Air ternyata memiliki siklus yang sering disebut dengan siklus hidrologi atau siklus air. Informasi mengenai siklus air ini sendiri sebenarnya sudah pernah diberikan kepada hampir setiap orang yang sudah pernah mengenyam bangku pendidikan setidaknya di tingkat SD atau SMP di mana siklus air ini sendiri selalu menjadi materi pelajaran yang cukup umum dan mungkin sudah banyak yang tahu mengenai siklus ini.
Namun banyak juga mungkin masih belum mendapatkan gambaran secara lebih mendetail mengenai bagaimana siklus hidrologi tersebut terjadi atau bagaimana proses keseluruhan dari proses tersebut. Untuk itu berikut ini adalah penjelasan yang akan dijelaskan secara sederhana mengenai siklus hidrologi tersebut.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah proses pergerakan air dari bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara kontinu atau berkelanjutan.
Siklus ini dimulai dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui proses tahap-tahap yang dikenal sebagai kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan juga transpirasi.
Dalam proses ini sendiri ada beberapa proses yang harus Anda ketahui. Untuk membentuk suatu siklus hidrologi tersebut terdapat beberapa komponen yang harus menjadi bagian dari siklus yang tidak pernah berhenti. Untuk lebih jelasnya seperti yang sudah disebutkan, ada juga beberapa proses lainnya yang termasuk dalam siklus hidrologi seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Komponen Siklus Hidrologi
Dalam siklus hidrologi sendiri terdapat beberapa proses yang menjadi bagian dari keseluruhan siklus hidrologi yang menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Beberapa komponen tersebut prestisipasi, evaporasi, transpirasi, evatranspirasi, intersepsi, infiltrasi dan juga perkolasi.
Untuk masing-masing komponen tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya di mana kita harus memahami bahwa siklus tersebut cukup beragam dan tidak banyak yang tahu mengenai hal tersebut bahkan pengertian dari masing-masing komponen tersebut yang dijelaskan secara rinci.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut untuk masing-masing komponen tersebut yang akan menjelaskan setiap proses yang ada pada sebuah siklus hidrologi.
1. Prestisipasi
Untuk proses ini sendiri sebenarnya dapat dikatakan sebagai salah satu proses yang berada di tengah-tengah siklus hidrologi. Kita mungkin akan lebih familiar dengan istilah hujan. Proses inilah yang terjadi ketika awan yang juga dikenal sebagai bentuk uap dari air yang biasa kita lihat di langit.
Proses ini terjadi ketika uap air yang terkandung dalam awan tersebut terkena suhu yang tinggi sehingga uang air berada pada keadaan jenuh yang akhirnya berubah menjadi titik-titik air yang jatuh ke bumi.
2. Evaporasi
Pada proses ini sendiri sebenarnya terjadi karena adanya penguapan air yang berasal dari permukaan bumi. Air-air tersebut bisa berasal dari laut, danau, sungai, sawah, sungai dan berbagai tempat yang terdapat air.
Air yang menguap karena panas matahari tersebut akan naik dan nantinya akan menjadi awan. Pada dasarnya, semakin tinggi suhu matahari terutama pada musim kemarau maka semakin banyak juga air yang menjadi uap.
3. Intersepsi
Pada proses ini memang jarang disebutkan dalam sebuah siklus hidrologi karena pada prosesnya proses intersepsi ini terjadi karena adanya peran tanaman yang menyebabkan proses presipitasi tidak langsung membuat air jatuh ke tanah, namun terlebih dahulu jatuh atau diintersepsi oleh tanaman yang pada akhirnya membuat air hujan dari proses presipitasi tidak langsung jatuh ke tanah.
4. Infiltrasi/Perkolasi
Selain itu ada juga proses yang disebut dengan istilah infiltrasi di mana pada proses ini sendiri air hujan atau siklus air setelah presipitasi tidak kembali lagi ke permukaan tanah atau laut atau permukaan di bumi lainnya yang bisa langsung kembali ikut dalam siklus hidrologi yaitu evaporasi.
Sebagian kecil air juga masuk meresap ke pori-pori tanah dan akan menjadi air tanah sebelum akhirnya kembali lagi ke laut untuk kembali mengalami siklus hidrologi yaitu evaporasi.
Hal ini juga sebenarnya cukup serupa dengan proses perkolasi namun dengan penjelasan yang cukup berbeda di mana perkolasi sendiri merupakan suatu proses di mana air mengalir ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi yang bergerak semakin ke bawah lapisan demi lapisan sampai ke titik jenuh dimana air berkumpul di bawah tanah.
Macam-Macam Siklus Hidrologi
Berikut ini adalah macam macam siklus hidrologi, diantaranya:
1. Siklus Hidrologi Pendek
Dalam siklus hidrologi terdapat beberapa jenis siklus yang berbeda yang dibedakan berdasarkan panjangnya siklus hidrologi yaitu siklus pendek, sedang dan juga panjang.
Untuk siklus pendek dimulai dari air laut yang menguap menjadi gas yang disebabkan oleh panas matahari. Selanjutnya gas tersebut mengalami kondensasi dan membentuk awan. Untuk siklus pendek ini diakhiri dengan terjadinya hujan ke atas permukaan laut.
2. Siklus Hidrologi Sedang
Untuk siklus sedang terjadi ketika air laut mulai menguap dan menjadi gas yang disebabkan oleh panas matahari. Selanjutnya uap tersebut mengalami proses evaporasi di mana uap karena proses ini tertiup oleh angin ke atas daratan dan akhirnya membentuk awan. Selanjutnya dari awan tersebut turunlah hujan ke permukaan daratan di mana air ini nantinya mengalir ke laut.
3. Siklus Hidrologi Panjang
Hampir sama dengan siklus sedang, untuk siklus panjang ini juga diawali dengan proses penguapan air laut menjadi gas yang disebabkan oleh matahari. Selanjutnya uap tersebut mengalami proses sublimasi. Dari proses tersebut, terbentuklah awan yang di dalamnya mengandung kristal es.
Selanjutnya awan tersebut akan bergerak ke darat karena tiupan angin. Proses yang terjadi selanjutnya adalah awan tersebut akan mengalami presipitasi dan awan tersebut akan turun sebagai salju. Untuk selanjutnya salju tersebut menjadi gletser karena akumulasi yang pada akhir gletser itu nantinya akan mencari dan menjadi aliran sungai yang akan mengalir kembali ke laut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Hidrologi
Selain beberapa hal di atas, ada juga beberapa faktor yang akan mempengaruhi siklus hidrologi. Terkadang mungkin sebuah area atau lokasi terlihat tidak mengalami siklus hidrologi yang sempurna.
- Faktor utama yang memengaruhi proses siklus hidrologi adalah sinar matahari, yang memberikan energi panas pada air laut sehingga menyebabkan penguapan.
- Faktor-faktor lain yang memengaruhi siklus hidrologi adalah udara, curah hujan, kelembaban, suhu, kecepatan angin, dan tekanan udara, yang berpengaruh terhadap laju penguapan, kondensasi, dan presipitasi.
- Siklus hidrologi memiliki fungsi penting bagi kehidupan di bumi, seperti mengatur iklim, menyediakan sumber air, dan membentuk bentang alam.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti salah satunya adalah jarak dari sumber air yang juga akan mempengaruhi bagaimana di sebuah tempat mungkin tidak turun hujan untuk waktu yang lama.
Hal ini misalnya dipengaruhi oleh jarak dari sumber air. Misalnya jarak daratan seperti di Afrika cukup jauh dari laut yang menyebabkan daerah tersebut sering mengalami kekeringan karena selama perjalanan awan yang tertiup angin tersebut, air akan menguap dan tidak tersisa untuk terjadinya presipitasi.
Faktor lainnya juga disebabkan oleh adanya deretan pegunungan menyebabkan awan tidak dapat melewati daerah tersebut karena harus terus naik agar bisa melewati pegunungan tersebut. Hal ini sangat penting untuk diketahui dan juga dapat menjelaskan mengapa di beberapa daerah siklus hidrologi tampaknya tidak terjadi dengan sempurna.
Ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhi dan memungkinkan tidak terjadinya siklus hidrologi seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya.