√ KONFLIK SOSIAL : Pengertian, Jenis, Penyebab, Dampak & Contoh Konflik Sosial

Konflik Sosial – Anda pasti pernah melihat konflik terjadi. Hal yang paling umum dilihat berupa konflik fisik. Konflik fisik ini berupa baku hantam antara seseorang atau kelompok dengan seseorang atau kelompok lain. Hal ini jelas dari asal kata konflik yaitu configere yang berarti saling pukul.

Konflik sebenarnya memiliki cakupan yang lebih besar selain saling pukul. Secara umum konflik adalah rasa tidak suka yang bisa diekspresikan secara fisik maupun psikis dari satu individu atau kelompok ke individu atau kelompok lain.

Pengertian Konflik Sosial

pengertian konflik sosial
pixabay.com

Konflik sosial adalah suatu proses sosial yang melibatkan percekcokan, perselisihan, atau pertentangan antara dua kelompok atau lebih dalam masyarakat, yang disebabkan oleh adanya perbedaan atau ketidaksesuaian dalam hal nilai, kepentingan, kebudayaan, atau kekuasaan.

Munculnya konflik sosial ini biasanya karena perbedaan. Baik itu perbedaan pendapat, penampilan, ras, ideology, budaya dan perbedaan lain. Dari segi umum ini, Anda bisa melihat bagaimana bentuk konflik ini bekerja di dalam lingkup sosial.

Konflik sosial dapat membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, tergantung pada cara penyelesaian dan penanganannya.

Penyebab Konflik Sosial

konflik sosial dan budaya
okezone.com

Nah, dari banyak bentuk konflik di atas, penyebab konflik bisa disimpulkan menjadi hal – hal berikut

  • Perbedaan antar individu
  • Perbedaan latar belakang dan nilai moral
  • Perbedaan kepentingan dalam mencapai tujuan tertentu
  • Perubahan nilai – nilai yang ada dalam masyarakat

Dampak Konflik Sosial

dictio.id

Konflik sesungguhnya bisa menghasilkan hal positif dan negatif. Berikut adalah dampaknya dilihat dari sisi – sisi tersebut.

Dampak Positif Konflik Sosial

  • Meningkatkan solidaritas dalam kelompok saat terjadi perseteruan dengan pihak lain. Contohnya bersatunya kerajaan – kerajaan di Indonesia dalam memerangi penjajah.
  • Munculnya diskusi antara aspek kehidupan yang baru. Contoh konflik perang saudara Amerika membantu membentuk nilai – nilai anti perbudakan.
  • Menghasilkan diskusi dan jalan tengah dalam menenangkan pihak yang berseteru. Contoh penggunaan “Tuhan yang Maha Esa” pada sila pertama agar mampu mengayomi semua agama daripada berfokus pada Islam seperti yang ada di bentukan awal Pancasila.

Dampak Negatif Konflik Sosial

  • Perseteruan bisa membuat keretakan antara kelompok. Contohnya tindakan GAM pada tahun 2000 untuk membentuk negara Islam di Aceh.
  • Menimbulkan stigma pada kelompok tertentu. Contohnya pandangan bahwa warga Asing selalu tidak bermoral karena menerima sex bebas.
  • Timbulnya diskriminasi pada kelompok tertentu. Contohnya pembunuhan etnis China saat pemerintahan Orde Baru.

 

Jenis Konflik Sosial

jenis-jenis konflik
pixabay.com

Dari pengertian konflik sosial, Anda bisa menemukan berbagai jenis yang terjadi di masyarakat. Berikut adalah macam – macam bentuk konflik sosial:

1. Konflik Berdasarkan Pihak yang Terlibat di Dalamnya

  • Konflik Dalam Individu

Konflik dalam individu ini bisa diartikan sebagai konflik yang terjadi dalam mental seseorang karena suatu hal. Hal ini bisa berupa pilihan yang berbeda dengan kata hati.

Contohnya seseorang yang menyesal bekerja sebagai kriminal untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dalam diri orang tersebut, ia mengalami konflik antara nilai moral diri dengan tekanan ekonomi yang harus dipenuhi.

  • Konflik Antar-Individu

Konflik ini bisa terjadi karena perbedaan antara individu dengan individu lain. Hal ini biasanya berupa debat dan perseteruan. Bentuk konflik seperti ini biasanya diawali dengan satu individu tidak senang dengan kepribadian individu lain dan hal ini ditanggapi negatif oleh individu yang jadi target.

  • Konflik Antar Individu dan Kelompok

Konflik ini biasanya terjadi saat seseorang tidak mampu beradaptasi dengan situasi suatu kelompok yang ia masuki. Contoh saja orang asing yang datang ke Indonesia berpakaian terlalu terbuka.

Jika tidak ada rasa saling menerima dalam hal tersebut, pihak masyarakat Indonesia merasa orang asing tersebut tidak sopan dan pihak asing tersebut merasa masyarakat Indonesia menekan kebebasannya berpakaian.

  • Konflik Antar Kelompok Dalam Organisasi yang Sama

Konflik yang satu ini biasanya adalah perpecahan dalam suatu lingkup payung organisasi yang sama. Perbedaan ini bisa karena pemahaman dan perbedaan cara dalam mencapai tujuan organisasi. Contohnya adalah aliran Muhammadiah dan NU dalam ajaran agama Islam di Indonesia.

  • Konflik Antar Organisasi

Konflik ini berupa tindakan yang dilakukan organisasi berefek negatif pada organisasi lain. Contoh yang paling umum adalah peperangan antar negara. Serangan Jepang ke Pearl Harbor pada perang dunia kedua membuat Amerika harus ikut perang saat itu.

  • Konflik Antar Individu Dalam Organisasi yang Berbeda

Konflik yang ini sama dengan konflik antar individu tapi dengan dasar perilaku organisasi. Contoh saja perdebatan dua orang individu dalam menentukan partai mana yang paling cocok memimpin negaranya.

2. Konflik Berdasarkan Fungsinya

  • Konflik Konstruktif

Konflik ini biasanya memiliki nilai positif dalam pengaruhnya ke organisasi atau kelompok. Contohnya protes yang dilakukan oleh Gandhi di India untuk menentang Inggris. Hal ini berefek positif dalam membangun jalan kemerdekaan India.

  • Konflik Destruktif

Konflik jenis ini memiliki nilai negatif secara keseluruhan dalam pengaruhnya ke organisasi atau kelompok. Contohnya adalah pembantaian yang dilakukan G30SPKI dalam mengangkat ideology komunisme. Hal ini membuat orang Indonesia menjauhi komunisme dan masih memandang Rusia dan China sebagai negara yang tidak boleh ditiru.

3. Konflik Berdasarkan Posisi Seseorang dalam Organisasi

  • Konflik Vertikal

Konflik ini berupa permasalahan antara individu yang memiliki jabatan berbeda dalam organisasi. Contohnya adalah perseteruan antara karyawan dan boss perusahaan.

  • Konflik Horizontal

Konflik yang muncul antara seseorang yang memiliki jabatan dan kedudukan sama. Contohnya perseteruan antara manajer keuangan dengan manager operasional.

  • Konflik Garis Staf

Konflik ini biasanya terjadi pada seseorang yang memegang kendali organisasi dengan individu yang berlaku sebagai penasehat di situ. Contohnya adalah perdebatan yang terjadi antara presiden dengan menteri keuangan.

  • Konflik Peran

Konflik yang terjadi pada individu yang memegang lebih dari satu peranan dalam organisasi. Contoh sebagai anggota DPR, mereka harus menjunjung keinginan rakyat tapi hal ini sulit dilakukan karena keterikatan orang tersebut dengan interest partai.

4. Konflik Berdasarkan Dampak yang Ditimbulkan

  • Konflik Fungsional

Konflik ini bisa menghasilkan keuntungan jika dapat diarahkan dan dikontrol. Contoh adalah konflik berbentuk persaingan antar karyawan untuk mendapat reward dari perusahaan. Hal ini tentu positif meningkatkan tingkat produksi perusahaan selama persaingan masih sehat.

