PENGERTIAN SUDUT PANDANG : Jenis, Macam, Contoh dalam Cerpen & Novel

Pengertian Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.

Sudut pandang atau point of view adalah sebuah teknik bercerita yang akan membuat ‘rasa’ yang berbeda pada alur dan cara penyampaian cerita.  Dengan sudut pandang, penulis seolah-olah dapat menjadi pelaku utama atau menjadi orang lain dalam cerita tersebut.


MACAM MACAM SUDUT PANDANG


macam sudut pandang
theodysseyonline.com

Setelah mengetahuin tentang pengertian sudut pandang maka kita bahas ke materi selanjutnya. Menurut Teori Sastra sudut pandang sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama dibagi lagi menjadi dua, yaitu: sudut pandang orang pertama-tokoh utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan.

Sementara sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu/mahatahu, dan sudut pandang orang ketiga pengamat.

Sementara itu, secara umum terdapat berbagai macam teori tentang sudut pandang. Diantaranya ada sudut pandang campuran dan ada juga sudut pandang pihak kedua. Nah, Berikut kami paparkan macam-macam sudut pandang tersebut beserta dengan contoh penggunaannya.

 


1. SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA


sudut pandang
google images

Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau juga “kami” (jamak). Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, Anda seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam cerita yang sedang dibuat. Si pembaca pun akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan.

  • Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Utama)

Sesuai dengan namanya–sudut pandang orang pertama (tokoh utama)–si penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita (first person central). Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku” lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut.

Ia akan menjadi pusat kesadaran dan pusat dari cerita. Jika ada peristiwa/tokoh di luar diri “aku”, peristiwa/tokoh itu akan diceritakan sebatas keterkaitan dengan tokoh “aku”.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh utama:

Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu aku dilahirkan…….dst .

  • Sudut Pandang Orang Pertama (Tokoh Sampingan)

Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku” dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca.

Sementara tokoh utama, dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami (dan dilakukan) oleh tokoh utama.

Contoh sudut pandang orang pertama tokoh sampingan:

Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Erika pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Erika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak orang menyukainya.

2. Sudut Pandang Kedua (Second Person)

Sudut Pandang Kedua (Second Person)
Sudut Pandang Kedua (Second Person)

Sudut pandang kedua (second person) adalah sudut pandang yang kurang umum dalam karya sastra atau penulisan umumnya. Ini melibatkan pembaca atau pendengar sebagai subjek utama dalam cerita. Dalam sudut pandang kedua, narator atau penulis menggunakan kata ganti “kamu” atau “Anda” untuk merujuk langsung kepada pembaca atau pendengar.

Penjelasan rinci tentang sudut pandang kedua adalah sebagai berikut:

  1. Keterlibatan Pembaca: Sudut pandang kedua melibatkan pembaca secara langsung dalam cerita atau narasi. Penulis berbicara kepada pembaca atau pendengar dengan menggunakan kata ganti “kamu” atau “Anda” sehingga pembaca merasa sebagai bagian dari cerita.
  2. Instruksi atau Petunjuk: Sudut pandang kedua sering digunakan dalam bentuk instruksi atau petunjuk, seperti dalam buku panduan, resep, atau tutorial. Contohnya, “Kemudian, Anda ambil bahan A dan campurkan dengan bahan B.”
  3. Rasa Keterlibatan Emosional: Penggunaan sudut pandang kedua dapat menciptakan rasa keterlibatan emosional yang lebih kuat antara pembaca dan cerita. Hal ini bisa membuat pembaca merasa lebih terlibat dalam cerita karena mereka secara langsung diarahkan atau diajak berinteraksi.
  4. Kesulitan Penulisan yang Lebih Tinggi: Menggunakan sudut pandang kedua dengan baik bisa menjadi tantangan karena tidak lazim digunakan dalam narasi fiksi panjang. Menjaga konsistensi dan menghindari terlalu banyaknya penggunaan kata ganti “kamu” atau “Anda” bisa menjadi rumit dalam penulisan yang lebih luas.
  5. Penggunaan Terbatas: Sudut pandang kedua sering digunakan dalam iklan, percakapan langsung, atau bentuk-bentuk tertentu dari tulisan interaktif untuk membuat pembaca merasa langsung terlibat.

Bagian-bagian penting dari sudut pandang kedua meliputi:

  • Kata Ganti: Penggunaan kata ganti “kamu” atau “Anda” untuk merujuk langsung kepada pembaca atau pendengar.
  • Interaksi: Cara penulis mengajak pembaca untuk berinteraksi atau melakukan sesuatu sebagai subjek utama dalam cerita atau narasi.
  • Pemilihan Kata dan Kalimat: Penting untuk memilih kata dan kalimat yang tepat agar pembaca merasa terlibat secara langsung dalam cerita.

Sudut pandang kedua sering kali merupakan pilihan yang unik dan menarik untuk menciptakan interaksi yang lebih langsung antara pembaca dan cerita, meskipun penggunaannya terbatas dalam konteks penulisan yang lebih umum.


3. SUDUT PANDANG ORANG KETIGA


pengertian sudut pandang
pixabay.com

Pada teknik sudut pandang orang atau pihak ketiga. Kata rujukan yang digunakan ialah “dia” “ia” atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Kata ganti ini digunakan untuk menceritakan tokoh utama dalam sebuah cerita.

Selain kata ganti yang digunakan, ada satu hal lagi yang membedakan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga, yaitu kebebasan peran di dalam cerita. Pada sudut pandang orang pertama, si penulis bisa menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita, dan ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga.

Pada sudut pandang orang ketiga, si penulis berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia” di dalam cerita.

  • Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)

Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian.

Ia seperti seorang yang mahatahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan.Oh ya, selain menggunakan kata ganti “ia” atau “dia”, kata ganti yang biasa digunakan ialah nama dari si tokoh itu sendiri. Hal ini berlaku juga untuk sudut pandang orang ketiga (pengamat).

Contoh sudut pandang orang ketiga serba tahu:

Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.

  • Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)

Teknik ini hampir sama dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, hanya saja, tidak semahatahu teknik itu.Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja.

Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia” yang sedang ia ceritakan.

Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat:

Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakangan ini. Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan sang kekasih yang tidak direstui oleh keluarga?


4. Sudut Pandang Campuran

Sudut Pandang Campuran
Sudut Pandang Campuran

Pada sudut pandang campuran, si penulis dapat menggabungkan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.  Ada kalanya si penulis ‘masuk’ ke dalam cerita (bukan sebagai tokoh utama) dan ada kalanya ia berada di luar cerita menjadi orang yang serba tahu.

Selain sudut pandang campuran. Ada juga sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang pertama jamak, sudut pandang orang ketiga jamak. sudut pandang ketiga objektif dan lain sebagainya. Namun kami tak menjelaskan secara di artikel ini.

5. Sudut Pandang Obyektif (Objective Point of View)

Sudut Pandang Obyektif (Objective Point of View)
Sudut Pandang Obyektif (Objective Point of View)

Sudut pandang obyektif (Objective Point of View) adalah sudut pandang di mana narator hanya memberikan informasi yang dapat diamati secara objektif. Dalam sudut pandang ini, narator tidak memberikan akses ke pikiran atau perasaan karakter. Ia hanya memberikan deskripsi yang netral tentang apa yang terjadi, tanpa membuat penilaian atau interpretasi subjektif.

Penjelasan rinci tentang sudut pandang obyektif dan bagian-bagian pentingnya adalah sebagai berikut:

  1. Deskripsi Obyektif: Narator hanya memberikan deskripsi yang dapat diamati secara luar, seperti apa yang terlihat, terdengar, atau terjadi secara fisik di sekitar karakter atau dalam situasi tertentu. Contohnya, “Dia berjalan ke seberang jalan dengan langkah cepat.”
  2. Tidak Ada Penilaian Subjektif: Sudut pandang ini tidak menyertakan pendapat narator atau penilaian subjektif terhadap karakter atau situasi. Narator tidak mencampuri atau memberikan interpretasi atas tindakan atau motif karakter.
  3. Fokus pada Tindakan dan Peristiwa: Obyektifitasnya membuat sudut pandang ini fokus pada apa yang terjadi, bukan pada alasan atau motivasi di balik tindakan. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi dalam cerita.
  4. Penggunaan Deskripsi dan Detail: Bagian penting dari sudut pandang obyektif adalah penggunaan deskripsi yang cermat dan detail-detail yang menggambarkan adegan atau peristiwa tanpa menambahkan penafsiran atau interpretasi.
  5. Pengamat Eksternal: Narator dalam sudut pandang obyektif sering kali seperti pengamat eksternal yang menyajikan fakta-fakta yang dapat diamati, tanpa melibatkan diri secara emosional atau memberikan pandangan subjektif.
  6. Tidak Ada Akses ke Pikiran Karakter: Karakter-karakter dalam cerita tidak memiliki pikiran atau perasaan yang diungkapkan secara langsung oleh narator. Ini berbeda dari sudut pandang pertama atau ketiga yang bisa memberikan wawasan ke dalam pikiran karakter.

Bagian-bagian penting dari sudut pandang obyektif meliputi:

  • Deskripsi Obyektif: Penyajian fakta dan detail secara langsung tanpa interpretasi.
  • Keterbatasan Akses Pikiran Karakter: Tidak ada akses ke dalam pikiran atau perasaan karakter.
  • Netralitas dan Ketidakterlibatan: Narator tidak memberikan opini atau penilaian subjektif atas situasi atau karakter.

Sudut pandang obyektif memberikan gambaran yang jelas dan netral tentang apa yang terjadi dalam cerita. Ini membantu pembaca melihat adegan dari sudut pandang yang tidak terpengaruh oleh opini atau perasaan narator atau karakter yang terlibat.

6. Sudut Pandang Subyektif (Subjective Point of View)

Sudut Pandang Subyektif (Subjective Point of View)
Sudut Pandang Subyektif (Subjective Point of View)

Sudut pandang subyektif (Subjective Point of View) adalah sudut pandang di mana narator atau pengamat memberikan interpretasi, opini, atau pandangan pribadi tentang karakter, peristiwa, atau situasi yang diceritakan. Dalam sudut pandang ini, narator terlibat secara emosional dan memberikan wawasan langsung ke dalam pikiran, perasaan, dan persepsi karakter atau pengalaman yang sedang dijelaskan.

Penjelasan rinci tentang sudut pandang subyektif dan bagian-bagian pentingnya adalah sebagai berikut:

  1. Interpretasi Subyektif: Narator atau pengamat memberikan interpretasi atau pendapat pribadi tentang apa yang terjadi. Ini bisa berupa opini, penilaian, atau pandangan subjektif atas karakter atau situasi. Contohnya, “Dia merasa sedih melihat pemandangan itu.”
  2. Pikiran dan Perasaan Karakter: Sudut pandang ini memberikan akses langsung ke dalam pikiran, perasaan, dan emosi karakter. Pembaca bisa merasakan apa yang dirasakan oleh karakter dan mendapatkan wawasan tentang alasan di balik tindakan mereka.
  3. Keterlibatan Emosional: Narator atau pengamat terlibat secara emosional dalam cerita dan seringkali menunjukkan simpati, empati, atau penilaian pribadi terhadap karakter atau peristiwa yang dijelaskan.
  4. Fokus pada Subyektivitas: Sudut pandang subyektif sering kali fokus pada keadaan psikologis, emosional, dan persepsi karakter. Ini membantu membentuk hubungan emosional antara pembaca dengan karakter.
  5. Penekanan pada Opini dan Pendapat: Narator menyampaikan opini atau pendapat pribadi yang bisa memengaruhi cara pembaca memahami cerita. Ini berbeda dengan sudut pandang obyektif yang bersifat netral.

Bagian-bagian penting dari sudut pandang subyektif meliputi:

  • Interpretasi Pribadi: Narator memberikan interpretasi atau opini pribadi atas situasi atau karakter.
  • Akses ke Pikiran dan Perasaan Karakter: Pembaca dapat mengetahui pikiran, perasaan, dan emosi karakter secara langsung.
  • Keterlibatan Emosional: Narator terlibat secara emosional dengan karakter atau cerita yang diceritakan.

Sudut pandang subyektif sering digunakan dalam cerita fiksi, di mana pembaca diarahkan untuk merasakan emosi dan pengalaman yang sama dengan karakter. Ini membantu menciptakan koneksi emosional yang kuat antara pembaca dengan cerita yang sedang dibaca.

7. Sudut Pandang Multipel (Multiple Points of View)

Sudut Pandang Multipel (Multiple Points of View)
Sudut Pandang Multipel (Multiple Points of View)

Sudut pandang multipel (Multiple Points of View) adalah teknik penceritaan di mana cerita diceritakan dari perspektif beberapa karakter. Dalam sudut pandang ini, narasi berganti-ganti antara berbagai karakter yang berbeda, memungkinkan pembaca untuk melihat cerita dari sudut pandang yang beragam.

Penjelasan rinci tentang sudut pandang multipel dan elemen-elemennya adalah sebagai berikut:

  1. Perspektif Beragam: Cerita diceritakan melalui mata beberapa karakter yang berbeda. Setiap karakter memiliki sudut pandangnya sendiri, pikiran, perasaan, dan pengalaman yang unik terhadap kejadian dalam cerita.
  2. Ganti-Ganti Perspektif: Narasi berpindah-pindah antara karakter-karakter yang berbeda sesuai dengan kebutuhan cerita. Pergantian ini dapat terjadi setiap bab, bagian tertentu, atau dengan pola tertentu yang ditentukan oleh penulis.
  3. Mengungkapkan Informasi yang Berbeda: Dengan sudut pandang multipel, pembaca dapat melihat kejadian yang sama dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini dapat mengungkapkan informasi tambahan, nuansa, atau perasaan yang mungkin tidak terungkap jika cerita hanya diceritakan dari satu sudut pandang.
  4. Kompleksitas Karakter: Dengan menggunakan sudut pandang multipel, penulis dapat mengembangkan karakter-karakter secara lebih mendalam. Pembaca mendapatkan wawasan yang lebih kaya tentang latar belakang, motivasi, dan perasaan dari beberapa karakter utama.
  5. Penciptaan Ketegangan dan Drama: Sudut pandang multipel bisa digunakan untuk menciptakan ketegangan, konflik, atau drama yang lebih intens karena pembaca memiliki akses ke berbagai pandangan yang berbeda tentang situasi yang sama.
  6. Kesulitan Penulisan yang Meningkat: Salah satu tantangan dari sudut pandang multipel adalah menjaga konsistensi suara, gaya, dan pengembangan karakter dari setiap sudut pandang yang berbeda. Hal ini bisa membutuhkan keterampilan penulisan yang lebih tinggi.

Bagian-bagian penting dari sudut pandang multipel meliputi:

  • Ganti-Ganti Perspektif: Pergantian narasi antara karakter-karakter yang berbeda.
  • Penampilan Beragam Pikiran dan Perasaan: Kemampuan melihat kejadian dari sudut pandang yang berbeda dari masing-masing karakter.
  • Pengungkapan Informasi yang Berbeda: Memberikan wawasan tambahan dan memperkaya pemahaman tentang cerita dan karakter.

Sudut pandang multipel memberikan kedalaman yang lebih besar pada cerita dengan memungkinkan pembaca untuk melihat dunia cerita dari beberapa perspektif yang berbeda, menciptakan lapisan yang lebih kompleks dalam narasi dan pengembangan karakter.

8. Sudut Pandang Menyeluruh (Panoramic Point of View)

Sudut Pandang Menyeluruh (Panoramic Point of View)
Sudut Pandang Menyeluruh (Panoramic Point of View)

Sudut pandang menyeluruh (Panoramic Point of View) adalah jenis sudut pandang yang memberikan gambaran luas tentang cerita dengan fokus pada berbagai karakter, peristiwa, atau latar belakang yang berbeda. Sudut pandang ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang dunia cerita secara keseluruhan.

Penjelasan rinci tentang sudut pandang menyeluruh dan elemen-elemennya adalah sebagai berikut:

  1. Pandangan Luas: Sudut pandang ini memberikan pandangan yang luas dan menyeluruh tentang berbagai aspek cerita, termasuk karakter, setting, plot, dan konflik. Ini tidak hanya fokus pada satu karakter atau sudut pandang tertentu, tetapi mencakup berbagai elemen penting dalam cerita.
  2. Kepentingan pada Konteks dan Latar Belakang: Sudut pandang ini sering kali menyoroti latar belakang dan konteks yang lebih luas dari cerita. Hal ini bisa melibatkan penjelasan tentang budaya, sejarah, atau kondisi sosial yang mempengaruhi peristiwa dalam cerita.
  3. Fokus pada Interkoneksi: Sudut pandang menyeluruh menunjukkan bagaimana berbagai elemen dalam cerita saling terkait dan memengaruhi satu sama lain. Ini mencakup hubungan antara karakter, latar, dan konflik yang berkembang.
  4. Keterlibatan dengan Berbagai Karakter: Meskipun tidak selalu fokus pada satu karakter, sudut pandang ini memungkinkan pembaca untuk terlibat dengan berbagai karakter yang berbeda. Ini membantu dalam memahami motivasi, tindakan, dan perasaan yang berbeda dari karakter-karakter tersebut.
  5. Penciptaan Gambaran Keseluruhan: Sudut pandang ini menciptakan gambaran yang utuh dan menyeluruh dari cerita. Ini membantu pembaca untuk melihat gambaran besar dari peristiwa dan konflik yang berkembang dalam cerita.

Bagian-bagian penting dari sudut pandang menyeluruh meliputi:

  • Pandangan yang Luas: Fokus pada berbagai aspek cerita dan interkoneksi antara elemen-elemen tersebut.
  • Penjelasan Latar Belakang: Pemaparan yang lebih rinci tentang latar belakang, sejarah, dan konteks yang mempengaruhi cerita.
  • Keterlibatan dengan Berbagai Karakter: Pembaca terlibat dengan beberapa karakter yang berbeda untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.

Sudut pandang menyeluruh membantu pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang cerita secara keseluruhan, mencakup banyak aspek yang berbeda dan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang dunia cerita dan karakter-karakternya.

9. Sudut Pandang Tokoh Tunggal (Single Character Point of View)

Sudut Pandang Tokoh Tunggal (Single Character Point of View)
Sudut Pandang Tokoh Tunggal (Single Character Point of View)

Sudut pandang tokoh tunggal (Single Character Point of View) adalah jenis sudut pandang di mana cerita diceritakan dari perspektif atau pengalaman satu karakter utama saja. Narasi disampaikan melalui lensa pikiran, perasaan, dan pengalaman subjektif dari karakter tersebut.

Penjelasan rinci tentang sudut pandang tokoh tunggal dan elemen-elemennya adalah sebagai berikut:

  1. Fokus pada Satu Karakter: Cerita diceritakan dari sudut pandang satu karakter utama, yang menjadi narator internal dari cerita tersebut. Ini berarti pembaca hanya memiliki akses ke pikiran, perasaan, dan pengalaman dari karakter tersebut.
  2. Pembatasan Informasi: Informasi dalam cerita terbatas pada apa yang diketahui atau dirasakan oleh karakter utama. Ini dapat menghasilkan ketidakpastian atau ketidaksempurnaan dalam pemahaman tentang peristiwa atau karakter lain dalam cerita.
  3. Empati dan Koneksi Emosional: Sudut pandang ini memungkinkan pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang karakter utama. Hal ini dapat memperkuat hubungan emosional antara pembaca dengan karakter, memungkinkan pembaca untuk merasakan emosi dan pengalaman karakter tersebut secara lebih langsung.
  4. Perubahan Subjektif: Sudut pandang ini memungkinkan penulis untuk mengeksplorasi perubahan emosional, pertumbuhan, atau perubahan karakter secara lebih terperinci karena pembaca melihat dunia dari perspektif karakter utama.
  5. Tantangan dalam Penceritaan: Penggunaan sudut pandang tokoh tunggal bisa menjadi tantangan karena informasi yang disampaikan terbatas pada apa yang dirasakan atau diketahui oleh karakter utama. Ini membatasi sudut pandang dan pemahaman pembaca tentang cerita secara keseluruhan.

Bagian-bagian penting dari sudut pandang tokoh tunggal meliputi:

  • Fokus pada Satu Karakter: Cerita disampaikan melalui pikiran, perasaan, dan pengalaman satu karakter utama.
  • Pembatasan Informasi: Terbatasnya informasi yang diberikan kepada pembaca hanya pada apa yang diketahui atau dirasakan oleh karakter tersebut.
  • Empati dan Koneksi Emosional: Memberikan pembaca kesempatan untuk merasakan dan memahami lebih dalam emosi dan pengalaman karakter.

