Pengertian Kemasan – Kemasan memiliki peranan penting pada sebuah produk yang akan dijual. Selain bisa menambah nilai estetika, desain kemasan juga bisa menarik perhatian sekaligus bahan promosi.
Selain itu produk yang sudah memasuki proses kemas biasanya juga bisa bertahan lebih lama serta bisa melindungi produk itu sendiri dari bahaya kerusakan saat proses pendistribusian. Untuk lebih jelas bisa simak informasi lengkap di bawah ini.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Kemasan
Pengertian Kemasan adalah pembungkus atau wadah yang biasa dimanfaatkan untuk mencegah atau meminimalisasi adanya kerusakan pada barang yang dibungkus. Adapun definisi pengemasan adalah suatu proses memberi wadah atau pembungkus untuk suatu produk.
Produk yang dikemas biasanya adalah produk yang akan didistribusikan, disimpan, dijual, dan digunakan. Pengemasan juga berfungsi sebagai sarana informasi dan pemasaran yang baik, terutama jika didesain dengan kreatif dan menarik sehingga mudah diingat oleh konsumen.
Ada pula pengertian dari kemasan yang dikemukakan oleh para ahli. Di bawah ini adalah penjelasannya.
1. Cahyorini dan Rusfian (2011)
Cahyorini dan Rusfian mendefinisikan kemasan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang terdiri dari struktur desain, desain grafis, dan informasi produk.
2. Danger (1992)
Menurut Danger, kemasan merupakan wadah atau pembungkus yang berguna untuk menyiapkan barang agar siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan digunakan. Dengan adanya kemasan, produk di dalamnya akan terlindungi.
3. Rodriguez (2008)
Rodruguez mengartikan kemasan sebagai wadah yang dapat mengubah kondisi dari bahan pangan dengan penambahan senyawa aktif agar mampu memperpanjang umur simpan dari bahan pangan yang dikemas, meningkatkan kemanan, dan mempertahankan kualitas produk.
4. Klimchuk dan Krasovec (2006)
Definisi kemasan menurut Klimchuk dan Krasovec adalah desain kreatif yang menghubungkan struktur, material, bentuk, warna, dan elemen desan dengan informasi produk lainnya agar dapat dipasarkan.
5. Titik Wijayanti (2012)
Menurut Titik Wijayanti, kemasan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan guna memberikan informasi kepada konsumennya tentang produk yang ditawarkan.
6. Kotler dan Amstrong (2012)
Pengertian kemasan menurut Kotler dan Amstrong adalah suatu kegiatan yang melibatkan desain dan produksi agar kemasan dapat melinungi produk yang terdapat di dalamnya.
Fungsi Kemasan
Secara umum, kemasan memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Self Service
Maksud dari self service dalam kemasan adalah menunjukkan ciri khas dari suatu produk yang dijual. Maka dari itu, antara produk satu dengan yang lain harus memiliki kemasan yang berbeda.
2. Company and Brand Image
Kemasan bisa menjadi brand image suatu perusahaan sehingga dapat menjadi salah satu identitas perusahaan yang mudah dikenali masyarakat.
3. Consumer Affluence
Jika kemasan didesain sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat konsumen, maka kemasan tersebut dapat memengaruhi konsumen untuk bersedia membayar lebih.
4. Inovational Opportunity
Kemasan yang inovatif bisa memberikan manfaat bagi konsumen dan bisa menguntungkan perusahaan.
Ada pula fungsi kemasan yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya adalah Simora. Berikut adalah fungsi kemasan menurut Simora.
1. Fungsi Protektif
Maksud dari fungsi protektif adalah kemasan berfungsi sebagai pelindung atau keamanan produk dari sesuatu yang dapat merusaknya, misalnya cuaca atau pada saat proses distribusi.
Kemasan yang mampu melindungi produk dengan baik akan mencegah kerusakan dan risiko cacat yang bisa merugikan pembeli atau penjual.
2. Fungsi Promosional Kemasan
Kemasan bisa menjadi media promosi atau pemasaran. Anda bisa membuatnya semenarik mungkin dari berbagai sisi, seperti warna, desain, ukuran, dan lain-lain.
Tujuan Kemasan
Kenapa sebuah produk harus dikemas memiliki alasannya tersendiri. Menurut Louw dan Kimber (2007), setidaknya terdapat tujuh manfaat dan tujuan dari kemasan suatu produk dan berikut penjelasannya.
1. Barrier Protection
Kemasan memiliki manfaat untuk melindungi produk dari hambatan oksigen uap air, debu, dan kotoran lainnya yang berpotensi merusak isi produk.
2. Physical Production
Kemasan dibuat dengan tujuan untuk melindungi prouk dari suhu, getaran, guncangan, tekanan, dan lainnya yang ada di sekitarnya.
3. Information Transmision
Biasanya kemasan juga menjadi media untuk memberi informasi mengenai cara menggunakan transportasi, daur ulang, dan membuang kemasan tersebut.
4. Containment or Agglomeration
Pengemasan bertujuan sebagai penelompokkan agar proses penanganan dan distribusi menjadi lebih efisien.
5. Reducing Theft
Kemasan pada produk dapat mencegah pencurian dengan melihat kerusakan fisiknya atau selisih jumlahnya.
6. Convenience
Kemasan adalah salah satu fitur yang mampu menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, tampilan, pembukaan, penutup kembali, penjualan, dan penggunaan yang dapat dilakukan kembali.
7. Marketing
Desain kemasan yang menarik dapat dimanfaatkan oleh pelaku marketing untuk mendorong calon membeli agar mau membeli produk tersebut.
Manfaat Kemasan
- Kemasan bermanfaat seagai tempat untuk suatu produk selama proses pengiriman, mulai dari pembuatan hinga sampai ke tangan konsumen.
- Kemasan bisa mencegah kerusakan sekaligus mengawetkan produk. Misalnya, melindungi dari sinar matahari secara langsung, kelembaban udara, oksigen, pemcemaran dari virus atau kumas, dan benturan.
- Pengemasan produk bisa digunakan sebagai media petunjuk bagi konsumen melalu informasi atau tanda yang terdapat pada kemasannya.
- Kemasan dapat meningkatkan fungsi produk, contohnya menyederhanakan penghitungan produk berdasarkan kemasannya dan memudahkan dalam estimasi pengiriman serta penyimpanan produk tersebut.
- Memperluas pemakaian dan pemasaran suatu produk. Misalnya penjualan saos atau sirup yang mengalami peningkatan setelah dilakukan penerapan kemasan dengan botol.
Syarat Kemasan
Agar memiliki fungsi yang maksimal, kemasan harus dibuat sesuai dengan kualifikasi persyaratan sebagai berikut.
- Memiliki daya kemas yang baik guna memudahkan proses penanganan, distribusi, alokasi, penyimpanan, dan penyusunan produk.
- Kemasan harus mampu mengamankan isi produknya dari berbagai risiko dari luar, seperti perlindungan dari sinar matahari, kelembapan udara, bau asing, gesekan, benturan, dan kontaminasi mikroorganisme.
- Desainnya memiliki daya tarik tersendiri sehingga konsumen berkeinginan untuk membelinya.
- Kemasan harus memprioritaskan pengenalan produk, informasi, tampilan, warna, dan keindahan bahannya.
- Memiliki persyaratan ekonomi yang berarti kapasitas dapat mencukupi keinginan pasar, sasaran masyarakat, dan tujuan pembeli.
- Kemasan harus memiliki ukuran, bentuk, dan bobot yang sesuai dengan pola standar yang ada. Selain itu juga harus mudah dibuat atau dicetak dan bisa didaur ulang kembali.
Jenis-Jenis Kemasan
Setidaknya jenis pengemasan dapat dikelompokkan dalam tiga kategori seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
1. Berdasarkan Struktur Isi
Jenis kemasan yang berdasarkan pada struktur isi merupakan suatu wadah yang dibuat sesuai dengan isinya. Jenis kemasan ini masih dibagi lagi menjadi tiga.
a. Kemasan Primer
Kemasan primer adalah bahan pembungkus yang menjadi wadah langsung bahan makanan. Contohnya yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah kaleng susu, botol minuman, plastik snack, dan sebagainya.
b. Kemasan Sekunder
Definisi dari kemasan sekunder adalah pembungkus yang memiliki fungsi untuk memberi perlindungan terhadap kelompok kemasan lainnya. Contohnya adalah kotak kardus yang digunakan sebagai pembungkus kaleng susu atau kotak kayu untuk menyimpan buah.
c. Kemasan Tersier
Kemasan tersier merupakan pembungkus yang berfungsi untuk menyimpan atau melindungi produk selama proses distribusi atau pengiriman.
2. Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
Sama seperti sebelumnya, kemasan yang didasarkan pada frekuensi penggunaan juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis.
a. Kemasan Disposable
Kemasan disposable merupakan kemasan sekali pakai yang digunakan sekali saja kemudian dibuang. Contohnya adalah bungkus dari plastik, bungkus kertas, bungkus yang terbuat dari daun pisang, dan lain-lain.
b. Kemasan Multi Trip
Kemasan multi trip dapat digunakan lebih dari satu kali oleh konsumen dan ada juga yang dapat dikembalikan kepada agen penjual supaya bisa digunakan kembali. Contoh dari kemasan jenis ini adalah botol minuman.
c. Kemasan Semi Disposable
Kemasan semi disposable adalah kemasan yang tidak perlu dibuang karena bisa dipakai untuk hal lain oleh konsumen, contohnya adalah kaleng biskuit.
3. Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pemakaian
Berdasarkan tingkat kesiapan pakainya, kemasan dibbagi menjadi dua jenis.
a. Kemasan Siap Rakit
Kemasan siap rakit harus melewati tahap perakitan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membungkus produk, misalnya plastik, kertas kemas, aluminium, dan lain sebagainya.
b. Kemasan Siap Pakai
Sesuai dengan namanya, kemasan siap pakai sudah siap untuk diisi produk dan bentuknya sudah sempurna sejak diproduksi. Contoh kemasan dari jenis ini di antaranya adalah botol atau kaleng.
Itulah tadi pejelasan lengkap mengenai kemasan, mulai dari pengertian, fungsi, tujuan, hingga jenis-jenisnya. Jika selama ini menurut Anda kemasan hanyalah alat pembungkus suatu produk saja, kini Anda bisa memahaminya secara lebih detail.
Tak sekadar sebagai pembungkus, kemasan rupanya juga memiliki fungsi lain yang dapat menguntungkan perusahaan. Jika kebetulan Anda adalah seorang pelaku usaha, mulai sekarang coba pikirkan bagaimana membuat kemasan yang bagus agar bisa menarik perhatian konsumen.
Dengan kemasan yang menarik, penjualan produk dapat meningkat. Alih-alih rugi karena mengeluarkan bujet untuk kemasan, Anda justru bisa mendapatkan keuntungan darinya.
Wah sangat bermanfaat sekali