Pengertian Komunikasi adalah proses mengirim dan menerima informasi agar mudah dipahami antara dua orang atau lebih, inilah pengertian komukasi. Sekarang ini teknologi yang mendukung kebutuhan komunikasi sangat memadai. Berbagai fasilitas itu, seperti telepon, surat elektronik, aplikasi chating, dan sebagainya.
Selain pengertian komunikasi, kita juga akan membahas hal-hal lain yang berhubungan dengan materi komunikasi, berikut beberapa sub bahasan komunikasi
Komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi, gagasan, pendapat, instruksi yang memiliki tujuan tertentu, yang disajikan secara personal atau impersonal lewat simbol atau sinyal untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
Komunikasi bisnis memiliki beberapa fungsi, yaitu memberi informasi, melakukan persuasi, melakukan kolaborasi, dan melakukan integrasi dengan audiens.
- Komunikasi bisnis melibatkan beberapa unsur, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek.
- Selain itu, komunikasi bisnis juga harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu terdapat tujuan, ada pertukaran, berisi informasi, memanfaatkan saluran personal atau impersonal, memakai simbol atau sinyal, dan pencapaian target atau tujuan organisasi.
- Komunikasi bisnis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu komunikasi internal dan eksternal, komunikasi verbal dan nonverbal, komunikasi formal dan informal, komunikasi lisan dan tertulis, dan komunikasi horizontal dan vertikal.
- Komunikasi bisnis memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis, membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, mitra, dan karyawan, meningkatkan loyalitas dan kepuasan, mengurangi kesalahan dan konflik, serta menciptakan citra positif bagi bisnis.
Jenis Komunikasi
William F. Glueck, seorang pakar komunikasi membagi jenis komunikasi sebagai berikut.
- Komunikasi antar pribadi atau interpersonal Commnunications. Proses saling berbagai informasi ini terjalin antara dua orang atau bisa lebih, yang terjadi di kelompok kecil.
- Organization Communications. Proses ini secara sistematis membagikan informasi ke banyak orang di sebuah organisasi, lembaga lain yang masih terkait, dan individu. Sehingga di dalam hal ini cakupannya lebih luas, ketimbang komunikasi interpersonal.
Tujuan Komunikasi
Manusia adalah mahluk sosial, sehingga membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Secara umum, terdapat empat tujuan komunikasi yang biasanya terjadi.
1. Menemukan informasi yang dibutuhkan
Setelah menjalin komunikasi, kita bisa lebih memahami jati diri sendiri, dan juga orang lain yang menjadi lawan bicara atau yang diajak berkomunikasi. Aktivitas ini menjadikan seseorang mudah mengetahui realitas di luar lingkungannya, yang selama ini terasa asing, dan mungkin tidak mungkin dijamahnya. Sebagai contoh, Anda ingin mengetahui makanan khas di Yogyakarta, dan cara pembuatannya.
2. Menjalin hubungan dengan orang lain
Hubungan yang harmonis dimulai dari komunikasi yang baik. Sebagai contoh Anda tinggal jauh dari keluarga. Kecanggihan teknologi komunikasi sangat mendukung setiap orang terhubung kapan saja dan di mana saja.
Tidak hanya bisa melalui telepon saja, tapi juga berkirim foto dan bahkan berkomunikasi melalui video call. Contoh lain adalah memulai perbincangan dengan orang yang baru dikenal. Sehingga terjalin hubungan lebih lanjut. Karena itu cara berkomunikasi yang baik perlu dipahami.
3. Meyakinkan orang lain
Seorang guru akan berupaya kalau pelajaran yang diberikan kepada siswanya adalah hal benar. Sehingga guru berusaha meyakinkan hal itu kepada muridnya. Meyakinkan orang lain juga sangat terlihat dalam iklan atau promosi sebuah produk. Seorang marketing harus mampu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait produknya. Sehingga mereka mau membeli dan menjadi pelanggan setianya.
4. Menghibur diri
Berkomunikasi juga untuk mendapatkan hiburan. Sehingga bisa membantu menghilangkan stres atau rasa penat. Kesibukan harian dan tekanan hidup bisa menurunkan produktifitas seseorang. Nah, dengan melakukan komunikasi yang tepat, maka bisa membantu menyegarkan hari-hari Anda seterusnya. Contoh sederhana dengan bergaul dengan orang yang memiliki hobi sama.
Komponen Komunikasi /Unsur Komunikasi
Terdapat sepuluh komponen komunikasi /unsur komunikasi, berikut ini penjelasannya.
-
Pengirim Pesan
Pengirim pesan atau komunikator yang menjadi sumber komunikasi. Komunikasi bisa berjalan efektif, bila terjalin faktor pemilihan simbol bermakna dan sikap komunikator. Pengirim pesan harus mempunyai sikap positif. Sedangkan maksud pemilihan simbol adalah bisa menyesuaikan target pendegarnya. Jadi, komunikator harus memahami khalayak sasaran, pesan yang jelas, dan mengerti hasil yang diinginkan.
-
Pesan
Pesan yang dikirimkan bisa bersifat verbal atau non verbal. Supaya pesan bisa diterima dengan baik, maka komunikator harus mengerti isi pesan, sasaran, kebutuhan khalayak, harapan, dan juga kemungkinan respon yang diberikan oleh penerima pesan tersebut.
-
Encoding
Persiapan yang baik akan memberikan hasil komunikasi yang memuaskan pula. Sebelum memberikan informasi kepada khalayak, penting untuk memahami kebutuhan khalayak. Kemudian menggunakan bahasa yang gampang dipahami atau dicerna semua kalangan.
-
Saluran atau Media Komunikasi
Pemilihan media komunikasi akan menentukan tingkat kesuksesan komunikasi. Perhatikan sasaran Anda, dan pilihlah saluran komunikasi yang tepat. Semisal, menggunakan media cetak, televisi, internet dan sebagainya. Semakin tepat dalam pemilihan kebutuhan itu, maka pesan akan sampai ke sasaran dengan efektif.
-
Decoding
Kondisi ini terjadi saat sasaran informasi sudah mendapatkan pesan sebelumnya. Sayangnya, mereka belum bisa mencerna dengan baik. Sehingga dibutuhkan kemampuan memadai, agar bisa memberikan penjelasan yang lebih mudah dipahami.
-
Penerima Pesan atau Receiver
Tanpa adanya penerima pesan, maka tidak akan terjadi proses komunikasi. Bila penerima pesan bisa memahami apa yang dimaksud oleh komunikator, maka komunikasi itu dianggap berhasil. Karena itu, pemberi pesan harus memahami berbagai kondisi dari penerima pesan.
-
Feedback atau umpan balik
Komunikasi akan berlangsung lebih efektif, bila ada umpan balik dari penerima pesan. Sehingga komunikator juga menemukan hal yang harus dikaji ulang, terkait materi informasi atau cara penyampaiannya. Adanya umpan balik sebagai bukti, kalau pemberi pesan bisa diterima informasinya. Tetapi ada bagian yang membuat sasaran kurang memahaminya.
-
Konteks
Komunikasi yang berlangsung harus melihat konteks, sebelum dilakukan. Sebagai contoh pertimbangan akan suasana, lingkungan dan sebagainya. Sehingga tidak ada salah paham antara pemberi dan penerima pesan. Karena dalam menjalin komunikasi tidak boleh sembarangan, karena harus melihat kondisi dari lawan bicaranya.
-
Gangguan
Berbagai gangguan bisa terjadi saat terjadi komunikasi. Kondisi itu bisa berupa gangguan semantik, gangguan psikologis, dan gangguan mental. Sehingga akan mengganggu proses penerimaan pesan, penafsiran, dan juga umpan baliknya.
-
Efek
Maksudnya adalah pengaruh atas komunikasi yang terjalin, bisa berupa tingkah laku dari penerima pesan tersebut. Kalau ternyata tindakan dari penerima pesan bertolak belakang dengan keinginan komunikator, maka komunikasi selama itu dianggap gagal. Sebaliknya, kalau penerima pesan mampu menunjukkan tingkah laku sesuai harapan, berarti Anda sukses dalam berkomunikasi.
Proses Komunikasi
Cara komunikator dalam menyampaikan informasi kepada sasarannya, sehingga bisa tercipta persamaan makna atau pesan adalah yang dimaksud dengan proses komunikasi. Tujuannya agar terjalin komunikasi yang sangat efektif. Sejumlah tahapan dalam proses ini adalah penginterprestasian, penyandian, pengiriman, perjalanan, penerimaan, penyandian balik, dan penginterprestasian.
Model Komunikasi / Macam- Macam Komunikasi
Terdapat beberapa model komunikasi / macam- macam komunikasi, sebagai berikut.
1. Model Lasswell
Komunikasi ini menggunakan ungkapan verbal tersusun. Model ini diungkapkan oleh Harold Lasswell pada 1948 lalu. Dia menjabarkan fungsi dan penggambaran proses komunikasi, yang digunakan dalam masyarakat.
Menurutnya ada tiga fungsi dari komunikasi, yakni pengawasan lingkungan, merespon lingkungan, dan menjalin warisan sosial. Komunikasi tidak harus selalu dua arah. Hanya dengan menggunakan satu saluran juga bisa mengantarkan pesan. Seperti pesan yang disampaikan oleh media massa.
2. Model Aristoteles
Model ini paling klasik, yang dikenal juga dengan model retoris. Pada proses komunikasi ini diperlukan tiga instrumen, yaitu pendengar, pesan, dan pembicara. Tujuan model komunikasi ini adalah mengajak khalayak untuk mengubah pemahaman atau sikap mereka.
3. Model Stimulus – Respon. (S-R)
Model ini paling mendasar, yang dipengaruhi ilmu psikologi khususnya aliran behavioristik. Model komunikasi ini menggambarkan komunikasi untuk merangsang reaksi sederhana. Sebagai contoh, Anda menatap orang lain, mata sasaran akan meresponnya dengan tidak mengubrisnya atau justru memberontak. Karena dikira sebagai wujud tidak suka atau menantang.