  • Konflik Disfungsional

Konflik ini tidak akan menguntungkan dalam bentuk apapun. Contohnya tawuran antar sekolah hanya karena kalah dalam pertandingan basket.

5. Konflik Berdasarkan Sumbernya

  • Konflik Tujuan

Konflik yang muncul antara individu atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu. Contoh untuk mencapai kemenangan dalam kursi DPR, partai – partai saling berseteru untuk menjatuhkan nama partai lain.

  • Konflik Peranan

Konflik ini muncul pada individu yang memiliki peranan ganda dalam kehidupannya. Contoh seorang wanita karir yang sudah berkeluarga harus memutuskan pilihan berat antara kerja dan menjadi ibu bagi anak – anaknya.

  • Konflik Nilai

Konflik yang bisa terjadi karena gesekan nilai – nilai yang dianut oleh individu atau kelompok. Contoh perseteruan antar agama yang masih sering muncul.

  • Konflik Kebijakan

Konflik yang muncul karena pihak yang berada di posisi tinggi menentukan kebijakan tertentu. Contohnya protes buruh saat perusahaan memutuskan kebijakan pengurangan hari cuti.

6. Konflik Berdasarkan Bentuknya

  • Konflik Realistis

Konflik yang terjadi karena ada kekecewaan pihak terhadap sesuatu. Hal ini biasanya berhubungan dengan sesuatu yang logis dan nyata. Contohnya protes mahasiswa saat harga BBM naik.

  • Konflik Non-Realistis

Konflik yang didasari sesuatu yang tidak jelas dengan tujuan meredakan konflik. Contoh menyalahkan seseorang karena ilmu gaib karena tidak dapat menjelaskan mengapa orang tersebut tiba – tiba menjadi kaya. Jadi daripada mencari penjelasan yang jelas, orang menyalahkan ilmu gaib supaya orang tidak bertanya – tanya lagi.

 

Cara Penanganan Konflik Sosial

Cara Penanganan Konflik Sosial
Cara Penanganan Konflik Sosial | id.pinterest.com

Konflik sosial dapat ditangani dengan berbagai cara, baik secara preventif maupun korektif, yang bertujuan untuk mengurangi, mengatasi, atau mengakhiri konflik sosial. Beberapa cara penanganan konflik sosial antara lain:

1. Mediasi, yaitu cara penanganan konflik sosial dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, profesional, dan berwenang untuk membantu kelompok-kelompok yang berkonflik mencapai kesepakatan atau penyelesaian yang saling menguntungkan.

2. Negosiasi, yaitu cara penanganan konflik sosial dengan melakukan komunikasi, dialog, atau diskusi langsung antara kelompok-kelompok yang berkonflik untuk mencari titik temu atau kesepahaman yang dapat menerima atau menghormati perbedaan yang ada.

3. Arbitrase, yaitu cara penanganan konflik sosial dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, profesional, dan berwenang untuk memberikan keputusan atau penyelesaian yang mengikat bagi kelompok-kelompok yang berkonflik berdasarkan fakta, hukum, atau norma yang berlaku.

4. Konsiliasi, yaitu cara penanganan konflik sosial dengan melakukan upaya-upaya untuk memulihkan hubungan, kepercayaan, atau kerjasama antara kelompok-kelompok yang berkonflik dengan cara memberikan maaf, pengampunan, atau rekonsiliasi.

 

Kesimpulan

Konflik sosial adalah suatu proses sosial yang melibatkan percekcokan, perselisihan, atau pertentangan antara dua kelompok atau lebih dalam masyarakat, yang disebabkan oleh adanya perbedaan atau ketidaksesuaian dalam hal nilai, kepentingan, kebudayaan, atau kekuasaan. Konflik sosial dapat membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, tergantung pada cara penyelesaian dan penanganannya.

Konflik sosial dapat ditangani dengan berbagai cara, baik secara preventif maupun korektif, yang bertujuan untuk mengurangi, mengatasi, atau mengakhiri konflik sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *