Detak Jantung Normal – Detak jantung atau denyut jantung merupakan debaran jantung per menit sebagai akibat dari adanya aliran darah yang melalui jantung. Jumlah detak jantung ini bervariasi, tergantung pada usia, kondisi tubuh, kondisi jantung, aktivitas yang tengah dilakukan, suhu udara dan juga emosi seseorang.
Alat untuk mengetahui detak jantung disebut dengan Stetoskop, alat ini biasa digunakan para dokter untuk memantau kondisi jantung seseorang.
Kemudian, Adanya kontraksi pada jantung ini kemudian mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri.
Denyut nadi diartikan sebagai kontraksi arteri (pembuluh darah bersih) per menit sebagai respons terhadap detak jantung. Jadi, Jumlah Detak Jantung SAMA Dengan Denyut Nadi, dan mengukur denyut nadi sama halnya dengan cara menghitung detak jantung.
Itulah mengapa para dokter selalu menggunakan denyut nadi untuk memeriksa kondisi dan fungsi jantung berjalan dengan baik atau tidak. Pemeriksaan denyut nadi juga bisa dilakukan untuk mengetahui aliran darah, menemukan tanda-tanda penyakit, serta bisa memeriksa kesehatan tubuh secara umum.
Daftar Isi Artikel
Cara Menghitung Detak Jantung Normal
Cara menghitung denyut nadi ini bisa dilakukan di pergelangan tangan, leher, di belakang lutut, serta kunci paha. Cukup dengan gunakan dua jari (telunjuk dan jari tengah) untuk meraba nadi di tempat-tempat tersebut, hingga Anda bisa merasakan denyutannya.
Lalu, hitunglah jumlah denyut nadi selama satu menit, atau hitung per 15 detik lalu kalikan 4, dan itulah detak jantung normal rata-rata per menit Anda.
Berapa Denyut Nadi Normal Per Menit?
Para dokter membagi rata-rata detak jantung normal ketika beristirahat / bersantai– menjadi 4 kategori usia, yaitu:
Detak Jantung Normal
- Bayi usia di bawah 1 tahun = 100-160 per menit
- Anak usia 1-10 tahun = 70-120 per menit
- Anak remaja usia 11-17 tahun = 60-100 per menit
- Usia dewasa di atas 17 tahun = 60-100 per menit
Sejatinya, detak jantung ataupun denyut nadi setiap orang bisa berbeda. Bahkan, di setiap pribadi pun denyut nadi bisa berbeda di setiap waktunya. Tentu, Anda bisa merasakan perbedaan detak jantung ketika habis berolahraga dan ketika bersantai, bukan?
Ya, ketika berolahraga detak jantung bisa bekerja dengan sangat cepat. Sebaliknya, detak jantung yang rendah bisa terjadi ketika Anda sedang beristirahat.
Namun, tahukah Anda bahwa kondisi kebugaran tubuh juga bisa berdampak pada detak jantung/denyut nadi rata-rata seseorang? Karenanya, Anda perlu mengetahui berapa detak jantung atau Denyut Nadi Normal tersebut, agar Anda bisa memperkirakan kondisi dan kesehatan tubuh Anda.
Hal-Hal yang Berpengaruh Terhadap Detak Jantung / Denyut Nadi
- Perbedaan usia. Pada orang dewasa detak jantung jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan detak jantung pada bayi dan anak-anak.
- Postur tubuh. Semakin besar postur tubuh seseorang (obesitas), maka semakin besar pula kinerja detak jantungnya. Bahkan, orang yang obesitas bisa memiliki rata-rata detak jantung 100 BPM atau lebih.
- Suhu udara. Semakin tinggi suhu atau kelembapan udara, semakin tinggi pula kinerja detak jantung. Hal ini disebabkan karena jantung harus memompa darah lebih banyak. Alhasil, detak jantung akan meningkat hingga 5-10 kali per menit.
- Konsumsi obat-obatan. Penggunaan obat-obat tertentu juga bisa berdampak pada kinerja detak jantung, bisa semakin tinggi dan bisa pula semakin rendah. Jika Anda mengonsumsi obat yang bisa memblokir adrenalin, maka kinerja jantung akan melemah. Sebaliknya, jika Anda mengonsumsi obat tiroid, detak jantung bisa menjadi lebih tinggi.
- Posisi tubuh. Posisi Anda ketika duduk, berbaring, atau berdiri juga berpengaruh terhadap detak jantung.
- Kestabilan emosi juga berpengaruh terhadap tinggi rendahnya detak jantung. Anda yang tengah berada dalam emosi sedih, cemas, atau stres akan memiliki detak jantung yang lebih tinggi dibandingkan ketika dalam emosi tenang.
Ketika Detak Jantung di Bawah Normal
Menurut American Heart Association, detak jantung yang lambat bisa menyiratkan bahwa fungsi jantung bekerja secara efisien. Terbukti pada detak jantung rata-rata yang dimiliki para atlet –ketika bersantai– yang berkisar antara 40-60 BPM.
Namun, jika Anda tidak gemar berolahraga dan memiliki detak jantung lemah (di bawah 60 BPM), itu bisa jadi merupakan tanda dari adanya masalah pada sistem listrik jantung (bradycardia). Yang artinya, alat pacu jantung alami tidak bisa bekerja dengan baik atau jalur listrik jantung tengah terganggu.
Jika dibiarkan, gangguan ini akan mengganggu fungsi jantung sebagai pemompa darah, sehingga kebutuhan darah pada tubuh tidak bisa terpenuhi dengan baik.
Gejala yang bisa dilihat dari gangguan fungsi jantung ini di antaranya seperti, letih, lemah, lesu, pusing, kebingungan, pingsan, dan sesak napas. Atau bahkan dalam situasi yang ekstrem, gangguan ini bisa berakibat pada terjadinya serangan jantung atau gagal jantung.
Ketika Denyut Jantung di Atas Rata-Rata Normal
Ketika berolahraga, tekanan jantung memang akan meningkat demi menyediakan lebih banyak oksigen bagi tubuh. Namun, jika Anda tengah dalam kondisi santai, dan detak jantung Anda berada di atas rata-rata (di atas 100 BPM), Anda wajib waspada.
Karena bisa jadi, Anda tengah berada dalam kondisi Tachycardia. Kondisi yang menyiratkan bahwa jantung dan kardiovaskular tidak dalam kondisi normal.
Bahkan, menurut sebuah studi dari Medical College of Universitas Qingdao di Shandong, Cina, orang-orang yang demikian berpotensi lebih besar untuk mengalami kematian dini.
Cara Sehat Menjaga Fungsi dan Kinerja Jantung
Nyatanya, detak jantung yang terlalu cepat atau terlalu lambat sama-sama kurang baik bagi kesehatan. Karenanya, Anda perlu menjaga kesehatan dan kinerja jantung agar tetap optimal dan kesehatan tubuh tetap terjaga.
Berikut beberapa cara merawat kesehatan jantung yang bisa Anda terapkan.
- Atur pola makan yang sehat dan ramah jantung. Misalnya, dengan mengonsumsi berbagai sayur dan buah, minyak zaitun, ikan, produk susu rendah / non-lemak, biji-bijian, kacang, serta gandum.
- Usahakan senantiasa aktif berolahraga. Jika tidak bisa setiap hari, Anda bisa mengaturnya beberapa hari sekali atau paling tidak seminggu sekali. Dan jika Anda mengidap penyakit tertentu, konsultasikan dengan dokter olahraga apa yang diperbolehkan untuk Anda jalani.
- Jika Anda mengalami masalah dengan berat badan, utamanya berat badan yang berlebih (obesitas), turunkan berat badan dan jaga berat badan sehat Anda.
- Kelola masalah kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi atau Kolesterol Tinggi. Karena penyakit-penyakit itu pun bisa berdampak pada kesehatan jantung.
- Jika Anda mengalami gejala sesak napas parah atau serangan jantung, segera hubungi pihak medis untuk mendapatkan pertolongan pertama pada jantung.
Nah, itulah sekilas informasi tentang detak jantung normal, Denyut Nadi Normal dan cara sehat menjaga fungsi jantung. Semoga bermanfaat.