150+ Kata Sifat Dalam Bahasa Inggris Sehari- hari dan Artinya (A-Z)

Kata Sifat Dalam Bahasa Inggris – Kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan suatu sifat, keadaan suatu subjek. Baik itu subjek berupa orang, binatang, benda ataupun entitas. Selain itu kata sifat juga digunakan sebagai keterangan pembanding ataupun penguat.

Contoh dari kata sifat diantaranya adalah baik hati, ramah, marah, senyum, jahat, tinggi, pendek, rajin, malas, berani dan sebagainya.

Untuk kamu yang sedang belajar bahasa Inggris. Kosakata Kata sifat wajib kamu pahami selain kata Kerja bahasa Inggris dan kosakata- kosakata lainnya. Dengan mengetahui dan menghapal kosakata kata sifat, kamu akan lebih mudah dalam menguasai bahasa Inggris.

Terdapat banyak kosakata yang berhubungan dengan kata sifat. Beberapa diantaranya mungkin familiar di telinga kita. seperti kata smile, tall, crazy, happy dan sebagian lainnya adalah kosakata yang mungkin jarang kita dengar sebelumnya. 

Kata Sifat Dalam Bahasa Inggris 

Nah, berikut ini adalah daftar atau kumpulan kata sifat bahasa Inggris yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari dan artinya yang telah kami susun sebagai bahan pembelajaran untuk rekan- rekan sekalian.

Kamu dapat menggunakan teks box pencarian “Cari”. Untuk langsung menuju pada kata sifat yang sedang kamu cari.

Kata Sifat Bahasa Dalam Inggris dan Artinya

Contoh Kalimat Kata Sifat Bahasa Inggris

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata sifat dalam bahasa Inggris dan artinya.