Sudut pandang tokoh tunggal dapat memberikan pengalaman yang mendalam terhadap karakter utama, memungkinkan pembaca untuk masuk ke dalam pikiran dan emosi karakter tersebut. Hal ini dapat menghasilkan koneksi emosional yang kuat antara pembaca dan karakter dalam cerita.

15 Contoh Kalimat Sudut Pandang

berikut adalah 15 contoh kalimat dengan berbagai sudut pandang yang berbeda:

  1. Sudut pandang orang pertama (tokoh utama): “Aku merasa gembira melihat matahari terbit di ufuk timur setiap pagi.”
  2. Sudut pandang orang pertama (tokoh sampingan): “Aku hanya seorang penonton saat kebahagiaan itu menyelimuti dirinya.”
  3. Sudut pandang kedua: “Kamu sebaiknya tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan.”
  4. Sudut pandang orang ketiga serba tahu: “Dia menatap langit yang mendung, mencari petunjuk di balik awan yang mendung.”
  5. Sudut pandang orang ketiga pengamat: “Mata penulis melihat setiap gerakan yang dilakukan oleh para pelaku di panggung.”
  6. Sudut pandang campuran: “Aku melihatnya dari jauh, tetapi saya tidak bisa mengerti apa yang sedang terjadi.”
  7. Sudut pandang tokoh tunggal: “Dia tidak bisa menahan senyum bahagia saat melihat keberhasilan panen di ladangnya.”
  8. Sudut pandang obyektif: “Dia menyeberang jalan tanpa memperhatikan lalu lintas yang ramai.”
  9. Sudut pandang subyektif: “Dia merasa hatinya hancur ketika rencananya gagal total.”
  10. Sudut pandang menyeluruh: “Banyak karakter dalam cerita ini memiliki ambisi yang kuat untuk meraih impian mereka masing-masing.”
  11. Sudut pandang multipel: “Berdasarkan sudut pandang beberapa karakter, peristiwa itu terlihat berbeda bagi setiap orang.”
  12. Sudut pandang orang pertama jamak: “Kami semua merasa terdiam saat kebenaran yang tak terduga itu terungkap.”
  13. Sudut pandang orang ketiga jamak: “Mereka semua menyaksikan pemandangan yang menakjubkan di tepi pantai.”
  14. Sudut pandang kedua: “Anda sebaiknya memperhatikan petunjuk yang diberikan sebelum memulai tugas itu.”
  15. Sudut pandang obyektif: “Mereka berjalan menuju puncak gunung dengan langkah mantap, tanpa memperdulikan hujan deras yang turun.”

Dalam contoh-contoh tersebut, tiap kalimat menggambarkan sudut pandang yang berbeda-beda, memberikan nuansa cerita yang beragam tergantung dari perspektif yang digunakan.


Dalam mengeksplorasi beragam sudut pandang dalam sebuah cerita, penting untuk memahami bagaimana perspektif pengarang memberikan dimensi yang berbeda terhadap alur, karakter, dan pengalaman cerita. Setiap sudut pandang menawarkan keunikan dan kedalaman yang berbeda dalam membawa pembaca memahami cerita secara menyeluruh. Melalui pemilihan sudut pandang yang tepat, pengarang dapat mempengaruhi perasaan, pengetahuan, dan koneksi pembaca dengan cerita yang disajikan. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang berbagai macam sudut pandang adalah kunci untuk menciptakan narasi yang mendalam dan memikat bagi para pembaca.

Demikian informasi kami tentang apa itu pengertian sudut pandang. macam macam sudut pandang, jenis, contoh serta cara menentukan sudut pandang baik itu dalam narasi, cerpen dan novel. Semoga bermanfaat untuk Rekan – rekan sekalian. –  #WASSALAM

11 comments

  1. Azis Fajar M Reply

    Makasih, doa kan saya besok akan menghadapi UNBK ya ka, semoga lancar dan nilai memuaskan 🤲

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *