Alat Pelindung Diri – Keselamatan bekerja adalah hal yang wajib diprioritaskan bagi seluruh perusahaan. Untuk menjamin pelaksanaannya, hal ini juga diatur di dalam Undang Undang Ketenagakerjaan. Tujuannya guna membuat standard yang jelas mengenai keselamatan kerja yang di dalamnya terdapat aspek APD.
APD atau alat perlindungan diri adalah komponen alat yang mampu memberi perlindungan ekstra pada seseorang dari risiko menjadi korban kecelakaan kerja. Dengan kata lain, APD merupakan perlengkapan wajib yang harus digunakan saat bekerja.
Umumnya, penggunaannya disesuaikan dengan tingkat bahaya serta risiko yang harus dihadapi, baik oleh para pekerja maupun orang-orang di sekelilingnya. Sehingga, diharapkan proses kerja dapat berlangsung aman untuk semua pihak.
Daftar Alat Pelindung Diri dan Keselamatan Kerja (APD K3)
- Helm Pengaman (Safety Helmet)
- Penutup Telinga (Ear Muffs)
- Penyumbat Telinga (Ear Plug)
- Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
- Masker
- Respirator
- Pelindung Wajah (Face Shield)
- Tali Pengaman (Safety Harness)
- Sabuk Pengaman (Safety Belt)
- Sarung Tangan (Gloves)
- Sepatu Karet (Boots)
- Sepatu Pengaman (Safety Shoes)
- Jas Hujan (Raincoat)
- Pelampung
- Rompi Safety
- Wearpack atau Coverall
Daftar Isi Artikel
- Alat Pelindung Diri dan Fungsinya
- 1.. Helm Pengaman (Safety Helmet)
- 2. Penutup Telinga (Ear Muffs)
- 3. Penyumbat Telinga (Ear Plug)
- 4. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
- 5. Respirator
- 6. Pelindung Wajah (Face Shield)
- 7. Tali Pengaman (Safety Harness)
- 8. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
- 8. Sarung Tangan (Gloves)
- 9. Sepatu Karet (Sepatu boots)
- 10. Sepatu Pengaman (Safety Shoes)
- 11. Jas Hujan (Raincoat)
- 12. Pelampung
- 13. Rompi Safety
- 14. Coverall atau Wearpack
- ARTIKEL LAINNYA
- Terkait
Alat Pelindung Diri dan Fungsinya
Setelah sebelumnya kita membahas daftar alat pelindung diri dan keselamatan kerja K3 secara singkat. Dalam sub ini kita akan menjabarkan alat-alat tersebut beserta dengan gambar dan juga fungsinya.
1.. Helm Pengaman (Safety Helmet)
Tujuan menggunakan helm adalah untuk menghindari benturan benda tajam dan berat yang dapat melukai kepala. Selain itu, kepala juga terlindung dari api, percikan bahan kimia, suhu ekstrem, dan radiasi panas.
Helm digunakan utamanya pada pekerjaan konstruksi, karena kemungkinan dari bahaya material-material bangunan yang jatuh dari atas bangunan.
2. Penutup Telinga (Ear Muffs)
Penggunaan ear muffs sangat tepat apabila Anda terpapar suara 40 hingga 50 dB dan 100–8000Hz. Ukurannya pun dapat mengakomodasi segala ukuran telinga karena umumnya dibuat dengan bantalan cukup besar untuk menutup seluruh daun telinga.
Meski begitu, sebaiknya hindari penggunaan ear muffs dalam jangka waktu yang terlalu lama karena dikhawatirkan akan membuat bantalan mengerut dan mengeras.
3. Penyumbat Telinga (Ear Plug)
Menggunakan ear plug dapat menghalau suara bising yang dapat merusak organ dalam telinga hingga kurang lebih 30 dB.
Anda dapat menemukan dua jenis ear plug, yaitu yang dapat digunakan berkali-kali (non disposable) dan sekali pakai (disposable). Disposable ear plug umumnya berbahan dasar kapas sedangkan non disposable ear plug berbahan dasar plastik cetak atau karet.
4. Kacamata Pengaman (Safety Glasses)
Mata adalah organ vital yang sangat rentan karena teksturnya yang lunak dan hanya dilapisi oleh kulit tipis, yaitu kelopak mata. Sehingga, penggunaan APD untuk melindungi fungsi mata adalah hal yang wajib dilakukan.
Kacamata dapat menjaga mata, baik dari paparan debu maupun asap yang dapat membuat mata iritasi, percikan cairan kimia yang umumnya terjadi di dalam laboratorium, atau cahaya yang sangat terang dan panas seperti di area pengelasan.
Ada beberapa jenis kacamata yang penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan Anda:
- Safety spectacles, digunakan untuk melindungi mata dari partikel yang beterbangan. Dapat juga digunakan untuk menghalau panas berlebihan yang tak dapat ditoleransi oleh mata;
- Safety goggles, dipakai ketika lokasi kerja yang harus Anda hadapi terpapar uap, asap, atau kabut yang mengganggu penglihatan.Bentuknya yang dilengkapi dengan segel pelindung di area mata membuat mata Anda terhindar dari percikan cairan yang mungkin datang dari segala arah; serta
- Face shielddan welding helmet,APD yang mampu melindungi wajah Anda secara utuh. Terkadang, bahaya kilatan api tak hanya berdampak pada mata, namun juga wajah Anda.
5. Respirator
Masker pernafasan memiliki fungsi untuk menyaring cemaran bahan kimia, partikel debu, mikroorganisme, asap, uap, aerosol, atau kotoran lain yang mengotori udara yang Anda hirup. Sehingga, kesehatan organ pernapasan dapat lebih terjaga dan sehat.
Respirator memiliki fungsi mirip seperti masker. Hanya saja alat safety ini biasa digunakan di lingkungan kerja berbahaya, seperti misalnya lingkungan kimia, nuklir, gua dll.
6. Pelindung Wajah (Face Shield)
Face shield atau alat pelindung wajah adalah komponen APD yang penting untuk mengurangi kemungkinan wajah terpapar cemaran air atau udara, zat kimia berbahaya, percikan larutan panas, ataupun goresan benda tajam lainnya. Biasanya alat ini digunakan pada aktivitas pengelasan.
7. Tali Pengaman (Safety Harness)
Safety harness pada dasarnya adalah bagian dari sabuk keselamatan yang wajib digunakan orang yang harus berhadapan dengan ketinggian.
Ada dua macam safety harness: full body harness dan non-full. Sesuai SK Dirjen Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kerja, penggunaan full body harness wajib untuk di tempat tinggi yang rawan terjatuh.
Supaya fungsinya dapat dirasakan secara maksimal, umumnya penggunaan harness juga dilengkapi dengan berbagai peralatan lain, seperti decender, rope clamp, dan karabiner.
8. Sabuk Pengaman (Safety Belt)
Sama seperti poin sebelumnya, alat ini juga digunakan ketika pekerja bekerja di ketingian. Perbedaan antara safety harness dan safety belt bisa dilihat dari bentuk ikatan dan fungsinya. bentuk ikatan full safety harness adalah menyelimuti seluruh tubuh.
Sedangkan safety belt hanya mengikat pada bagian pinggang saja. Alat pelindung diri ini digunakan ketika resiko jatuh dari ketinggian minim, berkebalikan dengan safety harness.
8. Sarung Tangan (Gloves)
Beberapa pekerjaan yang berhubungan dengan larutan kimia, proses pemanasan, ataupun komponen benda tajam, umumnya mengharuskan pemakaian sarung tangan secara intensif mengingat tingginya risiko cedera.Beberapa jenis sarung tangan yang paling banyak digunakan adalah:
- Cotton gloves (sarung tangan berbahan dasar katun), berguna untuk memberi proteksi dari goresan, sayatan, atau luka lainnya;
- Leather gloves (sarung tangan kulit), memiliki fungsi sama seperti sarung tangan katun. Namun, material kulit umumnya lebih nyaman untuk digunakan dan lebih kuat menahan benda yang berpotensi melukai tangan;
- Rubber gloves (sarung tangan karet), berfungsi untuk melindungi kulit dari kontak langsung dengan minyak dan bahan perekat.Pekerjaan di laboratorium juga kerap menggunakan sarung tangan karet; serta
- Sarung tangan yang didesain khusus agar mampu melindungi tangan ketika harus bekerja di lokasi yang memiliki aliran listrik, baik tegangan rendah maupun tinggi.
9. Sepatu Karet (Sepatu boots)
Tanpa sepatu yang sesuai, kaki akan rentan terluka oleh benda tajam di tanah ataupun kejatuhan benda berbahaya dari atas. Karena itu, menggunakan sepatu boot berfungsi untuk melindungi kakidari tusukan benda tajam, bahan kimia berbahaya, cairan yang terlalu dingin atau panas, dan lain-lain.
10. Sepatu Pengaman (Safety Shoes)
Serupa dengan boot, sepatu pengaman ini membantu kaki Anda terlindung dari bahaya cairan kimia, tusukan benda tajam, benturan benda berat, dan lain-lain.
Sepatu jenis ini umumnya lebih tahan lama dibandingkan dengan macam sepatu yang lain, sehingga dapat tetap berfungsi optimal dalam periode waktu yang panjang.
Anda dapat memilih material pembuat sepatu pengaman sesuai dengan kebutuhan. Ada yang memang didesain supaya tahan selip, tahan bahan panas, tahan listrik, dan tahan bahan kimia.
11. Jas Hujan (Raincoat)
Meski terkesan tak terlalu penting, jas hujan berfungsi untuk melindungi tubuh dari percikan air, baik ketika harus bekerja di bawah air hujan maupun ketika mencuci peralatan dengan air dalam jumlah besar.
Beberapa jas hujan didesain khusus agar tak hanya tahan air namun juga tahan panas danapi, seperti yang pada umumnya dipakai oleh para anggota pemadam kebakaran.
12. Pelampung
Bicara mengenai pelampung, umumnya yang orang ingat adalah life jacket yang digunakan para tim penyelamat di pesisir pantai atau kolam renang. Padahal life jacket ini hanyalah salah satu dari bermacam—macam jenis pelampung.
Ada juga buoyancy control device yang dapat diatur tingkat terapungnya, offshore life jacket yang bermanfaat di perairan terbuka, dannear shore vest untuk kondisi perairan yang tenang tanpa arus.
Sedangkan, yang paling banyak digunakan orang adalah jenis flotation aid karena sangat nyaman dan dapat menunjang proses penyelamatan di air tenang.
13. Rompi Safety
Rompi sebagai komponen APD yang baik adalah yang berbahan poliester dan mampu memantulkan cahaya karena telah didesain secara khusus dengan tambahan reflektor.
Salah satu fungsi utama menggunakan alat ini adalah supaya pekerja dapat terlihat dengan jelas pada waktu malam hari atau ketika penerangan tak terlalu memadai.
14. Coverall atau Wearpack
Wearpack adalah pakaian khusus yang dipakai oleh orang-orang yang memiliki risiko pekerjaan tinggi. Model pakaian ini umumnya menutupi leher hingga mata kaki sehingga dapat mengamankan seluruh tubuh.
Pekerja bengkel, tambang, dan pemadam kebakaran adalah orang-orang yang hampir selalu menggunakan wearpack demi keselamatan mereka. Menggunakan APD ini diharapkan tubuh terlindung dari percikan minyak, bensin, panas, api dll.
Bahan yang digunakan pun bervariasi. Ada yang menggunkan bahan drill dan katun untuk pekerjaan yang tak bersentuhan dengan api. Namun ada juga katun anti api yang mengurangi kemungkinan tubuh melakukan kontak fisik dengan api.
Garis terang yang ada pada wearpack, umumya berwarna hijau kekuningan, bernamascotch light supaya terhindar baik dari risiko tertabrak kendaraan maupun kelalaian manusia lainnya.
15. Masker
Demikianlah penjelasan macam-macam APD K3 yang harus dikenakan oleh setiap orang yang bekerja dengan faktor risiko tinggi. Setiap tempat kerja mungkin akan menambahkan alat khusus yang telah dirancang menyesuaikan pekerjaannya. Namun secara umum, itulah APD yang harus dikenakan.