1. She is a happy person who always wears a smile. (Dia adalah orang yang bahagia yang selalu tersenyum.)
2. He felt sad when he heard the news about his pet. (Dia merasa sedih saat mendengar kabar tentang hewan peliharaannya.)
3. The tall tree towered over the rest in the forest. (Pohon tinggi menjulang di atas sisanya di hutan.)
4. My brother is short compared to most of his classmates. (Saudara laki-laki saya pendek dibandingkan kebanyakan teman sekelasnya.)
5. That’s a big house with plenty of room for everyone. (Itu adalah rumah besar dengan ruang yang cukup untuk semua orang.)
6. The tiny kitten fit into the palm of my hand. (Anak kucing kecil itu muat di telapak tangan saya.)
7. Being brave means facing your fears head-on. (Menjadi berani berarti menghadapi ketakutan Anda secara langsung.)
8. He was considered cowardly for running away from the fight. (Dia dianggap penakut karena lari dari pertarungan.)
9. She has a kind heart and helps everyone in need. (Dia memiliki hati yang baik dan membantu semua orang yang membutuhkan.)
10. His generous donation made a significant impact on the charity. (Donasi besarannya berdampak besar pada lembaga amal.)
11. His greedy behavior caused tension within the team. (Perilaku serakahnya menyebabkan ketegangan di dalam tim.)
12. Being honest is always the best policy. (Menjadi jujur selalu merupakan kebijakan terbaik.)
13. The dishonest salesman was caught lying about the product’s quality. (Penjual yang tidak jujur tertangkap berbohong tentang kualitas produk.)
14. She’s really smart and excels in mathematics. (Dia sangat pintar dan sangat pandai dalam matematika.)
15. He’s considered dumb because he struggles with simple tasks. (Dia dianggap bodoh karena kesulitan dalam tugas-tugas sederhana.)
16. She’s a beautiful singer with a mesmerizing voice. (Dia adalah penyanyi yang cantik dengan suara yang memikat.)
17. He finds beauty in the most unexpected places. (Dia menemukan keindahan di tempat-tempat yang paling tak terduga.)
18. The old house has a certain charm that attracts visitors. (Rumah tua itu memiliki daya tarik tertentu yang menarik pengunjung.)
19. His young age doesn’t stop him from achieving his goals. (Usianya yang muda tidak menghalangi dia untuk mencapai tujuannya.)
20. The fresh smell of flowers greeted us as we entered the garden. (Aroma segar bunga menyambut kami saat kami memasuki taman.)
21. He always wears a clean shirt to work. (Dia selalu mengenakan kemeja yang bersih ke tempat kerja.)
22. Don’t touch that, it’s dirty! (Jangan sentuh itu, itu kotor!)
23. The bright sun made the day feel warm and inviting. (Matahari yang terang membuat hari terasa hangat dan mengundang.)
24. The dim lighting in the room created a cozy atmosphere. (Pencahayaan yang redup di ruangan menciptakan suasana yang nyaman.)
25. He’s loud and outgoing, always the life of the party. (Dia keras dan ramah, selalu menjadi pusat perhatian di pesta.)
26. The quiet library was the perfect place to study. (Perpustakaan yang sepi adalah tempat yang sempurna untuk belajar.)
27. The hard surface of the table made it difficult to write on. (Permukaan yang keras dari meja membuat sulit untuk menulis di atasnya.)
28. She prefers a soft pillow for a good night’s sleep. (Dia lebih suka bantal yang lembut untuk tidur nyenyak.)
29. Her shiny hair caught everyone’s attention. (Rambutnya yang berkilau menarik perhatian semua orang.)
30. The dull knife needed sharpening. (Pisau yang tumpul membutuhkan diasah.)
31. Regular exercise is important for maintaining a healthy body. (Olahraga teratur penting untuk menjaga tubuh yang sehat.)
32. The sick child needs immediate medical attention. (Anak yang sakit perlu perhatian medis segera.)
33. She’s careful with her belongings to avoid losing them. (Dia hati-hati dengan barang-barangnya agar tidak kehilangan.)
34. His careless attitude often leads to mistakes. (Sikap cerobohnya sering kali menyebabkan kesalahan.)
35. The rich aroma of coffee filled the room. (Aroma kaya kopi memenuhi ruangan.)
36. He lives in a poor neighborhood with limited resources. (Dia tinggal di lingkungan yang miskin dengan sumber daya yang terbatas.)
37. Quality products can sometimes be expensive. (Produk berkualitas kadang-kadang bisa mahal.)
38. The warm blanket kept her cozy on cold nights. (Selimut yang hangat membuatnya nyaman di malam yang dingin.)
39. She felt a cold breeze on her face. (Dia merasakan hembusan angin yang dingin di wajahnya.)
40. His old bicycle needed repairs. (Sepeda tua miliknya butuh perbaikan.)
41. The young girl was full of energy and enthusiasm. (Gadis muda itu penuh energi dan antusiasme.)
42. He finds joy in the simplest things in life. (Dia menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana dalam hidup.)
43. The expensive watch was a gift from his parents. (Jam tangan mahal itu adalah hadiah dari orang tuanya.)
44. She prefers cheap restaurants over fancy ones. (Dia lebih suka restoran murah daripada yang mewah.)
45. His warm smile made everyone feel welcome. (Senyum hangatnya membuat semua orang merasa disambut.)
46. The cold weather made her shiver. (Cuaca yang dingin membuatnya gemetar.)
47. The old man shared his wisdom with the younger generation. (Orang tua itu membagikan kebijaksanaannya kepada generasi yang lebih muda.)
48. The young puppy was full of curiosity. (Anak anjing itu penuh dengan rasa ingin tahu.)
49. The indifferent response left her disappointed. (Respon yang acuh tak acuh membuatnya kecewa.)
50. Being polite is important in social interactions. (Menjadi sopan itu penting dalam interaksi sosial.)
51. The rude comments hurt her feelings. (Komentar kasar itu menyakiti perasaannya.)
52. His honesty earned him trust among his peers. (Kejujurannya membuat dia dipercaya di antara teman-temannya.)
53. The dishonest behavior was unacceptable in the workplace. (Perilaku tidak jujur itu tidak dapat diterima di tempat kerja.)
54. The patient child waited quietly for his turn. (Anak yang sabar itu menunggu dengan tenang gilirannya.)
55. She’s impatient and always wants things done quickly. (Dia tidak sabar dan selalu ingin hal-hal cepat selesai.)
56. The creative artwork impressed everyone who saw it. (Karya seni kreatif itu mengesankan semua orang yang melihatnya.)
57. The destructive behavior caused damage to the property. (Perilaku merusak itu menyebabkan kerusakan pada properti.)
58. Punctuality is a trait appreciated in the workplace. (Ketepatan waktu adalah sifat yang dihargai di tempat kerja.)
59. His tardy arrival at the meeting was noticed by everyone. (Keterlambatan kedatangannya dalam pertemuan itu diperhatikan oleh semua orang.)
60. Responsible individuals take ownership of their actions. (Individu yang bertanggung jawab bertanggung jawab atas tindakan mereka.)
61. Optimistic people see the best in every situation. (Orang yang optimis melihat hal terbaik dalam setiap situasi.)
62. He has a pessimistic outlook on life. (Dia memiliki pandangan pesimis terhadap hidup.)
63. She is a sincere friend who always speaks from the heart. (Dia adalah teman yang tulus yang selalu berbicara dari hati.)
64. His insincere apology didn’t convince anyone. (Permintaan maafnya yang tidak tulus tidak meyakinkan siapa pun.)
65. The adorable puppy melted everyone’s hearts. (Anak anjing yang menggemaskan itu mencairkan hati semua orang.)
66. The hideous sculpture was not well-received by the public. (Patung yang jelek itu tidak disukai oleh masyarakat.)
67. Modest individuals don’t boast about their achievements. (Individu yang sederhana tidak membual tentang prestasi mereka.)
68. He’s a vain person who cares a lot about his appearance. (Dia adalah orang yang sombong yang sangat peduli dengan penampilannya.)
69. Ambitious people set high goals for themselves. (Orang yang ambisius menetapkan tujuan yang tinggi untuk diri mereka sendiri.)
70. His lazy attitude prevents him from reaching his potential. (Sikap malasnya mencegahnya mencapai potensinya.)
71. She has curly hair that bounces when she walks. (Dia memiliki rambut keriting yang melambai-lambai saat dia berjalan.)
72. Straight hair requires less maintenance than curly hair. (Rambut lurus memerlukan perawatan yang lebih sedikit daripada rambut keriting.)
73. The smooth surface of the lake reflected the sky. (Permukaan yang halus dari danau itu memantulkan langit.)
74. The bumpy road made the journey uncomfortable. (Jalan yang bergelombang membuat perjalanan tidak nyaman.)
75. The sweet taste of chocolate tempted her to eat more. (Rasa manis cokelat menggoda dia untuk makan lebih banyak.)
76. The sour lemon made her pucker her lips. (Lemon yang masam membuatnya mengkerutkan bibirnya.)
77. His bitter experience left a lasting impact on him. (Pengalaman pahitnya meninggalkan dampak yang berkesan padanya.)
78. She added a pinch of salty seasoning to the dish. (Dia menambahkan sedikit bumbu asin ke hidangan.)
79. The spicy food made his mouth burn. (Makanan pedas itu membuat mulutnya terbakar.)
80. The plain design lacked creativity. (Desain yang polos kurang kreatif.)
81. Modern technology has revolutionized many industries. (Teknologi modern telah merevolusi banyak industri.)
82. The traditional ceremony was conducted with reverence. (Upacara tradisional itu dilakukan dengan penuh penghormatan.)
83. Her neat handwriting made her notes easy to read. (Tulisan tangannya yang rapi membuat catatannya mudah dibaca.)
84. The messy room needed a thorough cleaning. (Kamar yang berantakan itu perlu dibersihkan dengan baik.)
85. The pleasant weather encouraged us to go for a walk. (Cuaca yang menyenangkan mendorong kami untuk pergi berjalan-jalan.)
86. The unpleasant smell made us leave the room. (Bau yang tidak menyenangkan membuat kami meninggalkan ruangan.)
87. He was eager to learn new things every day. (Dia selalu bersemangat untuk belajar hal-hal baru setiap hari.)
88. Her reluctance to join the team was evident. (Rasa engganannya untuk bergabung dengan tim terlihat jelas.)
89. Curiosity is the driving force behind scientific discoveries. (Rasa ingin tahu adalah kekuatan di balik penemuan ilmiah.)
90. He showed an indifferent attitude towards the issue. (Dia menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap masalah tersebut.)
91. Being polite to others is a mark of good manners. (Menjadi sopan kepada orang lain adalah tanda tata krama yang baik.)
92. His rude behavior offended many people. (Perilaku kasarnya menyakiti banyak orang.)
93. Responsible citizens contribute positively to society. (Warga yang bertanggung jawab memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.)
94. His irresponsible actions caused a lot of trouble. (Tindakannya yang tidak bertanggung jawab menyebabkan banyak masalah.)
95. Optimistic people tend to see opportunities in challenges. (Orang yang optimis cenderung melihat peluang dalam tantangan.)
96. Pessimistic individuals focus on the negatives rather than the positives. (Individu yang pesimis fokus pada hal-hal negatif daripada hal-hal positif.)
97. Her sincere apology was heartfelt. (Permintaan maafnya yang tulus datang dari hati.)
98. The insincere compliments were quite transparent. (Pujian yang tidak tulus itu cukup terlihat.)
99. The adorable puppies were playing in the garden. (Anak anjing yang menggemaskan itu bermain di taman.)
100. The hideous painting was unsettling to look at. (Lukisan yang jelek itu membuat tidak nyaman untuk dilihat.)
101. Modest individuals tend to downplay their achievements. (Individu yang sederhana cenderung meremehkan pencapaian mereka.)
102. Vain people often seek admiration and praise from others. (Orang yang sombong sering mencari pengagum dan pujian dari orang lain.)
103. Ambitious professionals strive for success in their careers. (Profesional yang ambisius berusaha untuk sukses dalam karier mereka.)
104. Lazy behavior hinders progress and productivity. (Sikap malas menghambat kemajuan dan produktivitas.)
105. Curly hair requires specific care and maintenance. (Rambut keriting memerlukan perawatan dan perawatan khusus.)
106. Straight hair is generally easier to manage. (Rambut lurus pada umumnya lebih mudah diatur.)
107. The smooth surface of the lake mirrored the sky’s colors. (Permukaan yang halus dari danau itu memantulkan warna langit.)
108. The bumpy road made the journey uncomfortable. (Jalan yang bergelombang membuat perjalanan tidak nyaman.)
109. Sweet foods often satisfy our cravings for dessert. (Makanan manis sering memuaskan keinginan kita akan makanan penutup.)
110. The sour taste of lemons made her cheeks pucker. (Rasa asam dari lemon membuat pipinya mengkerut.)
111. He found himself in a bitter argument with his colleague. (Dia terlibat dalam argumen yang pahit dengan rekannya.)
112. Salty snacks are sometimes addictive. (Makanan ringan yang asin kadang-kadang membuat ketagihan.)
113. The spicy sauce added flavor to the dish. (Saus pedas menambah rasa pada hidangan.)
114. The plain design lacked creativity and originality. (Desain yang polos kurang memiliki kreativitas dan orisinalitas.)
115. Modern art can sometimes be unconventional. (Seni modern kadang-kadang tidak konvensional.)
116. The traditional ceremony had deep cultural significance. (Upacara tradisional memiliki makna budaya yang dalam.)
117. Her neat handwriting made her notes easy to read. (Tulisan tangannya yang rapi membuat catatannya mudah dibaca.)
118. The messy room needed urgent cleaning. (Kamar yang berantakan itu membutuhkan pembersihan segera.)
119. She enjoys the pleasant aroma of freshly baked bread. (Dia menikmati aroma yang menyenangkan dari roti yang baru dipanggang.)
120. The unpleasant smell in the kitchen made her nauseous. (Bau yang tidak menyenangkan di dapur membuatnya mual.)

121. The warm sunshine brightened up the day. (Sinarnya yang hangat mencerahkan hari.)
122. The cold breeze made her shiver. (Hembusan angin yang dingin membuatnya gemetar.)
123. The old house was filled with memories. (Rumah tua itu dipenuhi kenangan.)
124. The young child was full of curiosity about the world. (Anak kecil itu penuh dengan rasa ingin tahu tentang dunia.)
125. The fresh flowers added fragrance to the room. (Bunga-bunga segar menambah aroma harum di ruangan.)
126. The rotten fruit emitted a foul odor. (Buah yang busuk mengeluarkan bau yang busuk.)
127. The smooth silk fabric felt pleasant against her skin. (Kain sutera yang halus terasa menyenangkan di kulitnya.)
128. The rough surface of the wall scratched his hand. (Permukaan dinding yang kasar menggores tangannya.)
129. The sweet taste of honey coated her tongue. (Rasa manis madu melapisi lidahnya.)
130. The sour lemonade made her lips pucker. (Es lemon yang asam membuat bibirnya mengkerut.)
131. The bitter medicine was difficult to swallow. (Obat yang pahit sulit ditelan.)
132. The salty chips made her thirsty. (Keripik yang asin membuatnya haus.)
133. The spicy curry tingled her taste buds. (Kuah kari yang pedas membuat lidahnya terasa geli.)
134. The plain white walls lacked character. (Dinding putih polos itu kurang memiliki karakter.)
135. Modern architecture often incorporates sleek designs. (Arsitektur modern sering mencakup desain yang ramping.)
136. The traditional dance was performed with grace. (Tarian tradisional itu dipentaskan dengan anggun.)
137. Her neat handwriting was easy to read. (Tulisan tangannya yang rapi mudah dibaca.)
138. The messy room needed immediate cleaning. (Kamar yang berantakan itu perlu segera dibersihkan.)
139. She enjoyed the pleasant fragrance of lavender. (Dia menikmati aroma harum lavender yang menyenangkan.)
140. The unpleasant smell in the air made her cover her nose. (Bau yang tidak menyenangkan di udara membuatnya menutup hidungnya.)
141. The gloomy weather matched his melancholic mood. (Cuaca yang suram sesuai dengan suasana hatinya yang melankolis.)
142. His jovial personality always brightened up the room. (Sifatnya yang ceria selalu membuat ruangan menjadi cerah.)
143. The charismatic leader captivated the audience with his speech. (Pemimpin yang karismatik memikat audiens dengan pidatonya.)
144. The uninteresting book failed to hold her attention. (Buku yang tidak menarik gagal menarik perhatiannya.)
145. He was gullible and often fell for scams. (Dia mudah ditipu dan sering terjebak dalam penipuan.)
146. Her skeptical nature made her question everything. (Sifat skeptisnya membuatnya mempertanyakan segalanya.)
147. Being resourceful helped him solve problems efficiently. (Kemampuan untuk mengatasi masalah membantunya menyelesaikan masalah dengan efisien.)
148. His inept handling of the situation worsened matters. (Penanganannya yang tidak cakap terhadap situasi memperburuk keadaan.)
149. The magnificent view of the sunset left everyone in awe. (Pemandangan matahari terbenam yang megah membuat semua orang terpesona.)
150. The mediocre performance failed to impress the audience. (Pertunjukan yang biasa-biasa saja gagal membuat penonton terkesan.)
151. Courageous individuals face challenges with bravery. (Individu yang berani menghadapi tantangan dengan keberanian.)
152. Fearful people tend to avoid confrontations. (Orang yang penuh ketakutan cenderung menghindari konfrontasi.)
153. Compassionate individuals show empathy towards others. (Individu yang berbelas kasih menunjukkan empati kepada orang lain.)
154. Callous behavior often leads to hurt feelings. (Perilaku yang acuh tak acuh sering kali menyebabkan perasaan terluka.)
155. The innocent child was unaware of the dangers. (Anak yang polos tidak menyadari bahayanya.)

Kampung Inggris yang Viral di Indonesia

Kampung Inggris adalah sebuah area di Indonesia, tepatnya terletak di kawasan Dusun Kebon Tegalrejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Lokasi ini dikenal sebagai tempat di mana banyak orang belajar bahasa Inggris secara intensif.

Berikut beberapa informasi mengenai Kampung Inggris di Indonesia:

Sejarah dan perkembangan

Kampung Inggris mulai dikenal sekitar tahun 2005. Awalnya, Kampung Inggris ini adalah program kecil yang diadakan oleh beberapa warga setempat yang memiliki latar belakang bahasa Inggris. Kemudian, popularitasnya semakin meningkat hingga menjadi pusat belajar bahasa Inggris yang terkenal di Indonesia.

Pendidikan Bahasa Inggris

Tempat ini dikenal sebagai pusat pelatihan bahasa Inggris intensif, di mana banyak sekali lembaga kursus dan lembaga pendidikan bahasa Inggris berdiri. Masyarakat dari berbagai wilayah di Indonesia, terutama siswa, mahasiswa, dan profesional, datang ke Kampung Inggris untuk belajar bahasa Inggris dengan berbagai metode pembelajaran yang beragam.

Fasilitas dan Metode Pembelajaran

Kampung Inggris menyediakan berbagai fasilitas seperti kelas-kelas belajar, penginapan, fasilitas olahraga, dan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris peserta. Metode pembelajarannya beragam, termasuk penggunaan teknologi, program interaktif, diskusi kelompok, dan praktek langsung.

Kegiatan Sosial dan Budaya

Selain kegiatan belajar, terdapat juga kegiatan sosial dan budaya di Kampung Inggris, seperti festival budaya, pertunjukan seni, dan kegiatan sukarela. Hal ini membantu peserta kursus untuk berinteraksi lebih luas dan meningkatkan pengalaman belajar bahasa Inggris mereka.

Dampak dan Manfaat

Kampung Inggris telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia. Banyak orang yang telah berhasil meningkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya setelah mengikuti program di sana.

Kampung Inggris telah menjadi destinasi populer bagi mereka yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka dengan cepat dan efektif. Hal ini juga berkontribusi pada industri pendidikan di Indonesia, menjadi pusat belajar bahasa Inggris yang terkenal di negara ini.

 

Demikian artikel singkat yang memuat tentang Daftar atau Kumpulan Kata Sifat Dalam Bahasa Inggris, baca juga artikel kami lainnya tentang daftar Kosakata yang sering digunakan, seperti kata kerja, kata sifat, Kata benda dalam bahasa Inggris dan artikel- artikel lainnya yang berhubungan dengan pembendaharaan kata.