah
- Mengembangkan Diri dan Lingkungan
- Belajar Bekerja Sama
- Menciptakan Generasi Penerus Bangsa yang Unggul
- Mendapatkan Gelar untuk Karir
- Belajar tentang Sebab – Akibat
- Membentuk Karakter Bermartabat dan Berbudi Pekerti Luhur.
Masalah Pendidikan di Indonesia
Kemajuan negara dapat diukur dari sistem pendidikan yang berjalan di negara tersebut, Jika sistem berjalan baik, maka produk yang dihasilkan pun akan baik. Sayangnya, Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mempunyai beberapa masalah pendidikan. Berikut diantaranya;
1. Infrastruktur Pendidikan Kurang Merata
Masih banyak sekolah, terutama di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia (3T) yang kondisinya memprihatinkan, mulai dari gedung/ruangan kelas yang rusak, fasilitas penunjang pendidikan yang kurang hingga akses jalan ke sekolah yang sulit.
Bahkan di beberapa daerah, Siswa harus menelusuri sungai deras atau jembatan rusak agar bisa sampai ke sekolah. Ini tentu saja berbahaya bagi keselamatan siswa sendiri.
Siswa yang baru tamat sd/smp di pedesaan pun, terkadang harus menempuh perjalanan jauh jika melanjutkan ke jenjang berikutnya. Ini dikarenakan di wilayahnya tidak ada sekolah lanjutan yang berdiri.
2. Kurangnya Kualitas & Kuantitas Guru
Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyoroti masalah terkait kurangnya tenaga pendidik berstatus ASN. Setidaknya ada hampir 400.000 guru akan pensiun dalam periode 2020-2024 dan ini harus diimbangi dengan penerimaan guru ASN dari tahun ke tahunnya.
Jika guru berstatus ASN berkurang, sekolah kemungkinan dibanjiri guru honorer yang mengajar tak penuh sebagai guru dan bergaji kecil. Kebutuhan hidup tenaga pendidik tidak terpenuhi dan bisa mempengaruhi faktor-faktor keberhasilan pembelajaran lainnya.
Selain kurang secara kuantitas, guru juga dinilai kurang secara kualitas. Dimasa ini banyak guru yang kurang memiliki minat, bakat, inovasi, kemampuan dan kesiapan sebagai pendidik.
3. Lingkungan dan Pendidikan di Luar Sekolah Kurang Mendukung
Dalam survei Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018. Kemampuan rata-rata siswa dalam bidang membaca, menghitung dan sains mengalami penurunan. Pun halnya dengan rata-rata kehadiran siswa dikelas dan siswa yang mengulang kelas/tidak naik kelas.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah motivasi belajar siswa kurang, lingkungan belajar yang tidak kondusif dan bahkan tindakan perundungan atau bullying di sekolah.
Namun, itu bisa juga diakibatkan oleh keadaan lingkungan kesehariannya, terutama rumah. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas keseharian anak turut menyebabkan siswa menjadi malas, salah pergaulan dan tidak mempunyai motivasi belajar.
4. Manajemen dan Visi Pendidikan yang Berubah-ubah
Setiap pergantian kepemimpinan biasanya ganti pula kurikulum pendidikan. Ini kadang menjadi masalah bagi para tenaga pengajar, karena harus beradaptasi kembali dengan sistem yang baru.
Visi pendidikan harusnya bisa dijalankan secara jangka panjang dan konsisten agar hasil yang diharapkan sesuai dengan yang direncanakan.
5. Pendidikan dan Dunia Kerja Kurang Selaras
Banyak pengusaha mengeluhkan kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan sistem pendidikan Indonesia. Seharusnya ketika lulus sekolah, siswa sudah bermental siap kerja, sehingga perusahaan tak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk training pegawai dan sebagainya.
Selain itu juga banyak siswa dan lulusan perguruan tinggi bekerja tidak serasi dengan jurusan di ijazahnya, ini umumnya disebabkan siswa tidak menguasai kompetensi keahlian dari masing-masing jurusan yang digeluti, sehingga perusahaan pun kurang tertarik untuk merekrut.
Demikian artikel singkat kami yang berkaitan dengan pengertian pendidikan, mulai dari apa itu definisi pendidikan secara umum & menurut para ahli sampai fungsi, tujuan, jenis jenis dan juga masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Nusantara kita tercinta. Semoga bermanfaat.