PENGERTIAN AC: Fungsi, Jenis, Cara Kerja & Komponen Air Conditioner

Pengertian AC – Beberapa tahun lalu, AC masih tergolong barang mahal yang hanya ada di kantor, hotel, mal, atau rumah mewah. Namun, AC kini sudah menjadi kebutuhan banyak orang, terutama di kota-kota bercuaca panas. 

Selain itu, air conditioner sudah menjadi fasilitas wajib terutama di kamar-kamar hotel, ruang kerja perusahaan, di ruang kelas atau bahkan di cafe.

Kita akan membahas tentang AC mulai dari apa itu definisi AC, cara kerja, jenis jenis ac dan juga komponen komponen penunjangnya.

Pengertian AC

Pengertian AC
pixabay.com

Air conditioner (AC) adalah mesin yang dibuat untuk menstabilkan suhu dan kelembapan udara di suatu ruangan. Alat ini digunakan untuk mendinginkan atau memanaskan, tergantung kebutuhan. Namun, AC sering disebut sebagai pendingin udara karena lebih banyak digunakan untuk menyejukkan ruangan.

Meski AC adalah produk teknologi modern, konsep pendingin udara sudah dikenal sejak abad pertengahan, yaitu pada masa Romawi Kuno dan Persia. Willis Haviland Carrier menjadi orang pertama yang menemukan AC modern berskala besar yang menggunakan energi listrik pada tahun 1902.

Fungsi AC

pixabay.com

Sesuai namanya, air conditioner, AC memiliki fungsi untuk mengondisikan udara di sebuah ruangan agar terasa sejuk, nyaman, dan sehat. Ada tiga hal yang dapat dikondisikan atau diatur dengan menggunakan AC, yaitu suhu, kelembapan, dan kebersihan udara.

1. Mengatur Suhu Udara

Fungsi utama AC adalah mengatur suhu di dalam ruangan. Suhu yang diinginkan dapat Anda atur melalui angka yang tertera pada remote control. Pada umumnya, suhu terendah AC adalah 180 Celsius dan suhu tertingginya 300 Celsius.

2. Mengatur Kelembapan Udara

Suhu dan kelembapan udara saling berkaitan sehingga secara tidak langsung, AC juga berfungsi mengatur kelembapan. Suhu AC sebaiknya diatur pada suhu ideal, yaitu 24–26 derajat Celsius karena udara yang terlalu dingin memiliki kelembapan tinggi sehingga menyebabkan kulit menjadi cepat kering.

3. Membersihkan Udara

Mesin AC dilengkapi dengan filter untuk menyaring debu dan kotoran yang terdapat di dalam udara sehingga menjadi bersih dan sehat. Oleh karena itu, filter AC harus dibersihkan secara rutin untuk membuang kotoran yang tersaring sehingga udara bisa terjaga kesejukan dan kebersihannya.

Komponen AC

pixabay.com

Untuk dapat menjalankan fungsinya, AC didesain secara khusus dan terdiri dari beberapa komponen yang secara umum dapat dikelompokkan dalam empat bagian, yaitu komponen utama, komponen pendukung, kelistrikan, dan refrigeran.

1. Komponen Utama

Komponen utama dalam sebuah AC adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur suhu udara, terdiri dari kondensator, kompresor, evaporator, dan pipa kapiler. Berikut ini penjelasan mengenai pengertian dan fungsi keempat komponen utama tersebut.

a. Kondensator

Kondensator berfungsi untuk menukar kalor, mengubah wujud refrigeran dari gas menjadi cair, dan menurunkan suhu refrigeran. Pipa kondensator dibuat berliku-liku dan dilengkapi sirip. Kondensator diletakkan di luar ruangan agar dapat melepaskan panas pada refrigeran ke udara bebas.

b. Kompresor

Kompresor berguna untuk mengedarkan dan memompakan refrigeran ke seluruh bagian AC yang cara kerjanya mirip dengan jantung pada manusia. Kompresor dilengkapi dua buah pipa, yaitu pipa hisap dan pipa tekan serta memiliki dua tekanan, yaitu tekanan rendah dan tinggi.  

c. Evaporator

Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran sehingga refrigeran berubah dari cair menjadi gas setelah melalui pipa kapiler. Evaporator mengambil udara panas dari ruangan yang kemudian melewati sirip-sirip pipa sehingga suhunya turun.

d. Pipa Kapiler

Pipa kapiler juga merupakan komponen yang sangat penting di dalam AC karena berfungsi menurunkan tekanan dan mengatur aliran refrigeran ke evaporator. Penurunan tekanan refrigeran menyebabkan suhunya juga ikut turun dan inilah yang menyebabkan udara yang keluar dari AC bersuhu rendah.

2. Komponen Pendukung

Selain komponen utama yang berfungsi mendinginkan udara, AC juga dilengkapi komponen-komponen lain untuk mendukung kerja AC. Berikut ini jenis komponen pendukung AC dan fungsinya.

  • Strainer: menyaring kotoran yang terbawa di dalam refrigeran.
  • Accumulator: menampung sementara refrigeran cair bersuhu rendah dan campuran pelumas evaporator, serta menjaga agar aliran refrigeran menuju kompresor tetap lancar.
  • Blower: mengisap udara panas dari ruangan dan mengembuskan udara dingin kembali ke ruangan.
  • Fan (kipas): membantu kondensator membuang panas ke udara luar.

3. Komponen Kelistrikan

Karena AC bekerja menggunakan tenaga listrik, maka dibutuhkan pula komponen kelistrikan yang memiliki berbagai fungsi sebagai berikut.

  • Termostat: mengatur suhu ruangan secara otomatis agar sesuai dengan perintah pada remote
  • Kapasitor: menyimpan daya listrik sementara agar ketika dinyalakan, AC sudah memiliki energi untuk menghidupkan mesin.
  • Overload: memutuskan aliran listrik pada kompresor jika kerja kompresor terganggu, mati, kekurangan oli, atau kekurangan refrigeran.
  • Motor listrik: mengubah energi listrik menjadi energi mekanik pada kipas AC.

4. Refrigeran

Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam sistem AC dan berfungsi sebagai pendingin. Saat AC bekerja, refrigeran berubah wujud secara terus menerus antara cair dan gas untuk menghasilkan udara dingin.

Cara Kerja AC

pixabay.com

Sebuah AC terdiri dari dua kumparan yang saling terhubung, yaitu kumparan evaporator yang diletakkan di dalam ruangan dan kumparan kondensator yang ditempatkan di luar ruangan. Kumparan tersebut berisi refrigeran yang mengalir secara terus-menerus.

Prinsip kerja AC sangat sederhana, yaitu menjaga agar kumparan evaporator tetap dingin (lebih dingin dari suhu ruangan) dan kumparan kondensator tetap panas (lebih panas dari suhu atmosfer). Refrigeran yang mengalir akan menyerap panas dari dalam ruangan dan membuangnya ke luar ruangan.

Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut.

  • Refrigeran dari evaporator yang bertekanan rendah mengalir ke kompresor sehingga menjadi bertekanan tinggi dan wujudnya berubah menjadi gas panas.
  • Gas refrigeran panas mengalir menuju kondensator dan panas akan dilepaskan ke luar ruangan dengan bantuan kipas. Selama fase pelepasan panas ini, refrigeran akan berubah menjadi cairan dan suhunya turun.
  • Refrigeran cair mengalir ke katup ekspansi yang berfungsi membatasi aliran dan mengurangi tekanan sehingga suhu refrigeran semakin turun dan lebih dingin daripada suhu ruangan.
  • Refrigeran dingin mengalir menuju kumparan pendingin (cooling coil) pada evaporator.
  • Udara panas dari ruangan yang masuk ke AC akan mengalir melalui kumparan pendingin tersebut sehingga menjadi dingin.
  • Udara dingin mengalir melalui kisi-kisi dan dikembalikan ke ruangan.
  • Proses tersebut terjadi secara berulang dan terus-menerus.

Jenis Jenis AC

pixabay.com

Seiring perkembangan teknologi, kini AC diproduksi dalam beragam jenis dengan penggunaan yang berbeda-beda. Berikut ini beberapa jenis AC yang dipasarkan di Indonesia.

1. Jenis AC Split Wall

Inilah jenis AC yang banyak digunakan di rumah karena ukurannya kecil, harganya terjangkau, dan perawatannya mudah. Jenis AC split ini terdiri dari dua bagian yang ditempatkan di dalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor). Kapasitas AC split bervariasi antara 0,5PK–2 PK.

2. Jenis AC Cassette

Jenis AC cassette banyak digunakan di ruangan yang lebih luas dan tinggi, seperti perkantoran besar, ruko, atau ruang pertemuan dengan kapasitas 1 PK hingga 6 PK. Jenis AC cassette juga terdiri dari bagian indoor dan outdoor. Namun, bagian indoor tidak dipasang di dinding, tetapi di langit-langit ruangan. 

3. Jenis AC Central

Hotel, gedung bertingkat, dan mal biasanya menggunakan AC berjenis central karena memiliki kapasitas yang sangat besar. Cara kerja AC jenis ini adalah udara didinginkan di cooling plant yang terletak di luar ruangan, kemudian dialirkan ke dalam gedung.

4. Jenis AC Split Duct

Mesin AC jenis split duct bekerja dengan cara membagi hawa dingin ke semua ruangan melalui sistem ducting. Pada AC split duct terdapat banyak pengatur suhu, tetapi memiliki satu titik kontrol yang terpusat. Jenis AC ducting juga sering digunakan di mal atau ruangan yang luas.

5. Jenis AC Standing Floor

Sesuai namanya, jenis AC standing floor tidak dipasang di dinding atau plafon, tetapi diletakkan di atas lantai. Jenis AC ini sering digunakan di acara resepsi, seminar, dan sejenisnya. Karena mudah dipindahkan dan dilepas-pasang, AC standing floor ini sering disewakan.

6. Jenis AC Portable

Jenis AC portable berukuran kecil sehingga mudah dibawa dan harganya sangat ekonomis sehingga banyak dipakai para mahasiswa yang menyewa kamar indekos. Pada AC portable, bagian kompresor dan evaporator menjadi satu dan udara panas dari kompresor dibuang melalui pipa.

7. Jenis AC Window

Seperti AC portable, bagian kompresor dan evaporator pada AC window juga menyatu. Untuk memasang AC window, dinding harus dilubangi sesuai ukuran AC dan AC diletakkan di dalamnya menggunakan bracket dengan posisi bagian evaporator menghadap ke dalam ruangan.


Semoga dengan memahami komponen, cara kerja, dan jenis-jenisnya, Anda dapat memutuskan jenis AC yang paling sesuai dengan kebutuhan. Bukan cuma itu, Anda pun mampu menjaganya agar bekerja dengan optimal dan tidak cepat rusak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *