Sistem Ekonomi – Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri untuk menentukan sistem ekonominya. Sistem tersebut diterapkan untuk menghadapi atau menyelesaikan segala permasalahan di ranah ekonomi.
Perbedaan metode tersebut bisa terjadi, karena disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dialami sebuah negara. Nah, apa sebenarnya pengertian, jenis, fungsi dan sistem ekonomi yang diusung Indonesia?
Daftar Isi Artikel
Pengertian Sistem Ekonomi
Setiap pakar ekonomi memiliki pendapatnya masing-masing terkait dengan pengertian dari sistem ekonomi. Namun, pada dasarnya setiap definisi tersebut bermuara pada kesimpulan yang sama atau saling terkait. Berikut ini beberapa pengertian sistem ekonomi dari sejumlah pakar ekonomi.
- Mc Eachern. Pakar ini menerangkan bahwa sistem ekonomi merupakan seperangkat mekanisme serta institusi guna mencari jawaban atas pertanyaan terkait what, how dan for whom (apa, bagaimana dan untuk siapa) suatu barang atau jasa diproduksi.
- Gilarso. Pakar ekonomi ini menjelaskan kalau sistem ekonomi merupakan tata cara menyeluruh guna mengkoordinasi perilaku masyarakat, seperti pihak bank, pemerintah, konsumen, produsen dan sebagainya, di dalam menjalankan aktivitas ekonomi (terkait dengan proses produksi, pendistribusian, konsumsi, investasi dan lainnya). Dengan begitu, terciptalah satu kesatuan yang dinamis dan teratur, sehingga kekacauan di sektor ekonomi bisa dicegah.
- M. Manu dan Gregory Grossman. Ahli ekonomi ini mendefinisikan sistem ekonomi sebagai sekumpulan unsur atau komponen yang terdiri atas berbagai unit ekonomi dan lembaga ekonomi, yang saling terkait, berinteraksi, menopang dan sekaligus mempengaruhi.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
Ada berbagai macam sistem ekonomi yang biasanya diterapkan oleh sebuah negara. Penerapan sistem tersebut pastinya dengan harapan bisa sesuai dengan kondisi negaranya. Dengan begitu, berbagai gejolak dan permasalahan ekonominya menemukan solusi yang paling tepat.
Nah, apa sajakah macam atau jenis sistem ekonomi yang paling banyak diterapkan di berbagai negara?
- Sistem Ekonomi Tradisional. Sistem ekonomi ini mengadopsi kebiasaan dan tradisi masyarakatnya yang dilakukan secara turun temurun. Sistem ini sangat bertumpu pada faktor produksi sederhana. Keunggulan dari sistem ekonomi ini adalah memiliki semangat kejujuran dan kekeluargaan pada setiap orang untuk memenuhi segala kebutuhan dalam kehidupannya.
- Sistem Ekonomi Kapitalis atau Liberal. Sistem ekonomi ini memberikan kebebasan tiada batas untuk seluruh komponen masyarakat di setiap kegiatan perekonomian, dan pemerintah tidak akan campur tangan untuk urusan tersebut. Tujuan yang melandasi sistem ekonomi tersebut adalah guna mencari keuntungan pribadi, tanpa memerlukan pertimbangan dari pihak manapun.
- Sistem Ekonomi Sosialis atau Terpusat. Sistem ekonomi ini bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalis. Oleh karena pemerintah mempunyai kekuasaan dominan dalam mengatur seluruh kegiatan ekonomi. Sehingga masyarakat akan dibatasi dengan berbagai peraturan atas kegiatan ekonomi. Sejumlah negara yang menerapkan sistem ekonomi sosialis adalah Tiongkok, Rusia, dan berbagai negara di Eropa Timur yang merupakan bekas pecahan negara Uni Soviet.
- Sistem Ekonomi Campuran. Sesuai dengan istilahnya, maka konsep ini menganut berbagai perpaduan sistem ekonomi. Pemerintah akan menerapkan peraturan yang membebaskan masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonominya, tapi tetap campur tangan di bidang perekonomiannya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar terhindar monopoli atau penguasaan ekonomi secara penuh oleh kelompok masyarakat tertentu.
Fungsi Sistem Ekonomi
Fungsi sistem ekonomi sangat vital dalam perekonomian sebuah negara. Untuk itu, pemerintahnya harus tepat dalam penerapan sistem ekonominya. Dengan begitu, sebuah negara mengalami kemakmuran dan kemajuan pesat di bidang ekonomi. Nah, apa sajakah fungsi dari sistem ekonomi?
- Sebagai penyedia dorongan dalam melangsungkan proses produksi.
- Agar tercipta koordinasi tepat pada suatu aktivitas individu dalam bidang perekonomian.
- Guna mengatur pembagian hasil suatu produksi di seluruh anggota masyarakat, agar dapat berlangsung sesuai harapan.
- Supaya bisa menciptakan mekanisme tertentu, sehingga distribusi barang serta jasa bisa berlangsung dengan baik.
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi liberal diterapkan di Indonesia kalau negara ini baru berdiri. Kemudian saat paham komunisme memasuki Tanah Air, maka berganti pula sistem ekonominya menjadi sistem ekonomi sosialis.
Lalu saat orde lama tumbang dan digantikan oleh pemerintahan orde baru maka sistem demokrasi ekonomi diusung. Oleh karena dianggap lebih sesuai.
Sistem ekonomi Indonesia pun berganti lagi ketika order reformasi bergulir. Pemerintah lebih mengusung sistem dengan landasan ekonomi kerakyatan atau ekonomi pancasila. Sistem ini termasuk dalam jenis sistem ekonomi campuran.
Penting diingat kembali kalau penerapan sistem ekonomi sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal berupa kualitas sumber daya manusia, sumber daya alam, geografis, dan kondisi fisik. Sedangkan faktor eksternalnya seperti keamanan global, politik dunia, kondisi perekonomian dunia dan perkembangan teknologi.
Nah, saat ini pemerintah Indonesia lebih mengusung sistem ekonomi pancasila, karena memiliki makna demokrasi ekonomi. Berikut ini beberapa karakteristik dari sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia.
Karakteristik Sistem Ekonomi di Indonesia
- Aktivitas ekonominya dianggap sebagai kegiatan gotong-royong atau bersama-sama, dengan mengedepankan unsur kekeluargaan.
- Berbagai cabang produksi yang dinilai strategis dan berpengaruh besar terhadap hajat hidup rakyat, maka harus dikuasai atau dikelola oleh negara demi kemakmuran rakyatnya.
- Prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan harus diterapkan pada seluruh kegiatan ekonomi.
- Pemerintah akan melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan pihak swasta. Tujuannya adalah agar tidak terjadi praktek kecurangan, seperti mafia perdagangan, monopoli yang sangat merugikan rakyat dan penipuan. Dengan demikian, akan tercipta unsur keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Agar sistem ekonomi Pancasila bisa berjalan sesuai harapan, maka pemerintah menggalakkan program koperasi. Tujuan dari langkah tersebut adalah guna meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat secara luas.
Nah, dengan penjelasan di atas bisa dipahami kalau berbagai aset yang dinilai sangat penting untuk keberlangsungan negara dan diperlukan oleh rakyat tidak bisa diserahkan kepada swasta. Pemerintah Indonesia berhak untuk menerapkan kebijakan, pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan terhadap barang strategis itu.
Bila kekayaan negara ini jatuh di pihak yang tidak bertanggung jawab, maka pemanfaatannya tidak bisa menjamin kemakmuran rakyat Indonesia secara menyeluruh.
Meskipun demikian, sistem ekonomi Pancasila tetap memberikan ruang bagi pihak swasta untuk berkiprah dalam sektor ekonomi. Hal itu terwujud dalam adanya bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta.
Jadi negara mengelola berbagai barang yang berhubungan dengan kebutuhan rakyat. Namun, swasta juga diperkenankan untuk mengelola suatu bisnis yang tetap diawasi oleh pemerintah. Agar tidak terjadi tindakan eksploitasi secara berlebihan.
Sehingga generasi penerus bangsa ini juga tetap bisa menikmati dan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sembari tetap memelihara lingkungannya.
Pastinya pemberlakuan sistem ekonomi Pancasila memiliki dasar yang sangat kuat, yakni UUD 1945 dan Pancasila. Dengan begitu, setiap pihak harus tunduk dengan segala regulasi yang sudah ditetapkan. Sehingga tidak terjadi penyalahgunaan kebijakan dan wewenang. Dengan tujuan mencapai kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.