TROMBOSIT Normal : Cara Menaikan, Obat & Makanan Penambah Trombosit

Trombosit Normal – Dalam tubuh manusia tersusun atas kandungan air dalam jumlah besar, salah satunya untuk membentuk darah. Darah tersusun dari plasma darah dan sel darah. Sel darah sendiri tersusun atas tiga bagian, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit (keping darah).

Trombosit atau yang biasa disebut dengan platelet (keping darah) merupakan bagian dari darah yang berfungsi dalam pembekuan darah. Jadi, bila Anda bertanya “Apa itu trombosit?” jawabannya ialah bagian dari darah yang bertugas untuk membekukan darah pada saat terjadi cedera, baik di dalam maupun luar tubuh.

Trombosit memiliki bentuk menyerupai sayatan kertas yang telah dipotong-potong menjadi bagian yang sangat kecil. Di dalam tubuh, trombosit diproduksi oleh sumsum tulang. Secara berkelanjutan, sumsum tulang ini akan memproduksi trombosit guna mengganti trombosit tua dengan yang baru. Hal ini dikarenakan umur trombosit di dalam tubuh hanya berkisar 9-10 hari saja.

 

Berapa Jumlah Trombosit Normal?

cara menaikan trombosit
vonvon.id

Jumlah kandungan trombosit yang normal akan mencegah terjadinya pendarahan di dalam tubuh. Lalu, berapa jumlah trombosit normal dalam tubuh? Jumlah trombosit normal di dalam tubuh idealnya berkisar 150.000-450.000 trombosit per mikro-liter.

Namun, ada pula beberapa rujukan kesehatan yang menyebutkan jumlah trombosit normal berkisar 200.000-400.000 trombosit per mikro-liter.

Jadi, bila angka trombosit Anda jauh di bawah/di atas nilai tersebut, hal ini sudah menunjukkan suatu kondisi yang tidak sehat. Kondisi trombosit rendah disebut dengan trombositopenia.

Sementara kondisi trombosit tinggi disebut dengan trombositosis. Baik kondisi trombosit rendah maupun tinggi sama-sama berpengaruh buruk bagi kesehatan tubuh. Bahkan kondisi terburuk dapat merenggut nyawa si pasien.

 

Kondisi Trombosit Tinggi (Trombositosis)

trombosit normal
alodokter.com

Pada umumnya, masyarakat Indonesia hanya mengetahui kondisi trombosit rendah–seperti yang dialami pada pasien demam berdarah (DBD)–padahal trombosit yang tinggi juga dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Trombosit yang tinggi (trombositosis) merupakan penyebab utama terjadinya penggumpalan darah. Darah yang menggumpal dapat menyebabkan penyumbatan bahkan pendarahan.

Penyebab trombositosis sendiri ada dua faktor, yaitu faktor primer dan faktor sekunder. Berikut adalah penjelasannya.

a. Trombositosis Primer

Trombositosis primer biasa disebut dengan trombositosis esensial. Penyebab kondisi ini biasanya dikarenakan gangguan pada sumsum tulang, leukimia myelogenous kronik, polisitemia vera (penyakit kelebihan darah), atau faktor bawaan genetik.

Gejala yang dialami oleh si pasien, yaitu sakit/denyut di sekitar tangan dan kaki; kehilangan fungsi penglihatan secara temporer; pembesaran limpa; atau pendarahan (mimisan, gusi berdarah, atau memar).


b. Trombositosis Sekunder

Trombosit sekunder bisanya disebabkan oleh infeksi atau kondisi penyakit yang sedang diderita oleh pasien. Kondisi ini membuat tubuh bereaksi secara berlebihan dengan melepas sitkin-sitkin yang dapat meningkatkan produksi trombosit dalam tubuh.

Selain kondisi itu, ada beberapa penyebab yang memicu terjadinya trombosit sekunder, di antaranya ialah:

  • Reaksi alergi
  • Serangan jantung
  • Latihan fisik
  • Kekurangan zat besi
  • Kekurangan vitamin
  • Menderita kanker

Kondisi di atas dapat menyebabkan tubuh bereaksi dengan memproduksi trombosit dalam jumlah besar. Lalu, gejala apa yang akan dialami oleh pasien?

Orang yang mengalami trombosit sekunder akan merasakan beberapa gejala, seperti: pusing/sakit kepala, kelelahan, sakit dada, kesemutan pada tangan dan kaki, mudah pingsan, atau gangguan penglihatan sementara.

 


Bagaimana Cara Mencegah Trombositosis?


Hal yang perlu Anda perhatikan pada kondisi trombositosis (baik primer maupun sekunder) ialah tidak semua kondisi menimbulkan gejala. Ada beberapa pasien yang mengalami trombositosis tanpa diberangi dengan gejala-gejala di dalam tubuh.

Oleh sebab itu, salah satu tindakan preventif yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan check-up secara berkala. Hal ini semakin penting untuk Anda yang sudah menginjak usia 50-70 tahun. Pasalnya, pada rentang usia tersebut kondisi trombositosis lebih sering ditemui.

Salah satu hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah trombositosis yaitu dengan melakukan pola makan sehat, mempertahankan berat badan normal, tidak merokok, dan rajin melakukan aktivitas fisik ringan selama 30 menit per hari. Bentuk olahraga yang dapat dilakukan berupa jalan santai atau bersepeda santai di pagi/sore hari.

 

Kondisi Trombosit Rendah (Trombositopenia)

cara menaikan trombosit
portalcirebon.com

Trombositopenia dapat dialami oleh anak-anak ataupun orang dewasa. Kondisi ini dapat disebabkan karena produksi trombosit yang rendah atau penghancuran sel trombosit yang lebih cepat daripada produksinya.

Hal ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti: penyakit kanker tertentu, proses penyembuhan kanker (seperti kemoterapi atau radioterapi), kelainan darah, infeksi (virus ataupun bakteri dalam darah), kontak dengan zat kimia tertentu dalam kurun waktu lama, konsumsi alkohol, konsumsi obat-obatan tertentu, atau kondisi auto-imun.

Si pasien yang mengalami trombositopenia dapat merasakan beberapa gejala, seperti mudah lelah, pendarahan (pada urine, tinja, atau darah menstruasi yang berlebihan), memar, bintik-bintik merah pada kulit, pembengkakan limpa, atau sakit kuning.

Sama halnya dengan trombositosis, kondisi trombositipenia tidak melulu menunjukkan gejala. Ada beberapa pasien yang mengidap tanpa diberangi dengan gejala. Sekalipun ada, gejala utamanya ialah pendarahan.

 

 

Cara Menaikkan Trombosit

trombosit
google image

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menaikkan trombosit, beberapa di antaranya ialah:

  1. Istirahat dan Tidur yang Cukup
    Istirahat yang cukup (7-8 jam sehari) dapat memulihkan kondisi tubuh. Dengan begitu, tubuh pun dapat ‘bekerja’ dengan baik dalam memproduksi trombosit.
  2. Hindari Aktivitas yang Menyebabkan Pendarahan
    Dengan menghindari aktivitas fisik yang dapat menyebabkan pendarahan, Anda sudah menurunkan risiko pendarahan dalam tubuh.
  3. Minum yang Cukup
    Seperti yang sudah disebutkan di bagian atas bahwa darah tersusun dari kandungan air dalam jumlah banyak. Minum dalam jumlah yang cukup dapat membantu produksi darah (dan juga trombosit) dalam jumlah cukup.
  4. Hindari Obat Tertentu
    Ada beberapa obat-obatan yang dapat menghambat produksi dan kerja dari trombosit. Dengan menghindari obat-obatan tersebut, Anda akan membantu tubuh dalam memproduksi trombosit. Beberapa obat-obatan yang perlu dihindari, yaitu Aspirin dan Ibuprofen.
  5. Konsumsi Makanan yang Dapat Menaikkan Trombosit
    Sayur dan buah-buahan ada yang berperan menaikkan trombosit, misalnya saja sayuran berdaun hijau. Selain itu, Anda bisa memilih makanan yang mengandung vitamin B12, asam folat, dan omega-3 yang dipercaya dapat meningkatkan produksi trombosit.

Makanan untuk Menaikkan Trombosit

Makanan untuk Menaikkan Trombosit
Makanan untuk Menaikkan Trombosit

Makanan itu sendiri tidak secara langsung dapat meningkatkan trombosit secara signifikan. Namun, konsumsi makanan tertentu yang kaya akan nutrisi tertentu dapat membantu tubuh memperbaiki jumlah trombosit. Ini bisa membantu mempercepat proses penyembuhan, tetapi sebaiknya disesuaikan dengan saran dokter.

Di masyarakat sudah dikenal beberapa makanan untuk menaikkan trombosit. Beberapa di antaranya, yaitu hati (baik hati ayam maupun hati sapi), buah bit, buah aprikot (buah dengan kandungan zat gizi yang tinggi), kurma, dan gandum utuh. Angkak dan jambu merah juga dipercaya dapat meningkatkan trombosit dengan cepat.

Berikut beberapa jenis makanan secara detail yang dikenal bermanfaat untuk membantu memelihara jumlah trombosit:

Makanan Kaya Zat Besi

Makanan seperti daging merah, hati, ayam, ikan, kacang-kacangan, lentil, dan biji-bijian merupakan sumber zat besi yang penting untuk membantu pembentukan sel darah merah, termasuk trombosit.

Makanan Kaya Vitamin C

Buah-buahan seperti jeruk, stroberi, kiwi, serta sayuran seperti paprika merah dan brokoli mengandung vitamin C yang membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.

Makanan Berdaun Hijau

Sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale, dan brokoli mengandung vitamin K yang berperan dalam pembekuan darah yang sehat.

Minyak Ikan

Minyak ikan mengandung omega-3, yang dapat membantu meningkatkan fungsi sel darah putih dan trombosit.

Makanan Kaya Protein

Telur, susu, produk susu rendah lemak, serta kacang-kacangan merupakan sumber protein yang penting untuk pembentukan sel darah.

Air Putih

Minum air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Ini juga membantu menjaga aliran darah yang baik.

Meskipun makanan tersebut dapat membantu tubuh dalam proses penyembuhan, penting untuk diingat bahwa perubahan drastis dalam jumlah trombosit biasanya memerlukan perawatan medis yang tepat dan segera. Konsultasikan dengan dokter atau profesional medis untuk saran yang tepat terkait dengan perawatan medis dan diet yang sesuai.


Demikian informasi kami tentang trombosit dan cara meningkatkan trombosit. Cara ini berlaku juga untuk meningkatkan trombosit anak dan dewasa. Hanya saja untuk alasan kesehatan, pengobatan dengan bahan alami sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter, terlebih untuk pasien anak-anak. semoga bermanfaat, salam sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *